Pendidikan karakter adalah upaya mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan baik atau memiliki akhlak mulia dan berkepribadian Indonesia. Keberhasilan pendidikan karakter mengisyaratkan pembelajaran tidak serta merta dilihat dari perspektif ranah kognitif saja, melainkan bagaimana keseimbangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang muaranya adalah mewujudkan manusia seutuhnya.

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan formal dalam upaya pendidikan karakter bangsa. Pembelajaran dominan tidak dilakukan dengan tatap muka, sehingga menjadi tantangan guru dalam proses pendidikan karakter tersebut.

Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi.

Pendidikan karakter membentuk dan mengembangkan potensi siswa agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan falsafah Pancasila.

2. Fungsi perbaikan dan penguatan.

Pendidikan karakter memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju.

3. Fungsi penyaring.

Pendidikan karakter memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai.

Masa pandemi, pendidikan di Indonesia beralih melalui daring. Hampir semua jejang mengikuti pembelajaran melalui platform yang terdapat di komputer. Banyak pembelajaran yang diambil ketika mengikuti belajar daring.

Sekolah penting untuk membuka wawasan tentang pendidikan karakter dengan membekali keterampilan guru dalam pelaksanaan pembentukan karakter melalui pendidikan jarak jauh. Dengan demikian, sekolah dan konselor dalam menumbuhkan keteladanan nilai-nilai karakter khususnya pada masa belajar di rumah, menginspirasi guru dengan berbagai strategi yang dapat diterapkan sekolah dalam pembentukan karakter.

Pengelolaan pendidikan karakter dapat dikembangkan melalui habituasi, yaitu dengan cara diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, menjadi kebiasaan, menjadi karakter, menjadi budaya. Pelaksanaan ini dapat diterapkan mulai dari rumah.

Peran guru dalam proses pembelajaran daring juga sangat vital, yaitu:

- Menjadikan peserta didik sebagai aktivitas belajar karena guru harus menjadikan dasar pendekatan kontruktivistik yamng menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajar.

- Menguasai eknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan update akan informasi.

- Menciptakan suasana belajar yang interaktif, inspiratif, dan menyenangkan.

- Memberikan evaluasi dan umpan balik setelah proses pembelajaran berlangsung.

Secara garis besar komponen yang harus dipersiapkan oleh guru sebagai infrastruktur adalah ketersediaan jaringan internet, menyiapkan strategi pembelajaran, menyiapkan konten belajar (efek, gambar, audio, video, simulasi), menyediakan learning management system (google classroom, dan zoom).

Pada dasarnya keberhasilan proses pembelajaran daring memerlukan sinergi antara pemerintah, satuan pendidikan, guru, peserta didik, serta tentunya peran orang tua dan lingkungan untuk dapat mendukung keberhasilannya.

Terdapat beberapa nilai pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19 ini.

- Disiplin, merujuk pada patuh dan tertibnya peserta didik dalam menaati peraturan.

- Jujur, ketika ujian atau mengerjakan tugas dari guru peserta didik diusahakan tidak memplagiat dari internet dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

- Tanggung jawab. Hal tersebut ditujukan untuk melatih peserta didik agar bertanggung jawab terhadap tugasnya.

Tentu tentu tidak mudah bagi seorang guru untuk mencari jalan keluar daring ini, namun guru tetap dituntut untuk mencari solusi sebagai konsekuensi sebagai seorang pendidik. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh guru adalah menjaga komunikasi dengan murid, misalnya dengan teguran/sapaan. Maksud dari aktivitas tersebut adalah untuk menjaga semangat dan mengingatkan kembali bahwa guru selalu memantau dan menjadi teladan bahwa sikap ramah itu sangat penting. Kedua, meningkatkan rasa disiplin yang dapat diterapkan ketika guru melakukan pembelajaran.

Pembelajaran daring di masa pandemi ini memang tidak mudah. Perlu adanya kerja sama yang baik dari berbagai subjek pendidikan. Pendidikan yang baik adalah proses yang bukan sebatas memberi dan menerima pembelajaran, namun di balik itu harus ada sikap positif yang mampu tumbuh, yaitu karakter yang baik dan santun. Pembelajaran daring akan dirasa tidak menyulitkan apabila direspon dan dihadapi dengan sikap yang tepat, sehingga dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif dan efisien.