Kasus Covid-19 masih berlanjut. Virus ini dapat menyerang imun tubuh dengan gejala gangguan pernapasan. Awal mulanya virus ini tersebar di Wuhan, Cina pada tahun 2019 lalu. Virus ini dapat tertular dari hewan bahkan manusia.

Orang yang tertular virus Corona disebabkan oleh droplet. Droplet merupakan percikan cairan atau lendir yang dihasilkan oleh saluran pernapasan. Percikan ini berasal dari dari mulut ataupun hidung.

Di Indonesia, angka Covid-19 menembus sampai 1 juta. Hal ini disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Untuk itu, demi mencegah dan mengurangi penyebaran Covid-19, sudah seharusnya kita mematuhi protokol kesehatan.

Menurut dinkes.buleleng.go.id, penyebab virus Covid-19 berasal dari Coronaviridae. Virus tersebut memiliki ciri-ciri berbentuk seperti mahkota. Tetapi, virus Corona yang berasal dari Wuhan merupakan virus jenis baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Virus ini dapat menyebar dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia. Beberapa hewan yang dapat menularkan virus Covid-19 di antaranya seperti ular, kelelawar, dan hewan ternak lainnya.

Jika orang yang memiliki penyakit kronis terkena Covid-19, mereka memiliki daya tahan tubuh lebih rendah sehingga lebih rentan terinfeksi. Begitu juga pada orang yang berusia 60 tahun ke atas, persentase kematiannya lebih tinggi.

Covid-19 memiliki berbagai macam gejala yang dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini.

1. Flu biasa hingga gangguan pernapasan berat

2. Demam tinggi.

3. Nyeri tenggorokan.

4. Batuk kering serta bersin yang berkepanjangan.

5. Hilangnya indera penciuman dan indera perasa.

6. Terdapat ruam pada kulit seperti berwarna merah.

7. Tekanan terus menerus di dada,

8. Kehilangan nafsu makan.

9. Gangguan tidur.

10. Depresi.

Infeksi Covid-19 dapat diketahui dengan cara melihat gejala di atas dan melakukan pemeriksaan kesehatan (swab). Dengan melakukan pemeriksaan, dapat mengetahui apakah terpapar virus Covid-19 atau tidak. Selain melakukan pemeriksaan swab, kita juga dapat melakukan pemeriksaan radiologi, pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan cara pemeriksan rontgen (x-ray) dada atau CT-scan dada.

Menurut WHO, dalam kebanyakan situasi selain melakukan swab dan juga radiologi juga dapat melakukan tes molekuler dan mengonfirmasi infeksi. Salah satu cara tes molekuler adalah dengan melakukan cara Polymerase Chain Reaction (PCR). Kita juga dapat melakukan tes cepat yaitu dengan rapid test (tes antigen cepat) tes ini digunakan mendeteksi protein virus yang dikenal sebagai antigen.

Seseorang yang terkena Covid-19 dapat mengalami pneumonia berat atau dapat juga disebut gejala gangguan pernapasan berat. Bila penyakit memburuk secara cepat, komplikasi seperti gagal jantung dan infeksi sekunder akibat kuman akan lebih cepat terpapar.

Untuk menghindari paparan Covid-19, kita dapat meminimalisir dengan cara selalu memakai masker saat bepergian, membawa hand sanitizer, menjaga jarak kurang lebih satu meter, dan jangan keluar jika tidak memiliki keperluan yang penting, menjaga pola makan secara teratur, mengonsumsi makanan yang dapat menaikkan imun tubuh. Dengan begitu, setidaknya kita sukar terpapar virus. Bagi orang yang telah terpapar Covid-19 harus mengisolasikan diri, baik di rumah sendiri maupun di rumah sakit. Menurut penulis, sebaiknya bagi yang sudah terpapar agar mengisolasikan diri di rumah sakit karena dapat dipantau langsung oleh pihak medis.

Dengan begitu, demi mencegah pandemi yang masih berlangsung sudah seharusnya kita menaati protokol kesehatan. Mari peduli dengan diri sendiri yaitu dengan meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjaga kesehatan guna mengurangi persentase penyebaran Covid-19 di Indonesia. Untuk itu, mari kita berpartisipasi untuk melaksanakan sosialisai kepada masyarakat sekitar bahwa betapa bahayanya Covid-19 ini.