Mosquito Aircraft adalah pesawat yang dirancang untuk kecepatan tinggi dan berat pesawat yang ringan. Mosquito Aircraft yang dibuat oleh de Havilland Company dengan desain yang dibuat dari lapisan kayu. Tujuannya agar tidak menambah beban pesawat saat terbang dan dibuat agar konstruksi dari pesawat ini simpel sehingga pesawat bisa terbang dengan kecepatan yang tinggi.

Produksi Mosquito Aircraft dengan lapisan kayu tersebut dibuat dari pabrik furnitur yang berpusat di Inggris. Dalam membuat sayapnya pun menggunakan lapisan kayu seperti badan pesawatnya. Mosquito Aircraft ini digunakan dalam perang dunia II yang dioperasikan di Amerika Serikat dan juga Swedia.

Badan pesawat ini dilapisi lagi dengan anyaman kapas sebagai finishing badan pesawat. Perusahaan de Havilland mengutamakan desain pesawat dari bahan material yang ringan. Sebab selain mengurangi beban badan pesawat, juga berpengaruh pada kinerja dan kecepatan dari pesawat tersebut. Karena dalam kondisi perang dunia, kecepatan sangat diperlukan agar tidak mudah tertangkap oleh musuh.

Pada upaya awal saat mempresentasikan dan pengesahan pesawat ini, perusahaan mendapat banyak penolakan dari Kementerian Udara. Hal tersebut karena Kementerian Udara mencoba memaksakan pertahanan senjata yang kuat untuk serangan pada saat perang.

Perusahaan de Havilland mengabaikan usaha dari Kementerian Udara dan tetap pada desain awal dalam peran pejuang dan pemboman tempur saat Perang Dunia II. Geoffrey de Havilland mengembangkan desain pesawat selain dengan kecepatan tinggi, juga melakukan dan memasangkan meriam yang diletakkan pada tabung ledakan di bawah pesawat. Pesawat ini juga memiliki banyak kapabilitas dengan adanya 50 jenis pembom atau pengintaian, mendukung peran tempur jarak jauh dengan persenjataan yang lengkap, dan adanya persediaan meriam dan senapan mesin.

Selain itu, pesawat ini juga membawa alat yang bernama Airbone Interception (AI) di mana bisa meningkatkan kapabilitas pesawat dalam pertempuran pada siang hari maupun malam hari. Maka pesawat de Havilland ini sangat dibutuhkan untuk pesawat tempur dan pengintaian dalam Perang Dunia II. Mosquito Aircraft pertama kali percobaan terbang pada Hatfield pada 25 November 1940. Proses terbangnya tidak ada kendala dengan lurus dan mudah saat terbang untuk membantu Perang Dunia II. Mosquito Aircraft terakhir terbang dalam kasus memburu kapal selam Jerman yang tidak mematuhi perintah.