Penembakan massal yang terjadi pada 14 februari 2018 lalu menyisakan luka mendalam bagi para penduduk Parkland, Florida. Seorang remaja berumur 19 tahun yang masuk kedalam gedung sekolah menengah atasdan melakukan penembakan secara membabi buta dengan senjata jenis militer AR-15 memakan korban hingga 17 orang yang diantaranya adalah 14 pelajar dan 3 guru/staff.

Petugas pengamanan sekolah yang gagal menghalau pelaku penembakan memperburuk keadaan yang seharusnya dapat mencegah banyaknya jiwa yang melayang.

Diantara korban jiwa terdapat kisah-kisah heroik yang dilakukan oleh guru maupun siswa disaat pembantaian terjadi, berikut adalah daftar para korban untuk mengenang semasa hidupnya.

1. Aaron Feis, 37

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Aaron Feis adalah seorang asisten pelatih football di SMA Stoneman Douglas yang tertembak saat melindungi siswa-siswi yang menjadi sasaran ketika penembakan berlangsung. Menurut seorang juru bicara Denis Lehtio, Feis tertembak dan meninggal dunia setelah ia dilarikan dari ruang operasi. "Dia mempunyai jiwa yang baik, seorang pria yang baik. Dia meninggal sebagai pahlawan." kenang Denis.

Colton Haab, seorang siswa yang dekat dengan Feis mengatakan bahwa dia melihat Feis berlari kearah peluru yang ditunjukkan kepada para siswa. "Itulah pelatih Feis. Dia memastikan keselamatan orang lain sebelum kesalamatannya sendiri"ujar Colton. "Dia adalah seorang pekerja keras. Dia bekerja setelah sekolah usai, pada hari libur, memotong rumput, ia berusaha untuk banyak membantu sebisa mungkin."

Chad Lyons, seorang siswa dan pemain football mengatakan bahwa Feis menemaninya saat Chad menjalani proses penyembuhan leukimia.

2. Scott Beigel, 35

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Beigel adalah seorang guru geografi yang tertembak saat mengarahkan para siswa untuk masuk kedalam kelas, nahas saat ia ingin menutup pintu kelas pelaku penembakan sudah lebih dulu mengarahkan tembakannya kearah Beigel dan menarik pelatuk senjatanya.

Salah satu siswi Beigel, Kelsey Friend mengatakan bahwa Beigel tertembak diluar kelas dan hal tersebut membuatnya selamat dari peristiwa penembakan tersebut.

3. Chris Hixon, 49

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Seorang reservis angkatan laut yang ditugaskan ke Iraq pada tahun 2007 menjadi salah satu diantara 17 korban jiwa penembakan sekolah di Florida kemarin. Selain menjadi direktur atletik sekolah, Hixon juga merupakan seorang pelatih gulat sekolah.

Debra, istri dari Hixon mengatakan bahwa ia adalah seorang suami, ayah dan orang Amerika yang hebat. "Dia senang menjadi orang Amerika dan melayani negaranya, dia menanamkan hal itu pada anak-anak kami."

4. Meadow Pollack, 18

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Meadow adalah siswi yang sudah diterima di Universitas Lynn Boca Raton, juru bicara JamieD'Aria mengatakan bahwa Meadow adalah seseorang yang cantik, penuh energi. Kami sangat menantikan kehadirannya bergabung dengan komunitas kami dimusim gugur mendatang,"

Ayah dari Meadow, Andrew Pollack mengungkapkan kemarahannya saat ia bertemu dengan Presiden Trump di gedung putih. Seperti yang diketahui, Meadow tertembak sebanyak 9 kali saat pembantaian terjadi.

Andrew mengungkapkan seharusnya satu peristiwa penembakan sekolah sudah bisa membuat perubahan agar hal tersebuttidak terjadi lagi, namun fakta membuktikan bahwa penembakan yang terjadi pada tanggal 14 februari lalu adalah penembakan sekolah ke 18 ditahun 2018 ini.

5. Joaquin Oliver, 17

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Joaquin Oliver, atau yang lebih akrab disapa Guac adalah seorang remaja Venezuela yang baru dinaturalisasi menjadi warga negara Amerika sejak Januari 2017 yang lalu. Guac yang merupakan seorang pemain basket disekolahnya adalah seorang penggemar dari Dwyane Wade,ayah Guac mengatakan bahwa ia senang dan tidak sabar mengenai kembalinya Wade ke Miami Heat.

Guac dimakamkan dengan memakai jersey No. 3 replika milik Dwyane Wade, ketika bintang basket tersebut mendengar tentang hal itu Wade mendedikasikan sisa musim ini untuk Oliver. Tidak hanya itu pada tanggal 6 Maret kemarin Wade melakukan kunjungan dadakan ke SMA Marjory Stoneman Douglas.

Unggahan instagram terakhir yang diupload oleh Guac dengan nama pengguna @slump_guacadalah foto bersama kekasihnya pada tanggal 31 desember 2017 lalu dengan tulisan "Terima kasih tuhan yang telah memberikan saya berkat lebih banyak daripada yang bisa sayabayangkan pada hidup saya beberapa tahun terakhir ini. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati bub, saya tidak pernah bisa cukup berterima kasih atas semua yang telah kamu lakukan untukku"

6. Nicholas Dworet, 17

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Nick adalah seorang senior yang tergabung dalam tim renang yang telah diterima di Universitas Indianapolis. Nick telah direkrut oleh tim renang Universitas Indianapolis untuk bergabung pada musim gugur ini.

"Kematian Nick adalah pengingat bahwa kita terhubung dengan dunia yang lebih besar, dan ketika tragedi terjadi di tempat-tempat di seluruh dunia, ini seringkali mempengaruhi kita di rumah," kata Robert L. Manuel, presiden Universitas Indianapolis.

7. Helena Ramsay, 17

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Helena adalah seorang yang pendiam, namun ia memiliki motivasi besar tentang studi akademisnya. Keluarga Helena mengenalnya sebagai anak yang baik, brilian dan cerdas. Helena pindah ke Amerika Serikat dari Inggris ketika ia berumur 2 tahun. Sebelum dirinya tertembak, Helena sempat mengintruksikan teman-temannya untuk melindungi diri mereka dengan buku. "She said, grab a book, grab a book." kenang Samatha teman sekelas Helena yang selamat.

Helena adalah seseorang yang baik hati, ia merawat dua kucing liar dan menambah peliharaannya hingga pernah merawat 13 kucing secara bersamaan. Helena juga merupakan seorang penikmat musik, ia adalah penikmat musik Lana Del Rey, Twenty One Pilots hingga KPOP menurut temannya.

8. Carmen Schentrup, 16

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Carmen adalah seorang finalis program beasiswa National Merit tahun 2018 dan siswi yang berprestasi dikelasnya. Robert Schentrup, kakak dari Carmen mengenangnya sebagai sosok yang rajin dan teguh dalam belajar. Robert mengatakan bahwa Carmen tidak sempat menikmati hidupnya karena ia sangat fokus dalam membangun masa depannya. Carmen lebih memilih untuk belajar daripada hang out bersama temannya.

Robert baru mengetahui adiknya menjadi korban meninggal dua belas jam setelah kabar penembakan diberitakan. Hal terakhir yang disampaikan Robert kepada adikknya yaitu saat ia mengucapkan selamat kepada Carmen yang diterima di Universitas impiannya.

9. Peter Wang, 15

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Peter Wang adalahseorang siswa yang bermimpi untuk menjadi seorang prajurit. Peter meninggal dunia ketika mencoba untuk membantu teman-temannya untuk melarikan diri dari pelaku penembakan, Peter membantu siswa lain melarikan diri dengan cara mejaga pintu tetap terbuka ketika mereka berlarian. Untuk menghormati kematiannya, Peter dikubur dengan menggunakan seragam JROTC (sebagaimana tergambar diatas).

10. Luke Hoyer, 15

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Pagi hari pada Valentine's day, Luke menemukan kartu dan coklat kesukaannya diatas wastafel kamar mandinya sesaat setelahnya ia mengucapkan terima kasih kepada ibunya. Ketika Gena Hoyer, ibu Luke mengantarkan anaknya ke sekolah Gena mengatakan "Aku menyayangimu Lukey Bear", Luke menjawab "Aku juga menyayangimu, Bu".

Gena tidak pernah menyangka bahwa ucapan selamat tinggal yang diucapkannya setelah mengantarkan anaknya ke sekolah akan menjadi kenangan terakhir bersama anak kesayangannya itu. Luke adalah seorang junior di SMA Marjory Stoneman yang menyukai basketball.

"Luke senang tertawa, dan begitulah kami ingin mengenangnya," Kata Tom Hoyer ayah dari Luke.

11. Alyssa Alhadeff, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Lori Alhadeff, ibu dari Alyssa mengatakan bahwa ia masih tidak menyangka bahwa anak sulungnya itu sudah meninggal dunia. "Aku merasaseperti dia sedang pergi bersama teman-temannya dan dia akan segera pulang." ujar Lori.

Lori mengingat Alyssa sebagai seorang yang semangat, pandai dan ramah kepada semua orang. Alyssa sudah mendaftar untuk perkemahan musim panas dan berencana untuk mengikuti perkemahan sepak bola. Tim nasional sepak bola wanita Amerika Serikat memberikan penghormatan atas kematian Alyssa pada pertandingan sepak bola melawan tim dari Inggris.

12. Martin Duque Anguiano, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Kematian Martin dikonfirmasi oleh kakaknya, Miguel melalui akun instagram dengan keterangan "Kata-kata tidak bisa menggambarkan kepedihanku, aku menyayangi adikku Martin kamu akan dirindukan. Aku tahu kamu sudah berada ditempat yang lebih baik,"

Martin dikenang sebagai penggemar football, pelajar yang baik dan seorang yang taat pergi ke gereja. Kakak Martin, membuat halaman GoFundMe untuk menggalang dana yang akan digunakan untuk mengadakan pemakaman Martin. Dalam dua hari Miguel berhasil mengumpulkan lebih dari 370 juta rupiah (US$27,000).

13. Jaime Guttenberg, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Jaime mempunyai rencana hidup untuk menjadi seorang terapis fisik anak, bekerja di The Paley Institute yang membantu anak-anak dengan kelainan bentuk anggota badan, ia ingin menikah dan mempunyai anak diusia 25 tahun. Dia adalah anak dengan sebuah rencana, kenang ibu Jaime.

Sejak berumur 3 tahun, Jaime sudah menunjukkan ketertarikan untuk menari. Ia sudah sering mengikuti kompetisi menari sejak usianya 9 tahun. Selain menari, Jaime juga aktif menjadi relawan organisasi yang menolong anak-anak dengan disabilitas.

14. Cara Loughran, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Cara Loughran adalah seorang siswi berdarah Irlandia yang dikenang sebagai anak yang selalu tersenyum. Ayah Cara pindah ke Amerika sekitar 15 tahun yang lalu. Cara suka menari dan tergabung dengan Coral Springs' Drake School of Irish Dancing. Siswi berumur 14 tahun ini juga mempunyai pekerjaan akhir pekan di sebuah pusat perbelanjaan.

Teman berkerja Cara menggambarkannya sebagai sosok yang hebat dengan mimpi yang besar.

15. Gina Montalto, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Lebih dari 100 pegawai maskapai penerbangan JetBlue, United, American dan Spirit menghadiri pemakaman Gina Montalto. Ayah dari Gina adalah seorang pilot dari maskapai penerbangan United. Orang tua Gina membuat halaman penggalangan dana GoFundMe untuk memberikan bantuan beasiswa atas nama Gina. hingga tanggal 21 februari mereka sudah berhasil mengumpulkan uang hingga 3,8 miliar rupiah (US$280,000).

Gina seorang anggota winter guard dari grup marching band sekolahnya,dikenang sebagai seseorang yang tangguh, peduli dan penuh kasih sayang.

16. Alaina Petty, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Lebih dari 1,500 orang menghadiri proses penghormatan terakhir Alaina Petty disebuah gereja di Coral Springs tidak jauh dari sekolah dimana penembakan terjadi. Alaina adalah murid kelas satu di SMA Stoneman Douglas, Alaina menghabiskan waktu berjam-jam pada akhir pekan untuk membantu korban badai Irma yang terjadi akhir tahun lalu.

Ibu dan ayah angkat Alaina mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai dendam pada sang pelaku penembakan yang masih berusia 19 tahun, mereka ingin lebih berkonsentrasi dengan keluarganya saat ini. Selain itu tentara angkatan darat Amerika Serikat memberikan medali kepahlawanan untuk mendiang Alaina Petty sebagai bentuk penghormatan.

17. Alex Schachter, 14

Mengenang 17 korban penembakan SMA Stoneman Douglas AS

Alex mempunyai mimpi untuk kuliah di University of Connecticut dan sering terlihat memakai hoodie dari universitas tersebut. Pimpinan dari penerimaan mahasiswa Universitas Connecticut yang mengetahui tentang hal tersebut langsung mengirimkan surat kepada keluarga Schachter untuk mengekspresikan perasaan dukanya.

Alex yang tergabung dalam grup marching band di sekolahnya dikenal suka dengan musik dan seorang penggemar dari Miami Heat yaitu tim basketball favoritnya.

Setelah peristiwa mengerikan ini terjadi, siswa-siswi SMA Marjory Stoneman Douglas yang selamat dari tragedi penembakan melakukan protes dan menyusun gerakan yang menuntut para pembuat undang-undang untuk memperketat penjualan senjata api terutama untuk seseorang dengan penyakit kejiwaan.