Apakah kamu pernah menemukan bahwa dirimu punya beberapa sisi yang berbeda tergantung tempat dan waktu? Misalnya, kamu seakan ingin dirimu terlihat pemberani di hadapan orang-orang, padahal nyatanya kamu adalah penakut kalau sedang sendirian. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai suatu kondisi psikis pada seseorang yang disebut alter ego.

Alter ego sebagai diri kedua.

Alter ego sendiri dapat didefinisikan sebagai diri kedua yang dimiliki oleh satu orang. Kepribadian yang muncul ketika dihadapkan pada suatu keadaan atau kondisi, di mana orang itu tidak dapat mengandalkan dirinya sendiri.

Ambillah contoh seorang guru yang pada kesehariannya adalah orang yang pendiam, akan tetapi setelah memasuki kelas dia akan menjadi orang yang interaktif dan komunikatif. Artinya, alter ego muncul pada orang yang sama, namun bagaikan dua orang yang berbeda. Perbedaan ini dapat menonjol dari segi sikap, emosi, ataupun cara berinteraksi dengan orang lain.

Merupakan kondisi psikologis.

Dikutip dariCameral Analysis: A Method of Treating the Psychoneuroses Using Hypnosis oleh David Pedersen (1994), ada karakteristik diri yang hanya muncul ketika dilakukan hipnotis pada objek percobaan. Karakteristik ini bertolak belakang dengan karakter individu tersebut saat dalam keadaan sadar. Karakter inilah yang kemudian disebut sebagai alter ego atau aku yang lain.

Meskipun sepertinya alter ego dimiliki oleh hampir setiap orang, sebenarnya alter ego merupakan kondisi psikologis yang gejalanya harus dianalisis terlebih dahulu. Tidak salah jika kamu beranggapan bahwa dirimu memiliki alter ego karena telah menunjukkan ciri-ciri sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Namun, kondisi ini tidak dapat didiagnosis secara pasti hanya dengan berdasarkan anggapan yang meraba-raba.

Sampai sekarang pun, tidak ada penelitian spesifik yang mengkaji alter ego, karena istilah ini sendiri cukup baru dalam dunia psikologi dan sulit untuk menemukan metode penelitian yang tepat untuk membuktikan keberadaan alter ego dalam suatu individu. Istilah alter ego sendiri sebelumnya banyak dipakai dalam dunia seni peran, yang merujuk pada karakter yang dimainkan oleh si pemeran.

Muncul akibat pengembangan diri.

Dilansir dari Altered Ego psycologytoday.com yang ditulis oleh Joann Ellison Rodgers, alter ego mulai terbentuk pada fase kedewasaan sekitar umur 20-an. Diawali dengan perubahan-perubahan sikap akibat adaptasi dengan lingkungan sekitar, yang kemudian pada akhirnya membentuk suatu karakteristik baru dalam diri seseorang. Rodgers mengungkapkan bahwa adaptasi itu sendiri dapat berupa dan tidak terbatas pada kemampuan untuk mengorganisir sesuatu, simpati dan empati, kepekaan terhadap lingkungan, keterbukaan diri, dan kemampuan bersosialisasi.

Sejatinya, kepribadian diri seseorang telah terbentuk pada saat umur tiga tahun awal kehidupan. Maksudnya, orang-orang yang pada masa anak-anaknya adalah anak pemalu sangat besar kemungkinan saat dia dewasa, dia juga akan menjadi pribadi yang tertutup. Contoh lainnya, anak yang tempramen kemungkinan besar akan tetap membawa sikap itu sampai dia dewasa. Akan tetapi, terkadang orang dihadapkan pada suatu kondisi di mana ia harus mampu beradaptasi, entah dengan menjadi sedikit terbuka, sedikit lebih berempati, lebih sabar dan sikap lainnya agar bisa melewati kondisi genting tersebut. Di sinilah alter ego muncul sebagai mekanisme fight or flight (bertarung atau lari) yang merupakan insting alamiah makhluk hidup.

Apakah buruk memiliki alter ego?

Bagi beberapa orang, alter ego mungkin akan disamakan dengan kehilangan kepribadian. Menurut perspektif ini, alter ego dapat dikatakan buruk karena dapat berdampak pada hilangnya kepercayaan diri. Pastinya orang ini akan bertanya-tanya tentang dirinya sendiri: apakah benar aku yang sebenarnya adalah orang yang sangat pemalu? Apakah aku adalah orang yang tempramen? Pemikiran ini tidak salah selama orang ini menemukan jawaban yang tepat dan menguntungkan dirinya atas pertanyaan-pertaanyaan tersebut. Namun, akankah lebih baiknya alter ego yang ada di dalam diri bukan dianggap sebagai sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan dipertanyakan. Jadikanlah alter ego sebagai kawan yang dapat diandalkan. Pada saat kamu butuhkan, dia akan selalu ada dan menjadi senjatamu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarmu.

Pastinya ada beberapa dari kamu yang merasa bahwa ciri-ciri alter ego yang disebutkan di atas sangat mirip dengan yang ada pada dirimu. Sebagian dari kamu juga mungkin akan mulai bertanya-tanya, apakah aku memiliki alter ego? Tidak apa untuk ingin tahu lebih jauh tentang dirimu, asalkan tentunya rasa ingin tahu tersebut berdampak positif bagi kehidupanmu ke depannya.