Dalam masyarakat milenial yang serba digital ini ternyata masih ada juga orang yang salah kaprah tentang tarot. Nah, biar kamu nggak salah kaprah dengan informasi yang nggak logis, saya akan mencoba menjelaskan, ya.

Berikut ini merupakan beberapa mitos yang salah kaprah tentang tarot.

1. Mitos tarotitu jawabannya klise.

Misalnya ada percakapan antara penanya dan tarot reader.

Penanya: "Gimana kalau aku pengen nikah sama bule?"

Tarot reader:"Kalau mau nikah sama bule, kamu harus berusaha keras menembus perusahaan asing."

Yup, itu jawaban klise dan nggak usah pakai tarot juga bisa.Tapi, seorang tarot reader yang berkualitas tidak akan memberikan jawaban klise. Fokus tarot reader akan tertuju pada bagaimana menganalisa kondisi si penanya, lalu memberikan kemungkinan-kemungkinan yang dipilih klien.

Misalnya, tarot reader akan menanyakan, kenapa harus sama bule? Yang kamu cari apa? Dan seterusnya. Namanya probing. Setelah itu, baru dibacakan, apa sebenarnya yang dia cari dan di mana mendapatkannya, dan nggak selalu harus nikah sama bule. Bisa juga klien tersadarkan bahwa niatnya nikah sama bule ternyata cuma gaya-gayaan yang nggak perlu sehingga bisa justru berakhir nggak bahagia.

Tarot reader, pada dasarnya melakukan proses konseling. Sama seperti konselor lain, ada yang memang berkualitas sehingga menguasai teknik konseling dengan baik, lalu mampu memberikan pencerahan, tapi banyak juga yang tidak berkualitas sehingga proses konselingnya tidak memberikan apa-apa.Jadi, kualitas konseling tergantung kualitas tarot reader-nya. Tarot reader berkualitas nggak akan memberi jawaban klise.

2. Mitos percaya tarot menunjukkan kamu nggak percaya diri.

Ini juga mitos yang salah. Bahkan salah memahami apa itu percaya diri.Memang, menurutmu percaya diri itu apa?Apa iya ukuran percaya diri tidak butuh panduan apa pun dari luar diri? Nggak begitu, kan?

Manusia pada dasarnya selalu butuh panduan atau masukan dari luar dirinya. Dan itu sama sekali bukan soal percaya diri, melainkan bagaimana manusia bisa survivedan berkembang melalui panduan, introspeksi, dan evaluasi.

Pernah dengar perbedaan anak kecil yang selama pengasuhan hidupnya diapresiasi oleh orang tua dan lingkungannya versus anak kecil yang sejak kecil diremehkan orang tua dan lingkungannya? Kira-kira menurutmu mana yang kepercayaan dirinya tumbuh baik?

Nah, jadi jelas salah kaprah dan logikanya muncul dari 'dasar laut' kalau mengatakan kepercayaan diri manusia itu ngga butuh orang lain. Kamu butuh orang lain, dan di usia dewasa, tarot reader bisa menjadi sahabat yang membangkitkan kepercayaan dirimu. Tarot reader itu berfungsi sebagai cermin, yang menunjukkan hal-hal yang seharusnya menjadi bagian kepercayaan dirimu.

Menurut filsuf Ernst Cassirer, manusia adalah homo symbolicum atau makhluk yang mengonsumsi simbol. Itu yang membedakan dari binatang. Untuk apa? Untuk panduan hidupnya, untuk introspeksi, untuk evaluasi. Makanya, agama banyak menggunakan simbol. Adat istiadat dan budaya juga sarat simbol. Bahkan bahasa pun bekerja dengan mekanisme simbol huruf.

Tarot reader pun hanya membaca simbol yang digunakan membantu seseorang melihat kondisi diri dan persoalannya. Justru seorang tarot reader berkualitas akan membantu klien menemukan kepercayaan diri menghadapi masalahnya lewat pembacaan simbol yang tepat.

3.Mitos ramalan tarot bikin kamu tambah galau.

Itu sih sok tahu dan ngawur berat. Justru sebagai konselor, tarot reader akan mengurangi atau menghilangkan kegalauanmu. Karena tarot itu ibarat rambu-rambu penunjuk jalan. Rambu-rambu itu bikin kamu paham kondisi jalan dan konsekuensinya, sehingga bisa memperhitungkan dengan baik.

Ibaratnya nih, ada tanda di depan ada tikungan tajam, di depan jalan menanjak, dan lain-lain, kalau kamu udah baca rambunya, kamu bisa siap-siap dong. Jadi, galau kamu justru berkurang.

Analoginya, beda dong kamu memasuki suatu daerah menuju suatu tempat tanpa peta apa pun, dengan kamu sudah pegang peta. Dengan peta di tangan, kamu tahu kemungkinan-kemungkinan jalan yang bisa dilalui berikut konsekuensinya. Jadi, kamu lebih bisa berhitung dan sedikit tenang daripada buta sama sekali.

4. Mitos bahwa kamulah yang paling mengerti hidupmu, tarot ngga ada hubungannya dengan hidupmu.

Pernah tahu cermin? Cermin adalah alat yang dibuat karena manusia tidak bisa mengetahui sendiri, seluruh dirinya. Itu contoh paling mudah.

Tapi, banyak juga contoh lain yang menunjukkan bahwa manusia bukanlah orang yang paling mengerti dirinya tanpa bantuan sarana atau orang lain. Bahkan untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuhnya sendiri pun, manusia butuh dokter, dan dokter butuh berbagai alat bantu. Atau, untuk paham kejiwaan, butuh psikolog dan media psikotes yang beragam.

Jadi,salah banget orang yang berpendapat bahwa dirinya merasa paling mengerti tentang hidupnya sendiri. Jangan-jangan yang mikir gitu malah halu. Manusia, dengan segala kerendah hatiannya, selalu butuh manusia lain untuk mengerti dirinya, entah itu dokter, psikolog, orang tua, teman atau lainnya. Tarot reader, adalah salah satu pilihannya. Itulah gunanya mendapat masukan dari orang yang tepat.

5. Mitos tarot nggak menakdirkanmu berjodoh dengan siapa.

Tarot tidak bertujuan menakdirkan, melainkan membaca situasi dan kemungkinan. Jika berkaitan dengan pasangan, tarot dapat membacaseberapa kecocokanmu dengan seseorang atau dengan orang seperti apasesuai karaktermu. Tapi, urusan kamu mau nikah dengan siapa keputusan masih tetap penuh di tanganmu.

Jadi, tarot justru bisa memberi kamu masukan apa yang perlu diperbaiki atau dipertahankan dalam suatu hubungan, atau konsekuensinya. Sehingga kamu bisa belajar banyak di situ. Justru dari tarot, kamu bisa memperbaiki seandainya ada ketidakcocokan antara kamu dan pasangan.

6. Mitos nggak perlu tarot, kamu percayasaja Tuhan selalu yang terbaik buatmu.

Betul, Tuhan tau yang terbaik buatmu. Tapi, kamu tahu nggak mana yang terbaik buatmu? Tiap orang berusaha mencari apa yang terbaik buat dirinya tapi seringnya mereka nggak tahu, nggak nangkap tandanya, butuh second opinion. Itulah hidup.

Tarot reader hadir untuk memberikan second opinion. Menghadirkan suatu sudut pandang yang bisa kamu pertimbangkan supaya kamu bisa cek ricek mana jalan yang terbaik buatmu.

Ingat ya, Tuhan tahu yang terbaik buatmu, tapi untuk menyampaikan Dia nggak langsung whatsapp ke kamu. Tuhan memberikan lewat pertanda. Pertanda itu bisa muncul dari mana saja, termasuk tarot reader.

7. Mitos jangan percaya tarot, percaya kepada Tuhan.

Ini salah kaprah yang parah banget. Yang pertama, perlu kamu pahami bahwa tarot bukan kepercayaan. Jadi, nggak nyambung kalau dikaitkan dengan kepercayaan kepada Tuhan. Tarot reader hanyalah konselor yang tugasnya membantu seseorang, sama seperti banyak profesi lain.

Mengatakan jangan percaya tarot, percaya kepada Tuhan, sama saja kamu mengatakan jangan percaya dokter, percaya saja sama Tuhan. Jangan percaya psikolog, percaya saja sama Tuhan. Jangan percaya guru di sekolah, percaya saja sama Tuhan dan banyak lagi jangan percaya-jangan percaya yang lain.Belajarlah meletakkan kepercayaan pada konteks yang tepat supaya hidupmu nggak ruwet.

Nah, itulah tujuh mitos salah mengenai tarot. Semoga informasi ini bisa membantumu. Informasi ini bisa dicek dengan nalar akal sehat kok. Semoga informasinya berguna buat kamu. Share informasi ini kalau kamu merasa perlu memberikan edukasi yang tepat tentang tarot.