Banyak perusahaan yang mewajibkan karyawannya bekerja lebih dari delapan jam di ruangan. Hal ini tentu berbeda dengan para pekerja lepas atau freelancer yang bisa bekerja di manapun kapan pun. Biasanya kafe merupakan pilihan yang disukai oleh orang banyak untuk bekerja menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk. Tak hanya nyaman, sebuah penelitian membuktikan bahwa dengan bekerja di kafe Anda bisa lebih semangat kerja daripada nmenyelesaikannya di kubikel kantor. Lantas bagaimana caranya bekerja di caf lebih produktif daripada di kantor? Berikut informasi selengkapnya:

Lebih semangat kerja di kafe yang bising dibandingkan di kubikel kantor

Produktivitas adalah kunci keberhasilan di tempat kerja. Namun sayangnya, kebisingan di tempat kerja, baik itu bergosip, suara ramai bos-bos yang rapat justru membuyarkan konsentrasi. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian salah satu universitas di Jepang yang menyatakan bahwa Anda bisa lebih semangat kerja saat bekerja di kafe yang berisik. Penelitian ini dilakukan dengan membagi dua kelompok, di mana kelompok pertama diminta bekerja dalam suasana kantor, lengkap dengan latar belakang suara rekan kerja yang sedang ngobrol. Sedangkan kelompok yang kedua bekerja sambil ditemani latar belakang suara berisik yang tidak jelas. Reaksi otak setiap partisipan diamati dengan alat khusus untuk melihat bagaimana otakberusaha memproses suara atau mengabaikan suara-suara yang ada. Hasilnya membuktikan bahwa latar belakang suara bising yang berasal dari obrolan teman kerja dapat menurunkan konsentrasi dan membuat Anda lebih cepat suntuk. Selain itu, bekerja di kantor sambil mendengarkan musik juga tetapmenurunkan produktivitas kerja. Sedangkan kebisingan yang hadir di tengah-tengah kafe justru dilaporkan tidak terlalu mengganggu produktivitas kerja.

Penelitian di atas menyimpulkan bahwa bekerja di kantor sambil mengobrol sangat tidak efektif ketimbang bekerja sendirian di kafe, walaupun dua tempat ini suasananya sama-sama berisik.Hal ini lantaran diskusi yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun gosip yang terjadi di kantor akan lebih mengalihkan perhatian dibandingkan percakapan dua orang asing yang tidak sengaja terdengar di kafe. Saat Anda mendengar teman kerja Anda di kantor berdiskusi atau Anda diajak mengobrol, fokus Anda sepenuhnya akan teralih pada isi obrolan tersebut, sehingga konsentrasi dan niat Anda untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan hari itu. Sama halnya dengan suara musik di earphone Anda saat bekerja. Lirik dan melodi lagu yang sudah sangat Anda kenal malah membuat otak bernostalgiamengingat kenangan yang terkait dengan lagu tersebut atau malah memancing otak untuk mengingat kembali lirik yang terlupakan, agar bisa di senandungkan.

Hal ini berbeda dengan kebisingan saat bekerja di kafe, suara orang yang memesan makanan, menelepon orang lain, hingga mengobrol dengan teman sebangkunya, yang terdengar asing, otak secara tidak langsung bisa menyortir dan memblokir isi percakapan tersebut karena sama sekali tidak berhubungan dengan Anda maupun pekerjaaan yang sedang Anda kerjakan.

Suara latar belakang yang asing di kafe bisa menjadi white noise darurat untuk Anda.White noise merupakan kumpulan jenis suara berbeda dari berbagai frekuensi yang dapat menutupi suara-suara yang mengganggu konsentrasi selama bekerja.

Nah, sudah tahu kan mengapa banyak orang bekerja di luar kantor alias di caf? Mungkin Anda tertarik untuk mencobanya?