Beberapa waktu lalu Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sempat menyampaikan pernyataan bahwa Indonesia tengah mengalami krisis literasi. Pernyataan tersebut pastinya menjadi berita yang kurang baik bagi kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.

Lalu, hal apa yang bisa dilakukan saat ini untuk mengatasi krisis literasi yang terjadi di Indonesia? Jawabannya adalah peran kaum milenial. Yap, peran kaum milenial sangatlah penting dan dibutuhkan saat ini sebab kaum milenial adalah generasi yang secara langsung berhadapan dengan perkembangan zaman di era ini. Kaum milenial diharapkan bisa menciptakan ide-ide inovatif dan paling update, salah satunya dengan mendukung dan mengimplementasikan Gerakan Literasi Nasional yang kini tengah digalakkan Pemerintah.

Dengan begitu, kaum milenial dapat memberikan contoh yang bagi adik-adik di jenjang sekolah yang lebih kecil untuk terbiasa terlibat aktif dalam melaksanakan kegiatan literasi, salah satunya dengan membaca.Lalu, literasi seperti apa yang wajib dikuasai oleh kaum milenial?

Berikut ini adalah enam keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial yang secara resmi dirilis Kemdikbud. Langsung disimak, yuk.

1. Literasi baca tulis.

Inilah 6 keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial

Masuk dalam urutan pertama yakni literasi baca tulis. Melalui literasi ini, kaum milenial dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami isi teks tertulis, baik yang tersurat maupun tersirat. Kemampuan ini dibutuhkan seseoraang saat menuangkan gagasan dan ide ke dalam tulisan.

Bagaimana implementasi literasi baca tulis itu, ya? Saat di rumah, kamu bisa membacakan buku cerita kepada adikmu, menulis surat kepada teman atau keluarga, membuat mini perpustakaan bagi keluarga dengan berbagai koleksi bacaan seperti buku, majalah, koran, dan komik, serta memberikan buku sebagai hadiah.

Tidak hanya membaca, kamu disarankan juga untuk berlatih menulis, seperti menulis kejadian yang berarti dalam hidupmu, siapa tokoh terkenal yang ingin kamu temui, dan jika bisa keliling dunia, tempat manakah yang akan dikunjungi.

2. Literasi numerasi.

Inilah 6 keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial

Selanjutnya adalah literasi numerasi. Literasi numerasi menuntut kaum milenial memiliki kecakapan dalam menggunakan berbagai macam simbol yang terkait dengan Matematika Dasar. Kemampuan ini bertujuan untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari seperti menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel, dan bagan.

Implementasi literasi numerasi bisa kamu mulai dengan mencoba menghitung kebutuhan listrik dan air setiap bulannya, mengelola pemasukan dan pengeluaran zakat, dan melibatkan adikmu dalam melakukan transaksi jual beli.

3. Literasi sains.

Inilah 6 keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial

Sesuai namanya, "Sains" memiliki arti pengetahuan. Literasi sains memiliki tujuan agar kaum milenial memiliki kemampuan untuk memahami fenomena alam dan sosial di lingkungan sekitar kita. Dengan literasi ini diharapkan seseorang dapat mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah untuk hidup lebih aman dan sehat. Melalui literasi sains, kita dapat berpikir kritis, berkomunikasi dengan lebih baik, menyelesaikan masalah dengan lebih kreatif, dan dapat semakin bekerja sama dengan orang lain.

Implementasi literasi sains yang bisa dilakukan seperti menanam dan memelihara tanaman obat di sekitar rumah, kerja bakti membersihkan lingkungan, berdiskusi mengenai pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta lain sebagainya.

4. Literasi finansial.

Inilah 6 keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, dan keterampilan dalam bidang finansial.Implementasi literasi finansial dapat dilakukan dengan berdiskusi untuk berpikir kritis mengenai bagaimana menemukan hubungan antara menghasilkan, membelanjakan, menyimpan, dan mendonasikan uang; membuat perencanaan keuangan sendiri seperti perencanaan membeli barang, perencaan liburan, dan perencanaan uang jajan; membiasakan diri berbelanja di koperasi sekolah; edukasi tentang produk dan jasa keuangan kepada masyarakat; penyuluhan bahaya meminjam uang di rentenir dan sebagainya.

5. Literasi digital.

Inilah 6 keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial

Literasi digital memiliki tujuan untuk membangun kemampuan milenial dalam memahami zaman di era digital saat ini. Literasi digital dibutuhkan untuk memperoleh atau menyaring informasi yang tidak terbendung banyaknya.

Contoh kegiatan literasi digital yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan media sosial untuk peningkatan usaha dan kewirausahaan; penggalangan dana sosial; mencari pekerjaan; membuat dokumentasi mengenai sebuah kegiatan; berkomunikasi menggunakan teknologi digital, seperti media sosial dan e-mail; memberikan sosialisasi mengenai bahaya perundungan; penyeluhan tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi; bahaya hoaks.

6. Literasi budaya dan kewargaan.

Inilah 6 keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial

Melalui literasi ini, milenial dituntut agar memiliki kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara mencakup pula kemampuan akan keberagaman suku, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan berbagai perbedaan lainnya.

Implementasi literasi budaya dan kewargaan dapat dilakukan dengan mengajak anggota keluarga terlibat dalam proses pembuatan Kartu Keluarga, KTP, BPJS/Asuransi Kesehatan, membiasakan budaya berbicara dengan menggunakan bahasa daerah, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan kesenian dan kebudayaan daerah, mengundang narasumber yang merupakan anggota Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dll saat mengadakan suatu acara, memberikan penyuluhan mengenai waspada intoleransi dan bahaya radikalisme.

Itulah enam keterampilan literasi yang wajib dikuasai milenial dan tidak salah untuk juga dikuasi para orang tua. Sebab keterlibatan publik dalam setiap kegiatan literasi menjadi penting untuk memastikan bahwa Gerakan Literasi Nasional berhasil memberikan dampak positif bagi peningkatan daya saing bangsa.

Terima kasih telah membaca artikel ini, salam hangat!