Difabel (singkatan dari different abilitiesatau kemampuan berbeda), adalah sebutan bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik dan atau mental yang dapat menggangu aktivitas secara selayaknya. Namun demikian, bukan berarti mereka tidak bisa beraktivitas dan melakukan kegiatan lainnya, hanya saja mereka melakukannya secara berbeda.

Sebagai contoh, seseorang yang tidak memiliki tangan masih bisa menulis atau melukis dengan kaki, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh orang dengan anggota tubuh lengkap. Penggunaan istilah difabel dianggap bermakna lebih positif karena menitik beratkan pada kemampuan mereka yang berbeda, dibandingkan istilah disabel (disabled) yang seolah-olah mereka tidak berdaya. Kemampuan mereka yang berbeda ini juga berlaku untuk bidang olah raga, sehingga berbagai event olah raga untuk penyandang difabel pun ramai digelar.

Semenjak akhir Perang Dunia II, pagelaran olahraga untuk kaum difabel semakin banyak dengan atlet partisipan yang semakin kompetitif. Bahkan para atlet tersebut membuktikan diri mereka berada di level yang berbeda dengan pencapaian-pencapaian mereka. Beberapa yang lainnya bahkan sangat kompetitif untuk bisa menantang atlet-atlet normal. Siapa saja manusia-manusia luar biasa tersebut, daftarnya seperti di bawah ini.

1. Kyle Maynard - Atlet MMA tanpa tangan & kaki.

Inilah 5 atlet difabel dunia terbaik sepanjang masa

Karena kondisi medis yang langka, Kyle Maynard harus kehilangan kedua tangan dan kedua kakinya untuk diamputasi di usia yang masih sangat muda. Namun hal tersebut tidak menghalangi minatnya pada bidang olah raga. Saat SMP dia bergabung dengan tim American football di sekolahnya. Pada SMA dia bergabung dengan tim gulat dan punya segudang prestasi yang mentereng. Tidak berhenti sampai di situ, dia juga mempelajari jiu jitsu dan crossfit hingga akhirnya dapat berlaga di ajang MMA.

Pada tahun 2010 dia mendapat kesempatan berlaga di pertandingan MMA amatir melawan petarung dengan anggota tubuh lengkap. Dengan bekal teknik gulat dan jiu jitsu yang dimilikinya, dia berusaha semaksimal mungkin untuk menjatuhkan lawannya, namun tidak berhasil. Strategi lain dijalankannya, yaitu berusaha menanduk musuhnya hingga jatuh yang lagi-lagi harus gagal. Dia bahkan beberapa kali sengaja terlentang pada punggungnya, namun musuh yang dihadapinya ternyata cukup cerdas dan tidak terpancing. Yang bikin merinding adalah bagaimana dia terus menerjang meskipun lawannya terus memukulinya bertubi-tubi. Pada akhir petandingan Maynard harus kalah angka, namun namanya yang diteriak-teriakkan penonton memberitahu kita siapa pemenang sebenarnya.

Setelah event MMA tersebut, segudang prestasi lain ditorehkannya, termasuk salah satunya mendaki gunung Kilimanjaro. Kyle Maynard adalah yang pertama kali mendaki Gunung Kilimanjaro tanpa tangan dan kaki, tanpa alat bantu gerak, dan tanpa bantuan anggota tubuh buatan (prosthetic).Saat ini Maynard berprofesi sebagai penulis, pembicara motivasi, dan seorang pemilik gym.

2.Esther Vergeer - Ratu tenis kursi roda.

Inilah 5 atlet difabel dunia terbaik sepanjang masa

Esther Vergeer adalah atlet tenis kursi roda yang sempat sangat mendominasi bidang olah raga tersebut. Pada masa kecilnya, Vergeer yang lahir di Belanda pernah terkena stroke. Dokter yang menjalankan pemeriksaan menyeluruh menemukan kelainan pada tulang belakang Vergeer, yang menjadi penyebab sakit kepala dan stroke yang dialaminya. Setelah menjalani operasi, Vergeer terbangun, namun tidak bisa menggerakkan kakinya. Vergeer kemudian divonis menderita lumpuh anggota tubuh bagian bawah dan harus menggunakan kursi roda.

Pada saat proses rehabilitasi, dia mempelajari banyak bidang olah raga termasuk volley duduk, basket kursi roda, dan tenis kursi roda. Dengan sifatnya yang kompetitif, dia berhasil menjadi atlet tim nasional basket kursi roda dan memenangkan kejuaraan Eropa di tahun 1997.

Selain basket kursi roda, Vergeer juga memiliki bakat lain yang sangat menonjol, yaitu tenis kursi roda. Kejuaraan profesional pertamanya dimulai pada tahun 1996, dan hanya dua tahun berselang dia berhasil menduduki peringkat satu dunia tenis kursi roda wanita.

Meskipun sama-sama menggunakan kursi roda, dominasi Vergeer terhadap lawan-lawannya sangat mencolok. Lihat saja data-data pertandingannya. Vergeer adalah petenis kursi roda nomor satu dunia mulai dari awal karirnya di tahun 1999 sampai saat dia pensiun di tahun 2013.

Semenjak kalah terakhir kali di pertandingan pada tahun 2003, dia tidak pernah kalah lagi selama 10 tahun berikutnya sampai pensiun. Selama periode 10 tahun tersebut dia menjuarai 120 turnamen, memiliki rekor 470 kemenangan berturut-turut, mengalahkan 73 lawan yang berbeda, dan sama sekali tidak kehilangan satu game pun di 95 kesempatan.Sebagai tambahan, dia hanya kehilangan 18 set, dan hanya satu lawan yang bisa memaksa match point darinya.

Secara total, Vergeer mempunyai 148 gelar tunggal, termasuk empat medali emas paralympic. Sementara di nomor ganda, dia punya 136 gelar termasuk tiga medali emas paralympic. Seorang pewawancara pernah menanyakan kenapa dia bisa sangat dominan, Vergeer menjawab, karena dia punya keinginan lebih kuat daripada yang lain, dan karena dia berlatih lebih keras dari yang lain.

3. Oscar Pistorius - Pelari tanpa kaki tercepat.

Inilah 5 atlet difabel dunia terbaik sepanjang masa

Oscar Leonard Carl Pistorius lahir di Afrika Selatan dengan kelainan pada tulang kakinya yang harus diamputasi mulai dari bawah lutut sejak dia kecil. Meskipun demikian, Oscar muda menunjukkan minat yang tinggi pada dunia olah raga. Dia berlatih kebugaran, bahkan melakukan olahraga keras seperti gulat bebas dan rugbi.

Pada tahun 2003 dia mulai berkenalan dengan dunia atletik cabang lari jarak pendek, dan hanya butuh satu tahun baginya untuk mendapatkan medali emas pertamanya di tahun 2004. Uniknya, selama periode tersebut Oscar lebih sering berkutat mencari prosthetic blade yang cocok dibandingkan melakukan latihan.

Oscar seharusnya berlaga pada kelompok T43, yaitu kelompok amputasi dua kaki di bawah lutut, tapi ternyata dia terlalu kompetitif hingga akhirnya bergabung dengan kelompok T44, yaitu kelompok amputasi satu kaki. Lagi-lagi dia berhasil menjadi yang terbaik bahkan di antara para amputee satu kaki. Sampai akhirnya dia pun berhasil menantang atlet normal di Olimpiade London 2012. Sebagai catatan, dia adalah amputee pertama yang berhasil menembus atletik olimpiade sehingga mendapat julukan the fastest man on no legs.

Sepanjang karirnya dia mengoleksi enam medali emas, satu medali perak, dan satu perunggu hanya dari ajang paralympic saja. Pemilik rekor dunia 100m (kelas T44), lima kali memecahkan rekor atas namanya sendiri di cabang 200m (T44), rekor dunia 400m (T44), dan rekor dunia estafet 4 x 100m (T42-T46).

Dia juga pemilik empat medali perak kejuaraan nasional Afrika Selatan untuk atlet normal, dua dari cabang 400m, dan dua lainnya dari estafet 4 x 400m. Ini artinya dia menjadi pelari kedua tercepat di Afrika Selatan meskipun tanpa kaki. Sebagai perbandingan, catatan tercepat atlet kebanggaan kita Lalu M. Zohri pada 100m adalah 10.19 detik, sedangkan rekor dunia Oscar untuk 100m adalah 10.91 detik. Jika mereka bertanding, Oscar hanya finish beberapa langkah saja di belakang Zohri.

Namun kisah Oscar harus berakhir dengan ironi from hero to zero. Pada tahun 2013, tidak sampai satu tahun setelah puja dan puji diberikan kepadanya saat olimpiade London, Oscar ditangkap dan kemudian dipidana atas pembunuhan pacarnya sendiri, Reeva Steenkamp.

4. Garrincha - Si malaikat kaki bengkok.

Inilah 5 atlet difabel dunia terbaik sepanjang masa

Garrincha yang artinya burung kecil adalah nama panggilanManuel Francisco dos Santos, seorang pesepak bola asal Brasil. Nama panggilan lainnya yang melekat pada dirinya adalahAnjo de Pernas Tortas, yang artinya malaikat berkaki bengkok.

Pada masa kecilnya, Garrincha didiagnosa menderita deformasi tulang belakang, kaki kirinya lebih pendek 6cm, dan kaki kanan bengkok ke luar. Namun seperti halnya masyarakat Brasil pada umumnya, darah sepak bola terlanjur mengalir deras dalam tubuhnya.

Garrincha sering dilupakan karena namanya tertutupi bakat lain bernama Pele yang debut bersamaan dengan dirinya di Piala Dunia 1958. Namun pada Piala Dunia tahun 1962 ketika Pele mengalami cedera dan harus absen di sisa laga, Garrincha-lah yang menjadi inspirasi dan motor tim Brasil hingga akhirnya menjadi juara. Dia juga mendapat bola emas dan sepatu emas sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut.

5.Baxter Humby - Petarung satu tangan juara dunia kickboxing.

Inilah 5 atlet difabel dunia terbaik sepanjang masa

Pada tahun 2001, dunia kickboxing dikejutkan dengan kemunculan petarung bertangan satu bernama Baxter Humby. Humby kehilangan tangannya yang diamputasi karena komplikasi pada saat kelahirannya.

Meski hanya punya satu tangan, Humby memiliki minat tinggi pada olah raga. Pernah menjadi atlet lari untuk tim paralympic Kanada, namun karir olah raga yang dipilihnya adalah kickboxing. Setelah beberapa kali juara kickboxing di Kanada, membuat tekadnya bulat untuk hijrah ke Amerika dan mengejar karir profesional.

Saat debutnya di tahun 2001, dia meng-KO lawannya hanya dalam waktu 56 detik. Setelah kemenangan dan kekalahan yang silih berganti, perjuangan Humby membawanya sebagai juara dunia IMTCWorld Super Welterweight Champion. Beberapa gelar lain yang pernah diraihnya adalahWBC Super Welterweight National Champion (2010), IKKC USA Kickboxing Champion, IMTC World Middleweight Champion dan IKBA International Kickboxing Champion.

Selain olah raga, Humby juga menjalani karir di Hollywood. Humby menjadi pemeran pengganti Tobey Maguire di film Spider-Man 3, saat adegan Spider-Man memukul tembus tubuh Sandman. Dia juga membintangi serial televisi The Shield sebagai tokoh jahat di 3 episode, dan yang terbaru menjadi salah satu figuran di film Logan (2017).