Duha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya yaitu kira-kira pukul 7 pagi hingga waktu zuhur. Duha menjadi waktu yang tepat untuk diisi dengan salat dan juga bertasbih memuji Allah SWT. Jumlah rakaat mengerjakan salat duha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan diiringi sekali salam setiap 2 rakaat.

Dalam Islam, salat duha sangat dianjurkan sebagai pengerjaan amalan sunah yang apabila rutin dilakukan maka akan memperoleh kenikmatan berupa kecukupan rezeki sampai waktu siang dan juga kenikmatan-kenikmatan lainnya. Selain itu salat duha juga merupakan suatu ibadah yang dilakukan hamba-hamba yang taat kepada Allah. Hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:

Tidaklah menjaga shalat sunnah duha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin. (HR. Ibnu Khuzaimah)

Berikut ini hadis-hadis yang menjelaskan tentang keutamaan yang didapatkan apabila rutin mengerjakan amalan salat duha.

1. Mengerjakan salat duha sama dengan bersedekah.

Inilah 3 keutamaan apabila rutin melaksanakan salat sunah duha

Mengerjakan salat duha keutamaannya sama dengan memberikan sedekah walaupun kita tidak bersedekah secara langsung. Mengapa demikian? Karena pada waktu pagi seorang hamba dianjurkan untuk bersedekah dengan seluruh persendiannya, itu berarti dengan mengerjakan salat. Dan juga dianjurkan untuk bersedekah dengan bertasbih menyebut nama-nama Allah SWT. Oleh sebab itu salat duha sangat dianjurkan sebagai sunah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala yang besar sama dengan pahala bersedekah. Demikian pula, salat duha dapat menjadi solusi seorang hamba yang tidak mampu bersedekah di pagi hari, maka cukuplah hanya mengerjakan salat duha sebagai ganti sedekah tersebut. Hal ini termaktub dalam hadis Nabi SAW yang artinya:

Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar maruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat duha sebanyak 2 rakaat (HR. Muslim)

2. Salat duha dapat mencukupi kebutuhan.

Inilah 3 keutamaan apabila rutin melaksanakan salat sunah duha

Salat duha dapat mencukupi kebutuhan seorang hamba dari awal siang hingga akhir siang. Tentu saja untuk mendapatkan kecukupan tersebut maka harus diiringi dengan usaha, yaitu usaha untuk bekerja dan mencari sebagian karunia Allah SWT dari waktu pagi hingga waktu siang ataupun sore. Bedanya, orang yang rutin mengerjakan salat duha maka akan Allah bimbing hamba tersebut dalam ikhtiar mencari dan mencukupi kebutuhannya hanya dengan melaksanakan 4 rakaat salat duha. Tentu saja seorang hamba tidak boleh melaksanakan amalan salat duha hanya untuk mengharap dicukupkan rezeki saja, tetapi niatkan karena Allah SWT agar amalan kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:

Allah Taala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat di awal siang (di waktu duha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang. (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, Ad Darimi)

3. Salat duha memiliki pahala yang sama dengan haji dan umroh.

Inilah 3 keutamaan apabila rutin melaksanakan salat sunah duha

Jika mendambakan pahala seperti orang yang mengerjakan haji dan umroh, sedangkan kita belum mampu untuk menunaikan haji dan umroh, maka cukuplah dengan melaksanakan salat duha karena pahala yang diperoleh orang yang mengerjakan salat duha sama dengan orang yang mengerjakan ibadah haji dan umroh. Oleh sebab itu hendaklah kita rutin melaksanakan salat duha sembari berdoa agar rezeki kita dicukupkan oleh Allah SWT dan kita pun dapat diberikan kelapangan rezeki dan kesempatan untuk melaksanakan haji dan umroh yang sesungguhnya. Hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:

Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh. Beliau pun bersabda, Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna. (HR. Tirmidzi)