Rahmad Darmawan adalah pelatih tim liga 1 Indonesia dari tim di Jawa Timur, Madura United. Ia merupakan pelatih senior yang pernah membawa Sriwijaya FC Palembang menjadi tim besar di persepakbolaan Indonesia. Ia memberikan pendapat mengenai krisis striker yang melandaTim Nasional Indonesia. Ia punya pengalaman mengorbitkan satu di antara striker Tim Nasional Malaysia,Safawi Rasid.

Rahmad merujuk pengalaman dirinya memercayakan Safawi jadi starter di T-Team (salah satu klub peserta Liga Super Malaysia). Menurutnya terdapat dua hal mendasar yang membuat Indonesia kekurangan penyerang murni.

Pertamaadalah kurang getolnya kompetisi berjenjang yang tertata baik. "Safawi adalah produk kompetisi berjenjang dan tertata dengan baik. Jadi, ketika promosi ke tim senior, ia tak menghadapi kendala berarti," kata Rahmad dichannelYouTube Ricky Nelson Coaching.

Rahmad menambahkan selain kompetisi junior, Malaysia juga aktif menggelar turnamen usia muda. Hal tersebut tentu memberikan fasilitas bagi pemain muda untuk berkembang dan memiliki pengalaman dalam bertanding sehingga terbiasa melawan tim-tim yang memiliki kemampuan berbeda-beda.

"Biasanya panpel mengundang pelatih klub liga utama untuk memantau sekaligus memberikancoaching clinicbuat peserta," terang Rahmad.

Sementara, dalam satu dekade terakhir, Indonesia masih mengandalkan pemain-pemain tua macam Boaz Solossa dengan jumlah 47 pertadingan dengan 14 gol. Beberapa striker lain, termasuk Bambang Pamungkas yang mencatatkan 86 pertandingan dengan Raihan 38 gol di semua kompetisi resmi FIFA, sudah pensiun lama.Boaz masih aktif bermain untuk Persipura. Tapi, dia sudah menyatakan pensiun dari Timnas. Sementara, hingga saat ini, belum ada striker yang menonjol.

Kedua ialah amat jarang klub Indonesia memercayakan striker lokal. Dikarenakan jam terbang striker lokal ini menjadi kendala yang cukup besar bagi terbentuknya Timnas yang memiliki kualitas baik khususnya di posisi striker.

"Problem utama adalah menit bermain di level klub yang membuat kemampuan pemain tak tergali maksimal. Jenjang kompetisi dan sarana di Indonesia belum tertata dengan baik," ungkapRahmad Darmawan.

Terkait minimnya para striker lokal mendapatkan menit bermain di kompetisi Indonesia, Rahmad mengaku sebagai pelatih, ia berada dalam posisi dilematis. "Tuntutan supporter dan manajemen yang mendatangkan striker asing untuk mendongkrak pamor dan penampilan tim memaksa pelatih terus memainkannya," katanya. Hal ini juga berdampak pada antusiasme supporter yang diharapkan mampu mendongkrak pendapatan klub dengan adanya striker asing yang berkualitas.

Kalau bukan striker asing, biasanya klub memaksimalkan striker naturalisasi. Seperti Madura United United yang ditanganiRahmad Darmawandi Liga 1 2020. Di klub itu bercokol dua penyerang naturalisasi berstatus pemain Timnas yakni Greg Nwokolo dan Beto Goncalves.