Bagi kalian yang lulusan sastra dan bingung ingin bekerja sebagai apa, mungkin menjadi penerjemah bisa dijadikan salah satu solusinya. Di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, profesi penerjemah dapat dikatakan sebagai salah satu profesi yang diuntungkan mengingat banyak sekali produk asing yang masuk ke Indonesia dan tentu saja, panduan pengguna dan/atau deskripsi produk tersebut harus diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Penerjemahan ini tidak serta-merta memberikan tafsir bahwa orang Indonesia tidak pandai berbahasa asing. Bukan begitu. Namun hal ini bertujuan agar pengguna produk tersebut tidak mengalami kesalahpahaman sehingga tidak mengakibatkan penggunaan produk yang tidak benar.

Namun untuk menjadi penerjemah yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kualitas terjemahan kalian bisa diperhitungkan. Ingin tahu? Ini dia beberapa di antaranya.

1. Memahami Konteks

Ini adalah hal terpenting sebelum memulai penerjemahan. Dengan memahami konteks terjemahan, kalian akan bisa menentukan kata yang pas untuk terjemahan kalian. Misal, jika konteksnya adalah otomotif, maka kata sectionditerjemahkan sebagai komponen. Jika konteksnya legal, kata sectionterjemahan bahasa Indonesianya adalah pasal. Berbeda, kan? Makanya perhatikan konteks agar kalian tidak tersesat :D

2. Gaya Bahasa

Gaya bahasa bisa dikatakan dipengaruhi oleh konteks. Jika sudah tahu konteksnya, kalian pasti bisa menentukan gaya bahasa untuk terjemahan kalian. Gaya bahasa yang digunakan dalam terjemahan game tentunya tidak akan sama dengan saat kalian menerjemahkan legal yang, tentu saja, gaya bahasanya terkesan sangat formal dan kaku.

3. Kata Baku

Mungkin sebagian orang menganggap bahwa kata yang bergentayangan di media cetak atau media online sudah sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan bisa dijadikan panutan. Tunggu dulu. Yakin? Coba cek di KBBI. Yang benar memunyai, lho, bukan mempunyai. Terus acuhitu maknanyapeduli. Jadi bagaimana tanggapan kalian dengan ini Kau acuhkan aku, kau diamkan aku? :D Oleh sebab itu, penting sekali untuk selalu membuka KBBI, baik daring maupun luring. Kan kasian, ya, ahli bahasa kita sudah susah payah menyusun KBBI, tapi dianggurin :(

4. Banyak Membaca

Yang terakhir dan yang juga tidak kalah penting adalah membaca. Menyusun kalimat itu memang gampang, tetapi menyusun kalimat yang baik dan yang mudah dipahami orang apakah segampang itu? Maka perbanyaklah membaca, sehingga kalian bisa mendapat ilham tentang bagaimana menyusun sebuah kalimat yang maksudnya jelas dan yang tidak menimbulkan persepsi ganda bagi pembacanya.

Nah, jadi itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kalian memulai penerjemahan. Penerjemahan memang terkesan gampang, tetapi kalau sudah terjun langsung, banyak sekali perintilan-perintilan yang harus diperhatikan. Ya, memang begitulah yang namanya pekerjaan. Dalam pekerjaan apa pun, di saat kalian sudah menekuninya, pasti akan menemukan perintilan-perintilan itu. Semoga bermanfaat.