India telah meminta Facebook untuk mencegah penyebaran teks palsu pada aplikasi pesan WhatsApp-nya, mengatakan konten tersebut telah memicu serangkaian penganiayaan dan pemukulan massa di seluruh negeri. Dilansir dari voanews, Kamis (5/7), pesan-pesan palsu tentang penculik anak yang tersebar di WhatsApp dilaporkan telah menyebabkan setidaknya 31 kematian di 10 negara bagian yang berbeda selama setahun terakhir, termasuk massa maut yang menghukum mati Minggu lima orang di negara bagian Maharashtra di negara bagian barat.

Dalam pernyataan tertulis Selasa, Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India mengatakan layanan "Tidak dapat menghindari akuntabilitas dan tanggung jawab" ketika platform pesan digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah.

"Pemerintah juga telah menyampaikan secara tidak pasti bahwa Whatsapp harus segera mengambil tindakan untuk mengakhiri ancaman ini dan memastikan bahwa platform mereka tidak digunakan untuk kegiatan mala fide seperti itu," kementerian itu menambahkan.

Facebook dan WhatsApp tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar, tetapi WhatsApp sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka mendidik pengguna untuk mengidentifikasi berita palsu dan sedang mempertimbangkan perubahan pada layanan pesan.

Kementerian itu mengatakan aparat penegak hukum bekerja untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.WhatsApp memiliki lebih dari 200 juta pengguna di India, pasar terbesar situs perpesanan di dunia.