Membuat keputusan untuk menyerahkan bayi pada orang lain memang tidak mudah. Bahkan jika orangtua tahu kalau hal itu merupakan pilihan yang tepat untuk diri mereka terutama bagi sang anak sendiri. Seorang ibu muda asal Utah, Hannah Mongie, memberitahu dunia tentang apa yang ibu hamil pikirkan dan rasakan menjelang menandatangani hak mereka. Mongie baru berusia 18 tahun saat mengetahui bahwa dia hamil - dan setelah kematian pacarnya, dia membuat keputusan yang memilukan hati untuk menempatkan anak laki-lakinya yang baru lahir pada keluarga angkat. Mongie membuat video sedih tentang bayi yang dia tinggalkan untuk
diadopsi, dan ini akan memberi siapapun perspektif baru tentang orangtua kandung.

Setelah mengantarkan anaknya pada bulan Maret, Mongie
menghabiskan dua hari dengan bayinya, yang dia beri nama Taggart. Beberapa jam sebelum Taggart akan bertemu keluarga angkatnya dan Mongie secara resmi akan menandatanganinya, ibu kandungnya tersebut memutuskan untuk merekam pesan video. Ucapannya yang penuh air mata dibagikan di halaman Love Love
Matters pada hari Jumat. Video tersebut memiliki lebih dari 2 juta viewers, disukai sebanyak 56.000 dan dibagikan sebanyak 10.000.

"Ini anakku, Tagg, yang saya serahkan untuk diadopsi pada bulan Maret 2016," tulis Mongie dalam caption video tersebut. "Video ini dibuat sehingga dia bisa melihat ke belakang dan tahu bahwa keputusan ini dibuat murni karena cinta untuknya. Dia tidak akan pernah berpikir bahwa saya 'menyerahkannya' atau bahwa saya tidak mencintainya. Dia akan selalu bisa tahu bahwa saya
mencintainya lebih dari orang lain di dunia ini."

Hal ini tentunya menunjukkan definisi cinta. Untuk mencintai seseorang sebanyak ini, adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi mereka. Mongie juga berbagi bahwa dia melakukan adopsi yang terbuka, dan menurut KTVU, dia melihat Taggart setidaknya satu kali per bulan - dan terkadang lebih sering dari itu. Bagi Emily dan Brad Marsh, yang memiliki dua anak angkat lainnya
selain Taggart, adopsi terbuka sangat penting.

"Dengan adanya ibu kandung yang terlibat dalam kehidupan mereka, berarti mereka tidak akan pernah bertanya-tanya apakah ibu kandung mereka mencintai mereka. Mereka juga tidak akan pernah merasa ditinggalkan - mereka akan selalu tahu ibu kandung mereka menempatkan mereka karena cinta dan pengorbanan tanpa pamrih - ingin memberi bayinya lebih dari yang mereka rasakan saat ini dalam hidup mereka," kata Emily kepada KTVU. "Mereka semua adalah ibu yang luar biasa dan akan selalu menjadi ibu pertama bagi anak laki-laki kami."