Warga BPI RW X, Kelurahan Purwoyoso Ngaliyan tengah giat membuat ecobrick untuk mengolah limbah sekaligus membuat lingkungan menjadi lebih asri. Ketua Proklim Purwoyoso, Eko Gustini menjelaskan keuntungan mengolah ecobrick menjadi bernilai ekonomis. Ecobrick adalah salah satu cara untuk memanfaatkan limbah plastik menjadi kerajinan yang bernilai guna dan mampu membuat lingkungan menjadi lebih baik, ujarnya. Dengan bangga, Eko juga menuturkan bahwa ecobrick olahan warga BPI RW X menjadi dekorasi yang apik menghiasi Taman Toga yang berada di wilayah Perumahan BPI Ngaliyan.

Mengukir prestasi menjadi kampung iklim yang produktif karena mampu menjaga kesehatan lingkungan menjadikan Perumahan BPI RW X, Kelurahan Purwoyoso, Semarang sebagai kampung percontohan. Berbagai aktivitas lain juga dilakukan untuk menjaga ekosistem, seperti membuat biopori, resapan air, pemanfaatan sampah dan lain-lain. Dalam kompetisi Kampung Proklim 2019 tingkat Kota Semarang, Kampung Purwokeling berhasil mendapatkan peringkat pertama sebagai kampung ramah lingkungan. Berupaya meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan, maka Kampung Purwokeling kembali ditunjuk mewakili Jawa Tengah di kompetisi tingkat nasional.

Dukungan besar juga diberikan oleh pemangku kepentingan di Kota Semarang untuk menggalakkan kesadaran akan kesehatan lingkungan hidup. Salah satunya pengolahan limbah sampah yang maksimal oleh para warga BPI RW X menjadi ecobrick. Menurut Ketua Proklim Purwoyoso, kegiatan pengolahan limbah lingkungan menjadi bagian dari program kerja RW yang didukung oleh pemerintah Semarang.

Kesuksesan Kampung Iklim Purwokelingmenarik Pemerintah Kota untuk datang dan melihat langsung proses pengelolaan limbah sampah. Lebih lanjut, program pengelolaan limbah sampah ke depan akan menjadi penggerak bagi kampung lainnya di Kota Semarang.