Agus Harimurti Yudhoyono kini kembali berorasi di depan para anggota Partai Demokrat dengan judul Orasinya yaitu "Dengarkan Suara Rakyat". Dalam orasi tersebut AHY sempat juga menyindir beberapa kinerja dari pemerintahan yang ada saat ini.

Berbeda dengan orasi AHY pada bulan Maret lalu pada saat Jokowi dan SBY sepanggung. Pada waktu itu AHY memuji Jokowi berkali-kali dan juga tak lupa ia memuji kinerja ayahnya yaitu SBY selama 2 periode.

Dulu puji kinerja Jokowi, AHY kini sindir gerakan revolusi mental

Namun seperti yang sudah kita ketahui saat ini bahwa hubungan Jokowi dan juga AHY agak sedikit renggang dan tidak seperti dulu lagi. Pada orasi terbarunya, AHY sempat menyinggung Jokowi yang hanya berfokus pada pembangunan insfratruktur saja dan tidak mengindahkan hal lain yang lebih penting.

AHY mengatakan bahwa pemerintahan sekarang memang berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan pembangunan insfratuktur lainnya. Namun pada kalimat berikutnya, AHY lantas menyinggung mengenai kabar gerakan "Revolusi Mental" yang selama ini digembar-gemborkan.

Manuver politik yang dilakukan AHY tidak hanya sampai disitu saja. Sebelum dia melakukan orasinya, di sudut-sudut ibu kota sudah terpancang baliho-baliho dengan ukuran besar dan menampilkan wajah AHY dengan slogakn "SIAP" "Sekarang dan Masa Depan".

Salah satu pengamat politik,Bawono Kumoro, mengatakan bahwa hal ini justru sangat beresiko bagi perkembangan karir politik AHY ke depannya. Dia mengatakan bahwa orasi yang disampaikan AHY kurang menantang dan terlalu datar.

"Agar publik bisa menilai dia dengan lebih baik, tahu kapasitas dia menjawab masalah-masalah yang tidak terduga. Bukan AHY jadi pembicara utama yang satu arah, tapi forum yang interaktif dan dialogis," ungkapnya seperti dilansir dari wawancara cnnindonesia.com.

Menurut kalian bagaimana? Apakah langkah AHY dalam melakukan manuver politiknya ini sudah dianggap benar? Yuk berikan opini terbaik kalian di kolom komentar.