Indonesia memiliki budaya dan kesenian tradisional yang beraneka ragam, namun pelestariannya masih dipertanyakan. Di tengah meluapnya kebudayaan modern, timbul kekhawatiran kesenian tradisional semakin terlupakan, salah satunya pewayangan. Kesenian asal Pulau Jawa tersebut merupakan pertunjukan elit dari kerajaan di masa lalu. Namun, pertunjukan wayang di kalangan anak muda sekarang mulai luntur dan tidak terjaga apresiasinya.

Dalam hal ini seorang budayawan bernama Agus Hadi Sudjiwo atau akrab dengan nama Sujiwo Tejo berhasil menjawab modernisasi seni tradisional berwujud Dongeng Cinta. Awalnya ia ingin berpartisipasi dalam usaha pelestarian dan pengembangan tradisi pewayangan Indonesia yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat untuk mencintai kesenian budaya asli Tanah Air.

Bersama beberapa seniman pendukung dan paduan suara Universitas Parahiyangan, menghadirkan eksperimental pewayangan dalam sensibilitas kontemporer melalui dongeng sastra atau lisan yang atraktif.

Mereka menggabungkan seni teater dan seni tari, serta berpadu dengan sastra musik dan seni rupa sehingga menciptakan sebuah karya seni berupa dongeng kontemporer. Sejak 2009 lalu, Sujiwo Tejo sudah mementaskan Drama Musikal Kontemporer yang dikemas lewat Dongeng Cinta Kontemporer.

Sedangkan pada tahun 2020 ini, Dongeng Cinta Jiwo tetap aktif dalam bentuk virtual akibat dampak Covid-19.Bertajuk Dongeng Cinta Ceuk Aing, merupakan refleksi kegelisahan Sujiwo Tejo yang dilakonkan oleh tokoh si Tukang Cerita. Suatu hari dia melakukan pencarian spiritual dan membawa kegelisahan tentang cinta, sosial, sampai politik. Dia ingin mencari tahu, siapa aku sebagai diri sendiri, aku sebagai makhluk sosial, dan aku sebagai sebuah komunitas bangsa.

Chief Growht Officer KiosTix, Andhika Soetalaksana memberikan alasan, di masa pandemi ini banyak content creator atau pelaku seni yang memiliki hubungan dengan sejarah dan budaya bisa dilakukan melalui virtual untuk mengasah kembali kemampuan penonton acara tersebut.

"Dengan adanya drama musikal modern oleh budayawan kondang Indonesia bisa menjadi artikulasi hiburan masa kini untuk mengasah kemampuan. Tentunya dengan hal ini kita yakin bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari budaya berharga secara langsung di platform KiosLive," ujar Andhika.

Dalam pelaksanaan pemanggungan dongeng dengan sentuhan dramaturgi musikal yang dikemas dalam paduan lagu-lagu dan tarian untuk membuat tiap adegan dan alur kisahnya lebih bermakna bagi seluruh tawa dan tangis kita.

Dongeng Jiwo virtual bakal hadir pada 30 Agustus 2020 pukul 20.00 WIB melalui streaming KiosLive. Adapun jenis tiket yang bisa kamu beli dan keuntungannya adalah Kategori 1 (include: sarung eksklusif original, voucher sejumlah 750 ribu), Kategori 2 (include: Buku Sujiwo Tejo bertanda tangan asli, voucher sejumlah 600 ribu), dan Kategori 3 (include: voucher sejumlah 500 ribu).

Sebelum menikmati sajian dongeng cinta dari naskah dan sutradara Agus Noor tersebut, yuk mengenal lebih jauh siapa kreator kesenian Dongeng Cinta Jiwo yang populer di kehidupan nyata.

Tiket Dongeng Jiwo: Dongeng Cinta Ceuk Aing sudah dapat dibeli secara langsung di KiosTix dengan penjualan tiket untuk kategori 1, 2 dan 3. Masing-masing kategori tiket memiliki benefit yang berbeda. Tiket kategori 1 terdapat (Tiket Nonton, Sarung/Kaos Eksklusif Limited Edition, Voucher IDPhotobook 250K, Special Secret Gift dari Sujiwo Tejo), kategori 2 terdapat (Tiket Nonton, Buku karangan Sujiwo Tejo bertanda tangan asli limited edition dan Voucher IDPhotobook 250K), sedangkan kategori 3 terdapat (Tiket Nonton dan Voucher IDPhotobook 250K). Pembelian tiket hanya dapat dilakukan melalui laman resmi www.KiosTix.com. Untuk informasi terkait Dongeng Jiwo lainnya dapat dipantau melalui website www.dongengjiwo.com dan akun instagram resmi @dongengjiwo.