Semua negara punya ciri khas masing-masing. Tapi walaupun namanya ciri khas bukan berarti hal itu monopoli dari negara itu saja.
Pizza, contohnya. Makanan ini asli dari Italia. Roti panggang berbentuk bulat yang harum banget aromanya ini memang ciri khasnya Italia. Tapi bukan berarti hanya orang Italia yang bisa memanggang pizza dengan 'sempurna'. Beberapa orang bahkan mengklaim kalau pizza dari New York bisa lebih enak dari pizza di Lazio. Subjektif? Bisa jadi. Tidak ada yang salah di sini. Karena walaupun berasal dari Italia, bukan berarti pizza hanya enak kalau dibuat oleh orang Italia di atas tanah Italia.
Prancis dikenal dalam gastronomy (ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan dengan kultur budaya; termasuk dalam hal penyajian dan gaya memasak serta hal-hal berkaitan dengan makanan). Skotlandia? Whiskey! Minuman fermentasi beralkohol ini merupakan siganture beverage alias minuman khas Skotlandia sejak ratusan tahun lalu. Bahkan ada klaim kalau whiskey di Skotlandia mulai beredar sejak tahun 1581. Sudah lama banget. Kemudian ada negara Swiss. Apa yang khas dari negara kecil ini selain sistem perbankannya (yang jadi favorit orang-orang kaya untuk menyembunyikan duit mereka di sana)? Tentu saja jam. Jam tangan buatan Swiss memiliki prestise tinggi berharga mahal. Tidak mengherankan mengingat banyak jam tangan premium buatan Swiss bersifat ekslusif.
Gastronomy (Sumber gambar: arts-et-gastronomie)
Tapi jangan heran kalau hal-hal oke dan khas dari negara tertentu bisa jadi berubah semakin oke saat berada di tangan orang Jepang.
Berbeda dengan negara China yang lebih menganut paham pelajari dan tiru mentah-mentah, filosofi sedikit berbeda dipegang oleh Jepang. Mereka tidak (hanya) meniru namun menyempurnakannya. Bedanya di mana? Saat meniru biasanya unsur kualitas jadi nomer sekian; nomer satunya adalah elemen kemiripan dengan sumber. Menyempurnakan adalah sesuai namanya: menjadikan sesuatu yang sudah oke jadi sempurna dengan menghilangkan aspek yang sebelumnya tidak oke. Contohnya seperti benda-benda berikut ini.
1. Whiskey.
(Sumber gambar: Washington Athletic Club)
Di Indonesia merek Jepang Suntory juga berdagang minuman, namun lebih ke softdrink botolan ketimbang minuman beralkohol seperti whiskey. Di Jepang, Suntory Whiskey merupakan minuman beralkohol yang tidak hanya digemari oleh warga lokal, namun juga orang asing penggemar whiskey yang berada di sana. Whiskey Suntory bahkan sering meraih penghargaan sebagai whiskey terbaik di dunia; mengalahkan whiskey dari tanah kelahirannya sendiri, Skotlandia. Rahasianya? Salah satu mungkin iklim; iklim di Jepang berbeda dengan Skotlandia sehingga mempercepat proses fermentasi pembuatan whiskey. Namun sepertinya penggunakan tong kayu dari pohon oak Jepang yang membuat whiskey dari negara ini lebih enak buat penggemar whiskey dibanding dari tempat lain; dari Skotlandia sekalipun.
2. Jam tangan.
(Sumber gambar: Seiko)
Sulit meremehkan kualitas jam tangan Jepang. Seiko, perusahaan berusia 138 tahun, menciptakan jam tangan dengan keseriusan tinggi seperti halnya perusahaan Swiss. Dengan proses manual dan dikerjakan team berjumlah kecil berdedikasi tinggi, jam tangan Seiko merupakan karya seni bernilai tinggi; baik secara gengsi dan tentu saja harga. Yang seru, para perakit jam Seiko ini dikenali selayaknya seniman dengan nama Hiroyuki Hashiguchi sebagai kepala di grup perakit jam Seiko. Nama-nama seperti Isshu Tamura, Mitsuru Yosokawa ataupun Wataru Totani dikenal sebagai "master craftman" Seiko yang bermarkas di Aichi Prefecture Ceramic Highschool menciptakan jam tangan berbahan keramik yang luar biasa kokoh (dengan proses pembakaran hingga 1,300 derajat serta dibentuk dengan tangan) dan jadi sebuah karya seni bercita rasa tinggi. Sempurna sebagai perhiasan, alat bantu, dan benda investasi. Kamu tahu berapa harga jam tangan Seiko Presage Urushi? Tidak kurang dari 38 juta rupiah. Dan itu baru satu seri dari koleksi jam tangan premium Seiko.
3. Kartun/animasi.
(Sumber gambar: Forbes)
Untuk bagian ini akan sulit sekali membantah superioritas Jepang dari negara lain. Walt Disney dari Amerika memang bukan pencipta kartun animasi pertama di dunia (gelar itu dipegang kartunis Prancis Emile Cohl yang menciptakan kartun bergerak tahun 1908) tapi animasi kartun Walt Disney sejak sebelum Perang Dunia II dianggap sebagai yang terbaik di dunia; sampai Jepang menciptakan kartun animasi mereka sendiri. Steamboat Willie ciptaan Walt Disney tahun 1928 merupakan kartun yang luar biasa untuk masanya (berdurasi hampir delapan menit). Namun kemudian Jepang menciptakan Otogi Manga Calendar (1961-1964) dan Tetsuwan Atom / Astro Boy (1963); keduanya disiarkan di televisi nasional. Di masa kini, sudah ribuan judul kartun/animasi/anime Jepang diciptakan dalam berbagai kualitas dan genre. Amerika (dan Prancis) memang tetap ada menciptakan kartun animasi namun dibandingkan Jepang, dalam hal kualitas maupun kuantitas, mereka masih perlu mengejar negara yang kalah Perang DuniaII itu.
4. Vending machine.
(Sumber gambar: Live Japan)
Sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya, vending machine Jepang merupakan penyempurnaan mesin yang sebelumnya diciptakan oleh orang Barat. Perkembangan dan penggunaan kios tanpa penunggu ini sangat baik di Jepang juga karena didukung perilaku masyarakatnya yang tertib serta patuh aturan. Sangat jarang terjadi vandalisme atau perusakan mesin yang menjual berbagai jenis benda ini. Bandingkan dengan negara lain (seperti di negara kita) di mana vending machine sangat rentan perusakan sehingga hanya diletakkan di area-area aman seperti lobby atau dalam gedung. Sementara di Jepang, Vending Machine dapat ditemukan di berbagai tempat; mulai dari sudut-sudut kota hingga di pinggir jalan kampung/desa pelosok.
5. Toilet.
(Sumber gambar: Digital Trends)
Tanyakan pada mereka yang pernah atau sedang berada di Jepang soal toilet. Hampir pasti kamu akan mendapatkan pernyataan kalau toilet di Jepang sangat berkesan. Jauh lebih baik dalam segala hal dibandingkan toilet negara lain. Toilet Jepang diciptakan modern dan mencakup segala hal yang berhubungan dengan sanitasi; mulai dari mekanisme pembuangan, pembersihan bahkan hingga fasilitas pengeringan dan musik (?) yang semuanya berjalan otomatis. Toilet modern awalnya bukan bagian kehidupan masyarakat di sana, namun kini harus diakui kalau toilet buatan Jepang seperti "Toto" menawarkan hal-hal yang mungkin dulu tak terpikirkan produsen toilet benua Barat. Perusahaan game Jepang SEGA bahkan menciptakan game berbasis toilet! Tidak percaya? Lihat ini:https://www.youtube.com/watch?v=vm_AfaBvabM
6. Kereta api.
(Sumber gambar: Japan Guide)
Dimulai dari negara-negara Barat seperti Belgia di tahun 1820an (yang menandai masa Revolusi Industri), kereta api yang dulu bertenaga uap dari pembakaran batubara kemudian berevolusi menggunakan bahan bakar yang lebih baik sehingga memiliki tenaga, kecepatan serta kestabilan yang semakin baik pula. Dan di bagian ini sulit untuk tidak mengakui kehebatan teknologi kereta api buatan negara Jepang: Shinkansen / kereta peluru. Shinkansen adalah kereta super cepat dengan top speed dapat menyentuh angka 603 km/jam untuk kelas MAGLEV (magnetic levitation). Sangat cepat untuk ukuran kendaraan darat. Walau relatif mahal namun Shinkansen merupakan sarana transportasi massal terbaik di dunia untuk kelas kereta api.
Mengadopsi hal-hal bagus dan menyempurnakannya. Kira-kira seperti itulah mantra yang digunakan orang Jepang untuk hal, produk maupun sesuatu yang bagus tapi berasal dari luar kultur mereka. Sebuah filosofi sederhana yang bisa dilakukan bangsa manapun. Termasuk bangsa Indonesia.
