Pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah hewan bisa memiliki masalah pada lambung mereka ketika makan daging mentah? Jawabannya adalahiya. Banyak hewan terkena penyakit atau bahkan diserang parasit setelah selesai memakan daging mentah hasil buruan mereka.Ini adalah alasan mengapa hewan-hewan karnivora makan dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang binatang-binatang herbivora.Faktanya, hewan karnivora bukanhanya susah untuk dipelihara dan diternakan,merekajuga susah untukmenjaga kesehatannya melalui makanan-makanan yangbiasa mereka konsumsi.

Dapatkah manusia memakan daging yang masih mentah layaknya hewan?

Selain itu, kita juga seringberasumsi bahwa manusia tidak dapat memakan daging mentah tanpa diolah dengan matang. Ini rupanya tidak benar. Satu porsi steak daging setengah matang tetap dapat dikategorikan sebagai daging mentah terkecuali dibagian-bagian pinggiran dagingnya. Namun begitu, tetap saja memakan daging mentah adalah sesuatu yang berbahaya bagi manusia. Perbedaan antara manusia dan seekor singa adalah seekor singa langsung memakan daging hasil buruan mereka sesaat setelah mereka membunuh mangsa mereka sementara manusia tidak langsung memakannya dan menyimpan daging hasil buruannya untuk dimakan bertahap.

Segar atau tidaknya sebuah daging, daging yang masih berdarah akan lebih berefek negatif kepada manusia daripada kepada seekor singa. Nah dari sinilah biasanya muncul pertanyaanmengapa para hewan dapat mentoleransi hal ini lebih baik dari para manusia?

Seperti dilansir dari Geek.com, Jumat (11/5), beberapa penelitian yang pernah dilakukanmenjelaskan bahwa daging mentah tidak dapat memberikan kalori yang dibutuhkan oleh otak manusia yang kompleks.Kadar gizi dalam daging mentah memang masih 100 persen, berbeda dengan daging matang yang kadar gizinya bisa cuma sekitar 50-60 persen saja. Namunkadar gizi yang tinggi pada daging mentah tidak menjadi alasan bagi manusia untuk mengonsumsi daging mentah.Pasalnya, daging yang masih mentah masih mengandung beberapa bakteri yang dapat berbahaya bagi tubuh.

Selain itu, evolusi manusia yang membuat kita memakan daging yang dimasak seperti yang diajarkan nenek moyang kita secara turun-temurun. Sehingga sistem juga mempengaruhi bagaimana kita mengonsumsi daging mentah.