Siapa tidak suka pergi ke kantor yang berbeda-beda setiap harinya. Beda pemandangan, beda atmosfer, berbeda juga orang-orang yang ditemui. Dengan sekian banyak keuntungan yang bisa didapat dari bekerja remote, ternyata ada sudut pandang yang melihat metode kerja seperti ini tidak lah sebegitu menarik. Apa sja sih sisi negatifnya? SImak penjelasannya berikut ini.

1. Kesepian dalam bekerja.

Benar bahwa kamu bekerja di dalam ruang kantor yang dinamis seperti co-working space atau cofee shop, namun pada dasarnya kamu tetaplah sendirian. Semua percakapan yang kamu lakukan dengan partner kerja dilakukan sebatas fitur voice atau video call tanpa kehadiran langsung sosok yang bersangkutan. Pada satu titik tidak mustahil rasa sepi akan mendatangimu.

2. Memicu perilaku kerja berlebihan.

Jam kerja yang juga bisa kamu tentukan sesuka hati tidak jarang justru membuat seseorang menjadi tidak tertib waktu. Selalu ada kecenderungan bagi para pekerja remote untuk bekerja sampai jauh malam, belum lagi bila temat yang dipilih seperti coffee shop dengan kepulan asap di mana-mana. Lakukan itu selama bertahun-tahun maka dampaknya akan terasa pada tubuhmu.

3. Memicu kebiasaan multi tasking.

Dengan berada jauh dari tim kerja, sudah pasti kamu mengandalkan fitur atau aplikasi chat untuk berkomunikasi sekaligus untuk saling berkirim data. Lambat laun cara kerja seperti ini bisa menjadi masalah karena secara tanpa disadari memaksa kamu untuk multi tasking. Pada level tertentu multi tasking tidak baik bagi produktivitas karena justru dapat memecah konsentrasi kerja. Apalagi bila pada dasarnya kamu bukanlah orang yang bisa membagi konsentrasi dalam satu waktu yang sama.

4. Bobot peralatan kerja bisa membahayakan kesehatan.

Kompensasi dari berganti ruang kantor setiap harinya, kamu tentu harus membawa-bawa semua peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja di dalam tas. Bobotnya yang berat secara tidak disadari bisa menyebabkan dislokasi pada tulang bahu atapun tulang punggung. Risiko itu tetap bisa terjadi meskipun kamu sudah menggunakan tas ransel yang bisa membantu bobot beban terdistribusi dengan baik.

5. Sulit menjalin koneksi.

Bertengger di ruang kerja berbeda setiap harinya seperti co-working space sedikit banyak mempersulit proses networkingkamu. Bagaimana tidak? hari ini kamu berkenalan dengan seseorang, namun besok sudah tidak bertemu lagi. Jangan lupa bahwa membangun jaringan membutuhkan hubungan baik. Dan hubungan baik hanya bisa dibangun dengan kehadiran, dengan seringnya bertemu maupun diskusi.

Yang sebaiknya juga perlu kamu pertimbangkan apakah bekerja dari jarak jauh alias remote tepat untukmu? Karena pada kenyataannya ada tipe orang yang secara alamiah baru bisa bekerja di lingkungan kantor yang sebenarnya, dengan rekan kerja yang duduk di kanan dan kirinya dan atasan yang ada di dalam ruangannya.