Bulan Ramadan yaitu bulan yang wajib bagi umat muslim sedunia untuk melakukan ibadah puasa di siang harinya. Tentu kamu yang membaca artikel ini pasti juga melakukan ibadah puasa. Kali ini saya ingin membahas tentang hubungan puasa dengan kekuatan pikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang. Kalau banyak orang biasanya membahas hubungan puasa dengan pahala, atau hubungan puasa dengan ketakwaan.

Begini hubungan antara ibadah puasa dengan kekuatan pikiran

Tentu kamu bertanya-tanya, apakah ada hubungannya antara puasa dengan kekuatan pikiran? Bukannya puasa itu adalah untuk menahan lapar dan haus? Dibaca terus ya artikel ini agar kamu mendapat pencerahan tentang hubungan puasa dengan kekuatan pikiran.

Berpuasa memang yang terlihat adalah menahan lapar dan haus serta menahan untuk tidak melakukan hubungan suami istri di siang hari. Sepintas sih memang terlihat seperti hanya tindakan fisik saja saja ketika tidak makan dan tidak minum, tapi kalau kita mau telaah lebih detil lagi, maka sesungguhnya tidak makan dan tidak minum itu adalah bentuk dari pengendalian kekuatan pikiran.

Pikiran semua orang Indonesia tentu sudah terprogram bahwa kalau pagi harus sarapan, lalu siang harus makan siang bahkan juga ada program untuk ngopi di sore hari. Karena dari kecil sudah terprogram di pikiran untuk makan siang jam 12, maka ketika mendekati jam 12 siang pasti sudah terasa lapar. Yang membuat muncul rasa lapar itu adalah perintah dari pikiran kita. Berbeda dengan seseorang yang terbiasa sejak kecil makan siang jam 2 siang, maka pasti baru muncul rasa lapar ketika menjelang jam 2.

Begini hubungan antara ibadah puasa dengan kekuatan pikiran

Artinya, rasa lapar sekitar jam 12 itu adalah perintah dari pikiran karena ada program di pikiran yang mengatakan bahwa makan siang harus jam 12. Tapi begitu menjalani ibadah puasa maka kita harus mengendalikan rasa lapar itu, berarti harus mengendalikan pikiran supaya menghentikan memberi perintah rasa lapar. Dari situasi ini terlihat bahwa ibadah puasa adalah untuk melatih mengendalikan kekuatan pikiran, sehingga ketika dalam waktu satu bulan kita sudah terbiasa untuk mengendalikan pikiran tentu efeknya kekuatan pikiran menjadi senjata bagi kita untuk diarahkan demi tercapainya tujuan hidup kita. Bahasa dalam Alquran adalah berpikir, banyak ayat yang memerintahkan kita untuk berpikir. Arti dari berpikir adalah mengendalikan kekuatan pikiran.

Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman, Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. QS-Al Baqarah:30.

Sangat luar biasa ya tujuan dari ibadah puasa. Itulah kenapa seharusnya semua orang menjalankan ibadah puasa bukan hanya semata-mata sebagai kewajiban kepada Allah, tetapi seharusnya menjadi kebutuhan bagi diri kita supaya menjadi pemimpin bagi pikiran kita sendiri. Faktanya, banyak orang itu sekarang sedang dikendalikan oleh pikirannya, banyak orang justru diperbudak oleh kekuatan pikiran, padahal seharusnya pikiran itu kita gunakan dan diarahkan. Misi saya dalam kelas AMC (Alpha Mind Control) adalah agar semua orang mampu menggunakan pikirannya dengan benar, sesuai dengan perintah Allah bahwa manusia itu seharusnya menjadi khalifah di muka bumi, khalifah itu maknanya pemimpin. Dan pemimpin yang paling dasar adalah memimpin diri sendiri alias memimpin pikirannya.

Marilah kita berpuasa dengan memahami makna yang sesungguhnya, yaitu puasa sebagai bentuk pengendalian kekuatan pikiran, sehingga setelah melewati bulan Ramadan ini kita semua menjadi pribadi yang fitrah atau kembali ke settingan awal yang sudah Allah berikan untuk kita, yaitu sebagai pemimpin bagi diri sendiri, sebagai pengatur dari pikiran kita sendiri.