Kejadian anak hamil di luar nikah adalah hal yang paling tidak diinginkan untuk terjadi. Tapi terkadang hidup lebih memilih jalan yang tak terduga dan ini salah satunya. Sebagai orang tua mau tidak mau harus menghadapinya. Kaget, muak, marah, frustasi jelas merupakan hal wajar yang dirasakan saat pertama kali mendengar kabar tentang kehamilan sang anak.

Apa yang harus orang tualakukan? Mulailah dengan berpikir dari sudut pandang anakmu. Apa yang dia butuhkan? Bukan rasa marah dan penolakan karena yang pasti putrimu telah mengkhawatirkan dan menebak reaksimu sebelumnya. Dia juga tidak membutuhkan ceramah maupun pendapat tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan. Dia butuh kesempatan. Kesempatan untuk memikirkan perbuatannya, kesempatannya untuk tumbuh dan bertahan hidup. Sebagai orang tua harus membantunya membuka jalan agar dapat melalui hidup dalam kondisi tersebut.

1. Anak kamu butuh kasih sayang dari orang tua.

Dalam titik ini, anak sangat membutuhkan dukungan, dorongan, dan empati. Daripada memberi ceramah dan berusaha mencari solusi dalam keadaan emosi, peluklah putrimu, beri dia kasih sayang dan beri dukungan emosional yang mana hal ini justru merupakan hal yang dalam pikiran anakmutidak akan kamu berikan. Karena yang ada di pikirannya sekarang adalah ketakutan akan penolakan dari orang tuanya.

2. Anak butuh seorang pendengar yang baik.

Sekarang, kamu mungkin merasa sangat kecewa sehingga tidak ingin membahas masalah ini. Namun berusahalah untuk menyingkirkan perasaan itu sementara dan dengarkan anakmu. Banyak hal yang ingin diutarakan oleh anakmu. Sebagai orang tua dan orang dewasa yang tentunya lebih berpengalaman dalam menghadapi permasalahan, kamu pastinya ingin segera memberikan pendapat dan solusi. Namun tahan sampai anakmu selesai dengan apa yang ingin ia sampaikan.

3. Anakbutuh waktu untuk menyadari akan tindakannya secara penuh.

Ini adalah kehamilan pertama putrimu. Di usianya yang masih remaja, tentu saja putrimu belum sepenuhnya siap untuk menghadapinya. Ingat, tidak ada satu pun orang yang sepenuhnya siap. Apakah kamu sebagai orang tua siap sepenuhnya saat pertama kali anakmu lahir walaupun saat itu kamu sudahberusia dewasa? Kesiapan bukanlah inti dari pembicaraan ini. Tapi anakmu butuh waktu untuk menyadari secara penuh dan menyiapkan dirinya menghadapi perubahan dalam hidupnya.

4. Anakmembutuhkan bantuan.

Ini adalah masalah yang sulit dihadapi sendirian. Dalam sebagian kasus kehamilan remaja, mereka cenderung dibiarkan sendirian, menerima penolakan dari pasangan, dan bahkan dari orang tua mereka sendiri. Memang terkadang ada beberapa yang memberi dukungan, namun apakah orang tersebut telah dewasa dan memahami anakmu sepenuhnya? Orang tualah yang seharusnya menjadi sumber bantuan utama bagi anak selama dia menghadapi masa sulit dalam hidupnya. Bukan berarti kamu yang harus menyelesaikan semua masalah dan menentukan apa yang harus dia perbuat. Jangan sampai anakmu berpikir Ayah ingin aku begini, ibu ingin begitu karena justru hal ini yang akan menciptakan jarak di antara anak dan orang tua. Berikanlah dia saran dan dukungan secara emosional. Biarkanlah dia yang menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Sekuat apa pun hubungan seseorang, hubungan yang paling kuat adalah hubungan antara anak dan orang tua. Sebanyak apa pun penolakan yang dia dapatkan dari orang lain, setidaknya penolakan itu tidak berasal dari orang tuanya.