Gerhana matahari total terjadi pada 2 Juli 2019 kemarin.Sayangnya, kita yang tinggal di Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi ini. Gerhana matahari total hanya dapat disaksikan di wilayah Samudera Pasifik bagian selatan serta Amerika Selatan yaitu Chile dan Argentina. Beberapa negara seperti Brazil, Ecuador, Uruguay dan Paraguay hanya bisa melihat gerhana matahari sebagian.

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan berada di tengah antara matahari dan bumi. Gerhana matahari total artinya cahaya piringan matahari dapat tertutupi seluruhnya oleh bayangan bulan sehingga menjadikan bumi gelap sesaat. Jarak bulan yang jauh lebih dekat dari bumi dibandingkan jarak matahari ke bumi, menjadikan seolah bayangan bulan dapat menutupi matahari yang ukurannya jauh lebih besar.

Masyarakat Indonesia memang tidak bisa mengamati langsung gerhana matahari total kali ini, tapi kita masih bisa menyaksikannya dilaman resmi NASA, The European Southern Observatory (ESO), dan Exploratorium Museum San Fransisco dari National Science Foundation's Cerro Tololo Observatory, Chile.Situsnya, https://www.exploratorium.edu/video/total-solar-eclipse-2019-telescope-view-chile

Gerhana matahari total kali ini puncaknya berlangsung sekitar 4 menit 32 detik di wilayah Pasifik. Melansir dari timeanddate.com, berikut ini adalah waktu mulai dan berakhirnya gerhana matahari total.Gerhana matahari sebagian, mulai 2 Juli 2019 pukul 16.55.13 UTC (2 Juli 2019 pukul 23.55.13 WIB).Gerhana matahari total, mulai 2 Juli 2019 pukul 18.01.08 UTC (3 Juli 2019 pukul 01.01.08 WIB).PUNCAK, mulai 2 Juli 2019 pukul 19.22.57 UTC (3 Juli 2019 pukul 02.22.57 WIB).Gerhana matahari total, berakhir 2 Juli 2019 pukul 20.44.46 UTC (3 Juli 2019 pukul 03.44.46 WIB).Gerhana matahari sebagian, berakhir 2 Juli 2019 pukul 21.50.34 UTC (3 Juli 3019 pukul 04.50.34 WIB).

Penduduk dunia yang dapat menyaksikan fenomena alam ini tidak dianjurkan untuk melihatnya dengan mata telanjang. Mengapa? Karena radiasi tinggi yang dipancarkan oleh fotosfer matahari (bagian cincin yang terang saat gerhana matahari terjadi), jika melihat ke arahnya langsung akan berisiko merusak retina mata dan bisa menyebabkan kebutaan. Untuk itu, dianjurkan menggunakan pelindung mata khusus saat ingin menyaksikan gerhana matahari, atau dapat menyaksikan dengan tidak langsung.

Sebagian penduduk Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana matahari cincin yang diperkirakan akan terjadi pada 26 Desember 2019 mendatang.