Atheisadalah sebuahnovelkaryaAchdiat Karta Mihardjayang diterbitkan olehBalai Pustakapada1949.Novel ini bercerita tentang seorang tokoh bernama Hasan yang alim dan taat beribadah. Suatu hari dia melanjutkan sekolah di Bandung, di sinilah Hasan bertemu dengan Kartini dan menikahinya. Namun sikap dan sifat Hasan mulai berubah mulai dari kebiasaan, kewajiban, dan keyakinanya karena pengaruh lingkungan dan orang sekitarnya.

Rumah tangganya pun tidak berjalan mulus, Kartini ketahuan memiliki hubungan dengan teman Hasan yaitu Anwar. Hasan pun menceraikan Kartini dan berencana membunuh Anwar pada malam hari. Tetapi Hasan malah tertembak peluru di paha kirinya oleh algojo-algojo kenpei. Sebelum menemui ajalnya ia masih sempat mengingat Allah dan menyebut Allohu Akbar.

Dalam novel ini terdapat unsur pembangun yang menjadi sebuah karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan. Unsur instrinsik yang terdapat dalam novel Atheis di antaranya sebagai berikut.

Tema: Kehidupan sosial masyarakat.

Tentang keraguan yang dimiliki oleh Hasan terhadap keimanannya atau keagamanya karena pengaruh sahabat dan globalisasi. Serta penangkapan agama yang selalu setengah-setengah, baik karena pendidikan agama yang lemah maupun pengaruh kehidupan modern yang menjadi lingkungan sebuah kota besar.

Amanat.

Kita harus menjaga pergaulan, mempunyai pendirian, dan jangan mudah terpengaruh terhadap orang lain, serta kita pun harus ingat dengan pesan orang tua.

Penokohan.

- Hasan.

Seorang pemuda berpendidikan yang awalnya begitu lekat atau kental dengan kehidupan agama karena memang didikan agama yang baik dari kedua orang tuanya. Namun dalam perkembangannya, setibanya di kota Bandung, kehidupan Hasan mulai berubah menjadi orang yang setengah-setengah terhadap agamanya. Karena lingkungan sosial atau pertemanannya dan perkembangan atau kebiasaan di dunia kota.

- Kartini.

Seorang perempuan yang sangat modern. Hal ini karena pengaruh pergaulan Kartini yang sangat luas. Perilakunya memang banyak terpengaruh dengan kehidupan modern. Namun, kemodernan Kartini masih sederhana dan menambah kecantikannya.

- Rusli.

Teman Hasan yang memengaruhi kehidupan Hasan karena dunia Barat dan globalisasi telah memengaruhi kehidupan dan pola pikirnya. Dia cukup ulet dan semangatnya berkobar-kobar untuk mengikuti pergerakan. Rusli tidak pernah menjalankan sembahyang dengan baik dan dia termasuk anak yang nakal karena kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.

- Rukmini.

Gadis yang sangat dicintai oleh Hasan, namun Rukmini kemudian menikah dan menjadi istri seorang saudagar di Jakarta. Dia pintar, baik hati, dan ilmu agamanya cukup tinggi.

-Anwar.

Seorang pemuda anarkis yang begitu memengaruhi kehidupan Hasan. Ia merupakan tokoh pemuda yang berpengalaman dengan dunia pergerakan.

- Orang tua Hasan.

Orang tua yang sangat taat beragama dan dengan tekun mendidik Hasan terhadap pelajaran-pelajaran agama. Mereka sangat menyayangi Hasan.

- Siti.

Seorang pembantu yang memiliki iman yang cukup kuat dan bisa mengerti tentang keadaan Hasan.

-Nata.

Seorang pembantu dan santri yang cukup memiliki pikiran kritis tentang agama Islam. Nata adalah suami Siti.

- Bung Parta.

Seorang tokoh pergerakan. Ia sangat pandai menyampaikan atau mengemukakan gagasan tentang dunia pergerakan.

-Haji Dahlan.

Dahlan merupakan seorang haji yang memiliki ilmu atau pandangan yang cukup luas tentang ajaran agama Islam. Aslinya sebelum jadi haji adalah Wiranta.

Alur berdasarkan kriteria waktu.

Novel Atheissecara umum memiliki alur sorot balik (flashback) karena pada bagian pertama disampaikan akhir dari cerita yang kalimatnya, "Hasan ternyata telah meninggal dunia. Beberapa menit yang lalu hal itu diketahui oleh Karini. Rupanya badan Hasan yang lemah berpenyakitTBC tidak sanggup mengatasi segala siksaan algojo-algojo Kenpei yang kejam itu". Kemudian pada bagian kedua sampai terakhir yaitu 15 dilakukan pengenangan dari tokoh.

Latar.

- Tempat: Pangandaran, Bandung, di pedesaan, lereng gunung telaga bodas, kantor, bioskop, penginapan.

- Waktu: Tahun 1940, lebih mendetail seperti malam, magrib, setengah lima, hari Rabu, Kamis, Sabtu, dan lainnya.

Sudut pandang.

Sudut pandang yang digunakan adalah metode orang pertama, yaitu penggambaran tokoh menggunakankata aku.