Pernah bertanya-tanya ga, sih, kenapa sebagian besar model selalu masang muka flat, kadang cemberut dan kening mengkerut di atas catwalk atau cover majalah? Ga mungkin juga, kan, mereka tidak suka dengan design outfit yang aneh-aneh atau suasana hatinya lagi labil. Padahal jelas-jelas mereka dibayar untuk menunjukkan rancangan designer supaya memancing perhatian para fashionista.

Ternyata, memasang wajah tanpa ekspresi itu ada alasannya, loh. Salah satunya adalah warisan dari leluhur. Jadi, gaya ini sudah popular sejak abad ke-19. Tatapan angkuh ketika dipotret merupakan simbol status dan kelas mereka.

Wajah tersenyum secara konvensional digunakan untuk menunjukkan ketertarikan pada interaksi atau percakapan. Itu berarti orang yang tersenyum menganggap kita cukup layak untuk disenyumi. Kenyataan bahwa model tidak tersenyum, mengangkat status mereka di atas diri kita dan ini merupakan pengendalian diri bagi orang-orang kelas atas di Eropa.

Seperti yang kita tahu, rancangan designer yang diperagakan model di atas catwalk juga kadang terkesan weird, sepertiada pot bunga di atas kepala mereka sampai kerah bajunya menutupi hidung. Makanya, Jika si model tersenyum atau tertawa, mereka mungkin bisa memancing ejekan atau menjadi bahan gurauan.

Tapi jika mereka melakukannya dengan percaya diri, maka mereka akan dianggap berselera tinggi. Tujuan utama seorang model adalah untuk menampilkan apapun yang dia kenakan dengan cara terbaik. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian dari rancangan itu sendiri (termasuk senyuman) is a big no!

Tampilan tegas dan percaya diri, menunjukkan bahwa mereka tidak mencari persetujuan dari siapapun dan menjadikan apapun yang mereka kenakan terkesan flamboyan.

Nah, udah ga penasaran lagi, kan?