Tidak jarang sebuah film dibuat dengan dana yang besar dan adegan yang begitu nyata malah gagal tayang di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Banyak film mancanegara atau bahkan film Indonesia sendiri tidak berhasil lulus sensor dan berakhir dilarang untuk ditayangkan di perfilman Indonesia. Penasaran apa saja film yang dilarang beredar di Indonesia? Mari kita simak 9 film larang edar di perfilman Indonesia berikut ini


1. Fifty Shades of Grey (2015)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya? Film Fifty Shades of Grey yaitu salah satu film yang tidak boleh tayang di Indonesia, alasannya dalam film tersebut aneka macam terdapat episode seksual yang sangat vulgar dan terkesan begitu sadis.

Film yang disutradarai oleh Sam Taylor-Johnson ini disesuaikan dari novel dengan judul sama karya E.L James. Ketika diumumkan, jikalau novel ini akan dibuatkan film layar lebar, sudah banyak yang ingin tau mirip apa jadinya.

Dan kini, ada beberapa negara yang juga melarang film ini tayang di bioskop selain Indonesia, salah satunya yaitu negara tetangga kita Malaysia dengan alasan yang sama yaitu terlalu vulgar dan banyak episode seksual yang terkesan sadis.

2. Noah (2014)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya?
Film yang tidak boleh tayang di Indonesia selanjutnya yaitu Noah. Sudah menjadi belakang layar umum, film luar yang mengangkat tema agama memang sangat sulit sekali untuk menerima persetujuan tayang di bioskop-bioskop di Indonesia, salah satunya yaitu film Noah.

Film yang disutradarai oleh Darren Aronofsky ini tidak diperbolehkan tayang di bioskop-bioskop tanah air, alasannya mengisahkan perihal Nabi Nuh yang dianggap tidak sesuai atau membelot dari pedoman yang sebenarnya.

3. Irreversible (2002)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya?
Film yang disutradarai oleh Gaspar Noe ini juga tidak akan pernah kau temukan di bioskop-bioskop Indonesia. Film yang rilis pada tahun 2002 silam ini masuk ke daftar film yang tidak boleh tayang di Indonesia alasannya adanya episode pelecehan seksual yang dianggap terlalu sadis dan brutal.

Dalam film ini, ada episode pemain drama utama perempuan yang diperkosa dan dianiaya secara brutal hingga tidak berdaya. Oleh alasannya itu, beberapa negara melarang pemutaran film tersebut, salah satunya Indonesia dan Selandia Baru.

4. True Lies (1994)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya?
Film Hollywood berjudul True Lies yang rilis pada tahun 1994 silam ini mempunyai syarat untuk dianggap sebagai salah satu film action terbaik pada masanya. Hal ini dikarenakan, film ini dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, yang pada masa itu namanya begitu populer.

Tapi, film yang disutradarai oleh James Cameron ini tidak diperbolehkan tayang di Indonesia. Sebab, aksara teroris dalam film ini digambarkan sebagai orang Arab, yang ditakutkan akan muncul prasangka bahwa agresi terorisme itu identik dengan orang Arab dan Islam.

5. The Year of Living Dangerously (1982)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya?
Film berjudul The Year of Living Dangerously ini disesuaikan dari sebuah novel dengan judul sama karya C.J. Koch. Film yang disutradarai oleh Peter Weir ini mengangkat gosip perihal politik Indonesia pada tahun 1965 (menjelang insiden G30/S).

Karena mengangkat gosip inilah, film yang rilis pada tahun 1982 silam ini pernah tidak boleh tayang pada tahun 80-an di Indonesia. Tapi, pada awal orde gres berakhir, film ini rilis kembali dalam bentuk VCD Original, bahkan pernah tayang di salah satu TV di Indonesia.

6. Balibo Five

Film berjudul Balibo Five ini berlatarbelakang dongeng perihal mantan jurnalis senior berjulukan Roger East dalam upayanya mengungkap misteri simpulan hayat 5 orang mitra yang juga berprofesi sebagai wartawan.

Walaupun, bagi Indonesia masalah ini dianggap sudah selesai dengan menyatakan bahwa tidak ada pembunuhan terhadap ke 5 wartawan tersebut. Tapi pihak Lembaga Sensor Film (LSF) tetap melarang film ini tayang di Indonesia.

Bahkan pada tahun 2009 lalu, saat film ini akan dijadwalkan kembali tayang pada ajang Jakarta International Film Festival, film yang disutradarai oleh Robert Connolly ini tetap tidak diizinkan tayang oleh LSF.

7. Schindlers List (1993)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya?

Film yang rilis pada tahun 1993 silam ini merupakan salah satu film yang tidak boleh tayang di Indonesia, alasannya menceritakan perihal pembantaian umat Yahudi pada jaman perang dunia kedua yang dilakukan oleh Nazi.

Film ini menunjukan kekejaman Nazi terhadap kaum Yahudi. Karena Indonesia yaitu sebuah negara dengan lebih banyak didominasi beragama Islam, maka film yang mengangkat tema Yahudi yaitu gosip yang sangat sensitif, makanya film ini tidak boleh edar di Indonesia.

8. Murudeka 17805 (2001)

Film Murudeka 17805 yaitu sebuah film yang merupakan hasil kerja sama antara rumah produksi Jepang dan Indonesia yang mengangkat kisah usaha Indonesia, tapi dari sudut pandang Tentara Kekaisaran Jepang.

Cerita di Film ini lebih menonjolkan bahwa Jepang yaitu pihak yang memperlihatkan banyak daerah untuk para Nasionalisme bergerak, mirip dengan membentuk tentara PETA (pembela tanah air) dan mendidik Indonesia dalam hal kesiplinan.

Hasilnya, film ini banyak menuai kontroversi di Indonesia, yang menciptakan pihak LSF (lembaga sensor film) harus melarang film yang disutradarai oleh Yukio Fuji ini tayang di bioskop-bioskop Indonesia.

9. Pocong (2006)

9 Film ini dilarang tayang di Indonesia, alasannya apa ya?
Bukan hanya film luar, film lokal pun pernah mencicipi tidak diperbolehkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia, salah satunya yaitu film horor berjudul Pocong yang rilis pada tahun 2006 silam, karya sutradara Rudi Soedjarwo.

Film ini gagal menerima akta tayang di Indonesia dari forum sensor film (LSF) bukan hanya alasannya menunjukan episode horor sadis, yang mampu diikuti penonton untuk melaksanakan kejahatan.

Tapi yang lebih kontroversi lagi yaitu film ini dianggap mampu membuka luka usang perihal kerusuhan 98, menyinggung unsur SARA, episode pelecehan seksual yang sangat brutal, dan masih banyak adegan-adegan sensitif lainnya.