Perfilman Indonesia saat ini sedang naik-naiknya di mana para rumah produksi dan sutradara berlomba-lomba membuat suatu karya yang totalitas agar menjadi warna baru dalam perfilman Indonesia. Banyak yang tidak mengetahui bahwa beberapa film Indonesia sudah dilirik oleh mancanegara bahkan sudah mendapatkan penghargaan. Prestasi inilah yang harusnya bisa diketahui oleh anak muda Indonesia agar bisa menjadi motivasi guna membuat karya yang memukau dan membuat film Indonesia semakin mendunia agar lebih banyak lagi film Indonesia yang mendapatkan penghargaan dunia.

Berikut beberapa film Indonesia yang mendapatkan apresiasi dunia.

1. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babakyang rilis pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Mouly Surya ini banyak mendapatkan penghargaan dalam negeri hingga dunia seperti 10 penghargaan dari Festival Film Indonesia 2018, Internasional FIFFS Maroko 11, Catalonian Internasional Film Festival 2017, Tokyo FilmEx 2017, dan menjadi film terbaik Asian Next West Wave the Qcinema Film Festival Filipina.

Film ini menceritakan seorang janda yang tinggal di padang sabana Sumba, Indonesia. Ada tujuh perampok mendatangi rumah seorang janda bernama Marlina yang diperankan oleh Marsha Timothy. Mereka mengancam nyawa, harta, dan juga kehormatan Marlina di hadapan suaminya yang sudah berbentuk mumi duduk di pojok ruangan.

Keesokan harinya dalam sebuah perjalanan demi mencari keadilan dan penebusan, Marlina membawa kepala dari bos perampok, Markus yang diperankan oleh Egi Fedly, yang ia penggal malam sebelumnya. Marlina kemudian bertemu Novi yang diperankan oleh Dea Panendra, yang menunggu kelahiran bayinya, dan Franz yang diperankan oleh Yoga Pratama, yang menginginkan kepala Markus kembali. Markus yang tak berkepala juga berjalan menguntit Marlina.

2. Kucumbu Tubuh Indahmu.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Kucumbu Tubuh Indahmu ini telah rilis pada 2018 dan disutradarai oleh Garin Nugroho. Film yang mengambil tema LGBT ini sempat menjadi perbicangan karena memakai tema yang baru bagi masyarakat Indonesia. Banyaknya perbicangan dari masyarakat malah membawa dampak baik bagi film ini karena mereka banyak sekali mendapatkan penghargaan dari dalam negeri hingga mancanegara seperti mendapatkan 8 Piala Citra 2019, Asia Pasific Screen 2018, International Cinephille Society Awarad 2019, Guandalaraja Internasional Film Fesitival 2019. Pada 2019 film ini menjadi perwakilan film indoensia yang diseleksi di Academy Awards (Piala Oscar) 2020.

Film ini menceritakan kisah perjalanan hidup Juno. Sejak kecil hingga dewasa ia menjadi penari di sebuah desa di Jawa yang terkenal sebagai desa penari lengger lanang, jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki-laki.

Kehidupan Juno kecil adalah kehidupan penyatuan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami oleh kehidupan desa dan keluarganya. Namun perjalanan hidupnya selanjutnya adalah perjalanan kehidupan penuh trauma kekerasan tubuh.

Trauma kekerasan politik yang dialami sang ayah menjadikan Juno hidup sendiri. Kehidupan masa kecil Juno serba sendiri di desa miskin menjadikan dirinya menjadi ibu dan bapak bagi kehidupannya. Juno dalam kesendirian melihat banyak kekerasan yang muncul di sekitarnya.

3. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini telah rilis pada 8 Agustus 2021 di Locarno Film Festival ini disutradarai oleh Edwin. Film ini diangkat dari sebuah novel tahun 2014 yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini langsung mendapatkan penghargaan internasional pada bulan Agustus kemarin yaitu, penghargaan film terbaik dalam Festival Film Locarno Swiss 2021.

Film ini menceritakan Ajo Kawir yang diperankan oleh Marthino Lio, seorang pemuda brutal yang tumbuh dihantui memori kelam setelah ia menyaksikan sebuah adegan perkosaan tragis pada masa lalu. Trauma itu rupanya menjadi benih keganjilan dalam diri Ajo Kawir. Pemuda brandal itu hidup dengan sebuah rahasia getir: Ia menderita lemah syahwat alias impotensi.

Cerita bergulir di sekitar Ajo Kawir. Mulai dari pertemanannya dengan Tokek yang diperankan oleh Sal Priadi karib sejatinya dalam berbuat onar, hingga perseteruannya dengan Iteung yang diperankan oleh Ladya Cheryl. Gadis yang disebutkan terakhir itulah yang membuat Ajo Kawir si Impoten jatuh cinta.Di luar dugaan, Iteungmenerima pinangan Ajo Kawir. Dari sinilah awal dari drama selanjutnya yang memiliki nilai-nilai.

4. 27 Steps of May.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Foto: https://movieden.net/wp-content/uploads/2019/04/film-27-steps-of-may-poster.jpg

27 Steps of May ini telah rilis pada 2019 yang disutradarai oleh Ravi Bharwani. Film ini telah mendapatkan penghargaan di dalam dan luar negeri, yaitu Pemeran Utama Wanita terbaik Festival Film Indonesia 2019, Piala Maya Aktris Utama Terpilih 2019, 2 piala dari The 3rd Malaysia Golden Global Awards 2019. Film ini juga ditayangkan di Bengaluru International Film Festival, Mar Sharm El Sheikh Asian Film Festival, dan Cambodia International Film Festival.

Film ini menceritakan May yang diperankan oleh Raihaanun yang diperkosa oleh sekelompok orang. Ayah May yang diperankan oleh Lukman Sardi sangat terpukul dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi anaknya.

Akibat trauma yang sangat mendalam, May menarik diri sepenuhnya dari kehidupan. Ia menjalani hidupnya tanpa koneksi, emosi, atau kata-kata. Sementara Ayahnya terjebak oleh perasaan bersalah. Dengan May, dia karakter lembut yang mengorbankan segalanya untuk memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi anaknya. Namun di ring tinju, dia petinju yang bertarung untuk menyalurkan amarahnya.

Ayah dan May telah hidup seperti ini selama 8 tahun. Tapi semua berubah ketika May bertemu dengan seorang pesulap yang diperankan oleh Ario Bayu melalui celah kecil di dinding kamarnya. Pesulap membangkitkan rasa penasaran May sekaligus emosinya. Dia menjadi cukup berani untuk mencari dan menghadapi perasaan, sensasi, dan ingatannya yang hilang. Dengan bantuan pesulap, May berani membebaskan diri dan keluar dari trauma masa lalunya.

5. Pengabdi Setan.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Foto: https://cdn-brilio-net.akamaized.net/news/2018/02/26/139464/750xauto-go-internasional-ini-6-tampilan-poster-pengabdi-setan-di-luar-negeri-180226j.jpg

Pengabdi Setan telah dirilis pada 2017dan disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini mendapatkan penghargaan di luar maupun di dalam negeri seperti Best Horor Movie Toronto After Dark Film 2018, Best Horor Movie Popcorn Frights Film Festival Florida 2018, Film Terbaik Overlook Film Festival 2018, 6 Piala Citra, 4 Piala Maya, 7 piala Festival Film Indonesia. Pegabdi Setan juga sudah tayang di 42 negara.

Film ini menceritakan suatu keluarga yang mana ibunya sakit aneh selama tiga tahun. Ibu akhirnya meninggal dunia. Bapak lalu memutuskan untuk kerja di luar kota meninggalkan anak-anak. Tak lama kemudian, anak-anaknya merasa bahwa Ibu kembali berada di rumah. Situasi semakin menyeramkan ketika mereka mengetahui bahwa Ibu datang lagi tidak sekadar untuk menjenguk, tapi untuk menjemput salah satu dari mereka.

6. Penyalin Cahaya.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Penyalin Cahaya telah rilis pada 6 Oktober 2021 yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja. Film ini juga sudah lolos masuk ke dalam nominasi di Busan International Film Festival 2021, Seoul. Film ini diputar di Seoul tanggal 8 Oktober 2021. Tidak hanya itu film ini langsung mendapatkan sambutan baik dari penghargaan bergengsi Indonesia yaitu Festival Film Indonesia 2021 dengan mendapatkan 17 nominasi.

Film ini menceritakan seorang anak perempuan yang dalam keadaan mabuk, Sur yang diperankan oleh Shenina Cinnamon ini harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas. Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi padanya tadi malam. Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan teater kampusnya, dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri. Sur meminta bantuan Amin yang diperankan oleh Chicco Kurniawan teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

7. Yuni.

7 Film Indonesia ini mendapat apresiasi di kancah internasional

Yuni telah rilis pada September 2021 yang disutradarai oleh Kamila Andini. Film ini sudah mendapatkan penghargaan dari Toronto Internasional Film (TIFF) 2021. Tidak sampai di situ saja, film ini sudah masuk ke dalam nominasi di penghargaan film yang bergengsi di dunia yaitu OSCAR 2022. Selain itu juga film ini mendapatkan apresiasi dari dalam negeri dengan mendaptkan 13 nominasi di Piala Citra 2021.

Film ini menceritakan seorang remaja bernama Yuni yang diperankan oleh Arwinda Kirana yang mempunyai cita-cita untuk bisa melanjutkan sekolah hingga ke jenjang perkuliahan. Akan tetapi cita-cita itu berhenti karena dorongan orang-orang sekitar yang masih kental dengat adat Timur yang menyuruh Yuni untuk langsung menikah.