Indonesia adalah negara tempat tinggal saya saat ini, termasuk juga teman-teman penulis Brilio. Tentu masih segar dalam ingatan, baru beberapa bulan yang lalu Badan Pusat Statistik mengadakan survei online untuk memperbarui data demografi Indonesia.

Hayo, kamu masih ingat tidak? Atau justru kamu tidak tahu sama sekali dan tidak melakukan survei online. Sayang sekali lho kalau tidak melakukannya. Padahal data kamu sangat penting sebagai dasar untuk melakukan pembangunan di negara kita.

Dalam artikel ini, penulis ingin memberikan beberapa informasi dan fakta tentang kondisi Indonesia terbaru berdasarkan data hasil survei BPS dan data dari Kementerian serta Lembaga terkait. Yuk, simak!

1. Indonesia lebih banyak pengeluaran.

Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa porsi belanja negara meningkat 5,8% dibandingkan dengan tahun 2018. Dan sejak tahun 2017 terus mengalami peningkatan.

Anggaran belanja negara untuk tahun 2019 tercatat lebih banyak daripada pendapatannya. Hal ini membuat negara mengalami defisit sebesar Rp 310.812 miliar.

2. Jumlah PNS meningkat.

Jumlah PNS atau Pegawai Negeri Sipil Menurut Badan Pusat Statistik meningkat dari tahun 2018 ke 2019. Pada tahun 2018, PNS berjumlah 4.178.064 orang dan tahun 2019 berjumlah 4.189.121 orang.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, hanya PNS perempuan yang mengalami peningkatan jumlah. Dari yang semula 2.112.312 orang menjadi 2.157.827 orang.

3. Rata-rata upah tertinggi dan terendah.

Rata-rata upah atau gaji bersih sebulan tertinggi pada tahun 2019 adalah pekerja yang bekerja di DKI Jakarta. Sedangkan yang terendah adalah pekerja yang bekerja di provinsi Nusa Tenggara Timur, baik itu untuk pekerja formal maupun informal.

Berdasarkan kelompok umur pekerja berusia 55-59 tahun mendapatkan upah tertinggi rata-rata Rp 3.930.529 dan Terendah 1.684.545 di sektor formal. Sedangkan untuk sektor informal, yang mendapatkan rata-rata upah tertinggi adalah pekerja yang berusia 25-54 tahun dengan rata-rata upah 1.957.545 setiap bulannya dan rata-rata terendah adalah 1.494.158 yang didominasi pekerja informal berusia 55 tahun ke atas.

4. Lahan karet banyak di Sumatra Selatan dan lahan kelapa sawit di Riau.

Lahan karet di Indonesia banyak terdapat di provinsi Sumatra Selatan seluas 3,7 juta hektar. Jumlah ini menyumbang sekitar 23% dari total lahan karet di Indonesia.

Sedangkan lahan kelapa sawit terbanyak ada di provinsi Riau dengan luas 2,8 juta hektar. Jumlah tersebut menyumbang sekitar 20% dari total CPO Indonesia.

5. Jumlah angkutan kereta api meningkat.

Jumlah produksi angkutan kereta api meningkat dari tahun 2018 ke 2019. Baik itu untuk angkutan barang maupun angkutan penumpang.

Berdasarkan data dari PT. Kereta Api (Persero), jumlah angkutan penumpang tahun 2019 berjumlah 428 juta orang yang meningkat 1,37% dibandingkan tahun 2018. Sedangkan untuk angkutan barang berjumlah 51 juta ton dan meningkat 3,46% dari tahun sebelumnya.

6. Koperasi terbanyak ada di Jawa Timur dan paling sedikit ada di Kalimantan Utara.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, total koperasi aktif yang ada di Indonesia pada tahun 2019 berjumlah 123.408 unit. Di mana jumlah terbanyak ada di Jawa Timur dan paling sedikit ada di provinsi Kalimantan Utara.Total ada 21.757 unit koperasi di Jawa Timur dan hanya 476 unit koperasi di Kalimantan Utara.

7. Pengeluaran penduduk.

Pengeluaran per kapita penduduk Indonesia untuk bukan makanan sedikit lebih banyak daripada pengeluaran untuk makanan, yakni 50,86% berbanding 49,14% (survei ekonomi nasional 2019).Dan pengeluaran per kapita sebulan untuk rokok sebanding dengan pengeluaran susu, telur, dan juga sayur-sayuran.

Demikianlah sekilas fakta tentang kondisi Indonesia saat ini menurut data. Kalau kamu ingin tahu kondisi lebih detailnya, bisa langsung men-download data BPS melalui link ini.