Setiap harinya masyarakat bekerja, ada yang menjadi pedagang, guru, pengusaha, pegawai dan sebagainya. Pastinya dalam pekerjaan tersebut ada seorang pemimpin yang mungkin terlihat keren, namun memiliki sangat banyak tantangan.

Adapun tantangan yang harus dilakukan yakni memiliki hubungan kerja sama dan komunikasi menyenangkan dengan bawahan. Karena dengan mengelola hubungan yang positif akan memberikan performa kerja yang positif terhadap perusahaan. Untuk mendapatkan hasil manis ini, pemimpin setidaknya perlu memiliki strategi-strategi berikut.

1. Mengadakan pesta sebagai "reward".

Sebuah tim dalam perusahaan memiliki pencapaian target. Jika tim yang kamu pimpin mecapai target ataupun lebih, maka adakanlah pesta untuk pengharagaan. Pesta ini sebagai tanda untuk merayakan keberhasilan, melepas penat, dan tertawa bersama.

2. Tunjukkan kemampuan (skill) bukan kebanggaan jabatan.

Pemikiran pemimpin pada masa sebelumnya, ketika semakin tinggi jabatan maka semakin dihormati. Ia merasa bisa bersikap otoriter karena ia adalah pemimpinnya. Padahal semakin tinggi level ataupun tingkatan yang diemban maka skill yang dimilikinya pun harus berkembang.

Dari yang skill awalnya untuk membimbing diri sendiri, sekarang menjadi kepentingan tim. Untuk itu pemimpin perlu mengembangkan dari individu skill ke people skill (Wardoyo, 2014).People skill merupakan sikap beraniuntuk memantau, kontroling, kebijakan, strategi, dan mengambil keputusandan empati yang merupakan bentuk menasihati agar bawahan tidak melakukan kesalahan yang sama.

3. Menjadi teladan dan sorotan.

Karena sebagai pemimpin kita akan dijadikan sorotan. Maka kamu sebagai pemimpin harusnya menjadi teladan. Teladan di sini bersikap apa adanya, sesuai dengan kemampuanmu sebagai pemimpin tapi tidak merugikan tim yang kamu pimpin.

4. Memahami cara tangkap atau belajar anak buah.

Terkadang pemahaman anak buah terhadap sebuah perintah itu memiliki respons yang berbeda-beda. Oleh karena agar komunikasi bisa berjalan baik alangkah baiknya pemimpin mengetahui cara tangkap anak buah apakah dengan visual ataupun auditory.

5. Mengatur emosi.

Apabila kita terlalu emosi dalam memimpin, hasil yang akan didapat pun tidak akan menyenangkan. Itu hanya akan menimbulkan perasaan menyesal. Untuk mengaturnya perlu melatih kesabaran dan mengatur kembali emosi dengan tenang.

6. Kunci terakhir, bangunlah kebiasaan yang menyenangkan dalam tim.

Seperti mengadakan agenda bulanan untuk saling berkeluh kesah melepaskan jabatan agar bisa berbicara dengan nyaman dan menemukan solusinya bersama. Ataupun merayakan ulang tahun setiap anggota tim yang kamu pimpin agar suasana tim kamu tidak selalu tegang. Intinya bangun hal yang menyenangkandan bisa menimbulkan tawa untuk melepas penat dari target-target perusahaan.

Agar mejadi peminpin yang menyenangkan dan dapat memberikan target yang diinginkan, cintai pekerjaanmu, ubah konsep kerja yang monton tapi memberikan hasil maksimal. Sebab generasi-generasi selanjutnya memiliki konsep kepemimpinan yang berbeda, maka beradaptasilah.