Seperti yang kita ketahui, semenjak kedatangan pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan physical distancing dan menyebabkan beberapa perusahaan, anak sekolah, hingga mahasiswa untuk menjalani work from home(WFH) dan kelas daring. Sebagai mahasiswa yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah seperti ke kampus, nongkrong bersama teman di coffee shop, travelling, hangout, wisata kuliner, dan lain-lain, terpaksa tidak dapat menjalankan kegiatan tersebut lagi setelah Pemerintah memberlakukan program social distancing. Terlebih lagi sekarang Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang di beberapa titik tempat tertentu dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Hingga akhirnya kegiatan work formhome ini menuntut kita untuk tetap di rumah saja, yang secara tidak langsung mengubah kebiasaan kita semua, termasuk kebiasaan bersosialisasi yang berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang, bahkan pada finansialnya.

Mungkin bagi anak muda termasuk mahasiswa mulai merasa bosan dan jenuh karena adanya program work from home ini. Tugas online yang semakin banyak, jenuh karena tidak bisa keluar rumah, dan dompet yang menipis karena tidak mendapatkan uang saku dari orang tua. Sedangkan karena kegiatan di rumah saja mengakibatkan kita semakin sering membuka media sosial dan aplikasi e-commerce untuk sekadar melihat barang-barang lucu karena kita tidak bisa pergi berbelanja secara langsung ke pusat perbelanjaan. Bahkan rasanya kegiatan rebahan pun sekarang ini sudah sangat membosankan dan membuat stres karena kita sudah benar-benar bosan dan kehabisan ide untuk berbuat apa.

Tetapi, ternyata banyak lho kegiatan kreatif yang bisa mengatasi rasa mati gaya mahasiswa yang berujung stres dan bosan. Tidak hanya itu, kegiatan kreatif ini juga bisa menambah pemasukan. Walaupun tidak bisa keluar rumah karena takut terkena virus Corona, mahasiswa masih bisa menambah pemasukan tanpa perlu keluar rumah dan tanpa perlu meminta uang orang tua.

Nah, apa aja sih kegiatan kreatif tersebut? Berikut adalah kegiatan yang bisa dilakukan selama WFH yang bisa menghasilkan uang.

1. Membuka usaha virtualphotoshoot.

Tren virtual photography ini akhir-akhir ini sering sekali dilakukan.Tidak hanya dicoba oleh kalangan artis, tetapi bagi kaum non-profesional pun bisa ikutan mencoba tren ini, lho!

Virtual photoshoot ini berbeda dengan sesi foto biasa karena photoshoot ini memotret tanpa bertemu fisik. Sesi foto ini hanya mengandalkan laptop, internet, kamera, dan aplikasi video call seperti FaceTime, WhatsApp, dan aplikasi lainnya yang dilakukan antara fotografer dan model. Nantinya si fotografer akan mengarahkan model lewat layar hanphone, dan si model pun juga membantu mencari pencahayaan yang pas dan sudut pengambilan gambar.

Kamu gak perlu jadi fotografer profesional untuk mengikuti tren ini, yang penting kamu ada niat untuk belajar. Kalau sudah mahir, kamu tinggal cari teman yang mau dijadikan model. Nah, minta temanmu juga untuk mempromosikan hasil fotomu supaya ada yang mau membeli jasa kamu. Jangan lupa, pastikan jaringan internet kamu benar-benar keadaan bagus, ya.Selamat mencoba!

2. Membuat Podcast.

Tren Podcast di Indonesia ternyata gak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan menurut Spotify, Indonesia adalah negara pendengar Podcast terbanyak se-Asia Tenggara. Nah, kamu jangan sia-siakan kesempatan ini. Inilah saat yang tepat untuk kamu menjadi Podcaster alias orang yang membuat Podcast.

Platform audio non-streaming ini bisa dinikmati kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun. Banyak sekali topik yang bisa kamu angkat saat kamu membuat Podcast ini. Kamu dapat memilih tema apa yang akan kamu bicarakan dengan teman bicaramu nanti, yang sekiranya banyak memenuhi rasa penasaran dan keingintahuan orang-orang. Kegiatan ini cukup menarik dan mudah untuk dilakukan.Tidak hanya melatih kemampuan berbicara, berkomunikasi, dan mengembangkan ide, Podcast bisa dijadikan media untuk mendekatkan yang jauh dan menjaga hubungan silaturahmi walau di rumah saja.

Caranya gampang, kamu hanya membuat konten yang menarik dan menentukan siapa teman bicara kamu nanti untuk diajak bertukar pikiran. Mudah, kan? Kalau kamu menekuni bidang ini, Podcast bisa menjadi peluang untuk menambah uang saku kamu, lho!

3. Memasak.

Tidak dipungkiri lagi, selama pandemi ini banyak sekali orang yang mencoba untuk belajar memasak. Tidak hanya belajar, mungkin bisa dijadikan konten di media sosial, misalnya untuk bahan Instagram Story.

Kamu juga bisa membuat masakan yang sedang trending, lho. Misalnya cookies, salmon mentai, atau desert box yang banyak sekali tutorialnya di YouTube dan TikTok. Berbagai jenis makanan banyak sekali tutorial membuatnya di YouTube. Nah, sekarang tinggal niat kamu aja nih, ada gak untuk mencoba membuat makanannya? Atau hanya melihat tutorialnya aja tapi gak buat makanannya? Hayo ngaku

Kalau kamu sudah berhasil membuat makanannya, kegiatan ini bisa dijadikan peluang bisnis, lho. Misalnya kamu membuka usaha pre-order salmon mentai ke teman-teman kamu. Tapi sebelum itu, alangkah baiknya kamu mengirimkan tester dulu ke orang terdekat kamu, nanti kamu hanya meminta bantuan mereka untuk mempromosikan dan me-review masakan kamu di media sosial mereka. Yuk, dicoba!

4. Berjualan barang pre-lovedsecara online.

Saat kondisi pandemi seperti ini, berjualan online menjadi satu pilihan yang banyak diminati sebagian orang, termasuk mahasiswa. Usaha ini dapat dikerjakan dari rumah, tidak memerlukan modal, dan tidak juga terikat dengan waktu. Antusias sebagian orang terhadap belanja online akhir-akhir ini juga sedang meningkat, apalagi di kala pandemi ini yang membuat sebagian orang tidak bisa berbelanja ke mall secara langsung.

Bagi mahasiswa kegiatan ini sangat tepatuntuk menambah pemasukan. Kamu juga bisa menjual barang-barangmu yang kondisinya masih bagus tetapi sudah tidak terpakai. Mahasiswa biasanya tertarik dengan barang-barang pre-loved dengan brand tertentu yang banyak diminati para remaja karena biasanya barang preloved dijual dengan harga yang relatif murah. Jangan lupa untuk mempromosikan barang preloved kamu dengan foto yang aesthetic, ya! Dan jangan sungkan meminta bantuan teman untuk mempromosikan barang jualan kamu.

5. Membuat masker unik.

Menjual masker saat pandemi ini merupakan pilihan yang tepat karena barang ini sedang banyak dicari. Melihat harga masker yang kini melambung tinggi, kamu bisa mencari bahan-bahan yang tidak terlalu mahal, misalnya dengan kain bekas di rumah.

Jika ada niat, kamu bisa melihat tutorial pembuatan masker kain di Facebook, seperti video buatan Dr Chen. Dokter yang berasal dari Taiwan ini memberikan tutorial sederhana membuat masker handmade. Untuk pemasarannya, kamu bisa memanfaatkan media sosial dan berbagai macam platform e-commerce. Supaya menambah nilai jual, disarankan membuat masker dengan motif yang lucu dan mencarik, ya.

6. Membuka jasa desain grafis dan video untuk kampanye pencegahan.

Kamu suka dan jago mendesain? Kalau gitu peluang usaha ini sangat bermanfaat buat kamu. Banyak instansi pemerintah yang membutuhkan jasa bikin video dan grafis ini untuk mengampanyekan pencegahan penularan virus Corona atau tips-tips mengenai kesehatan, lho. Kamu bisa menawarkan jasamu tersebut kepada pihak yang membutuhkan. Kamu hanya perlu bekerja sama dengan pihak tersebut dan membicarakan terkait kontrak kerja atau sistem pembuatan konten video atau grafisnya nanti.

Itu tadi beberapa kegiatan yang bisa mahasiswa lakukan selama WFH agar tetap mendapat pemasukan. Meskipun pandemi ini memang mengganggu perekonomian, tapi jangan biarkan pandemi ini membuat kreativitas kita berhenti, ya! Bukan mahasiswa namanya kalau kehabisan akal. Kita hanya perlu mengisi waktu luang dengan kegiatan kreatif yang membuat pundi uang tetap terisi walaupun berada di tengah adanya pembatasan ruang gerak masyarakat.

Sudah waktunya jadikan pandemi ini sebagai ajang pengembangan diri dan waktu untuk menemukan skillbaru. Siapa tahu di masa depan karena adanya pandemi ini kamu menjadi podcaster, wirausaha, pekerja desain grafis, fotografer, atau lainnya. Selamat mencoba!

Penulis: Jihan Rizki Adawiyah, Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Hubungan Masyarakat.