Kamu pasti memiliki kebiasaaan rutin yang selalu dilakukan setiap hari. Beberapa kebiasaan rutin yang kamu kira aman-aman saja untuk dilakukan juga memiliki risiko. Dikutip dari berbagai sumber, ternyata kebiasaan sehari-hari yang seperti berikut ini justru berakibat tidak baik bagi kesehatan. Apa saja ya?
1. Mandi 2 kali sehari.

Kebiasaan kita adalah mandi 2 kali dalam sehari. Namun ternyata hal itu kurang baik bagi kesehatan. Kulit kita ternyata memiliki kompleksitas bakteri yang baik sebagai antibiotik alami untuk menjaga sistem imun, pencernaan, bahkan fungsi hati. Dan apabila kompleksitas bakteri ini berkurang, maka sistem pertahanan tubuh kita akan rentan terhadap virus penyakit, apalagi di daerah tropis, di mana bakteri jahat berkembang dengan lebih cepat.
Ternyata sering mandi justru akan mengurangi bakteri baik tersebut. Selain itu, kandungan antibakteri dalam sabun mandi juga bukan hanya menghilangkan bakteri jahat, tapi juga bakteri baik. Sehingga tubuh akan semakin rentan penyakit karena hilangnya perlindungan dari kompleksitas bakteri baik di kulit.
Selain menjadi rentan terhadap penyakit, kandungan bahan kimia dalam sabun juga menyebabkan hilangnya kelembaban kulit, sehingga menyebabkan kulit kering. Karena itu sebaiknya mandi dilakukan paling sering hanya 1 kali sehari.
2. Keramas setiap hari.

Keramas setiap hari justru akan menyebabkan rambut rusak. Karena penggunaan sampo dapat menghilangkan kelembaban alami rambut. Bahkan bagi rambut berminyak sekalipun, keramas setiap hari bukan mengurangi minyak, tapi justru semakin aktif merangsang kelenjar minyak.
Jadi keramas sebaiknya dilakukan 2 hari sekali. Atau 3 sampai 4 kali dalam sepekan. Kalaupun harus setiap hari, jika mobilitas tinggi dilakukan di luar ruangan, yang menyebabkan lebih banyak debu dan kotoran yang menempel. Maka keramas bisa dilakukan setiap hari, namun diimbangi dengan penggunaan conditioner dan ekstra vitamin rambut untuk menjaga kelembapannya.
3. Mendongak saat mimisan.

Saat mimisan, biasanya kita akan refleks mendongakkan kepala agar darah berhenti. Ternyata cara tersebut justru salah. Bukannya menghentikan pendarahan, mendongakkan kepala saat mimisan justru berbahaya, karena bagian belakang hidung kita tersambung ke tenggorokan. Darah akan mengalir ke tenggorokan yang akan menyebabkan muntah. Jika lebih parah lagi, darah bisa masuk ke kerongkongan dan menyebabkan aspirasi atau tersedak.
Cara yang benar adalah menundukkan kepala dan menjepit atau menekan cuping hidung selama setidaknya 20-30 menit. kebanyakan mimisan akan berhenti dengan cara ini. untuk membantu menghentikan perdarahan beri kompres es di tengkuk leher dan di pangkal hidung.
4. Gosok gigi langsung setelah makan.

Sehabis makan sebaiknya memang kita menyikat gigi agar bakteri dan sisa makanan tidak sempat menempel dan merusak gigi. Namun yang kurang tepat adalah kita tidak memberi jeda setelah makan. Hal itu tenyata dapat merusak gigi. Menyikat gigi dapat dilakukan 15 atau 20 menit setelah makan, agar pH atau tingkat keasaman dari saliva (air liur) kembali normal.
Saat makan, pH saliva akan turun dan itu akan memengaruhi fungsinya terhadap proses pencernaan. Selain itu, menyikat gigi langsung setelah makan dapat melemahkan email gigi. Terlebih jika kita mengonsumsi makanan atau minuman bersifat asam yang dapat 'membakar' enamel gigi dan lapisan di bawahnya yang disebut dentin. Jika asam pada gigi tinggi, maka dapat menyebabkan korosi atau pengikisan lebih cepat pada gigi.
Setelah jeda 15 sampai 20 menit sehabis makan, kondisi mulut akan normal. Saat itu kita sudah boleh menyikat gigi. Kita bisa berkumur dengan air matang lebih dahulu setelah makan. Hal itu bisa mempercepat pH saliva kembali normal.
5. Membersihkan telinga dengan korek kuping.

Kebiasaan yang juga sering kita lakukan adalah membersihkan telinga dengan korek kuping atau cotton buds. Padahal membersihkan telinga dengan korek kuping justru akan mendorong kotoran semakin masuk ke dalam saluran telinga, bukan mengeluarkannya.
Selain itu penggunaan korek kuping juga sangat berbahaya, karena bisa menusuk gendang telinga, merusak tulang rawan yang ada di telinga, dan juga menyebabkan infeksi dan iritasi.
Membersihkan telinga sebaiknya menggunakan metode ‘ear irrigation’ di bawah pengawasan dokter, atau bisa juga menggunakan tetes telinga. Bisa juga dibantu dengan minyak zaitun atau baby oil untuk membuat kotoran telinga lebih mudah keluar.
Sudah saatnya kita mengubah kebiasaan yang kurang tepat, agar kesehatan tubuh lebih terjaga. Semoga bermanfaat.