Pernahkah kalian menertawakan teman kalian atas kesalahan yang konyol yang telah terjadi dan menjadikannya bahan lelucon terus menerus sampai akhirnya teman kalian merasa terganggu dan tersinggung? Atau pernahkah kalian memanggil teman kalian dengan julukan aneh yang kalian dan teman-teman buat?

Tanpa disadari hal tersebut sudah termasuk dalam kategori verbal bullying. Verbal bullying merupakan jenis bullying yang paling banyak dan mudah terjadi. Terkadang pelaku verbal bullying tidak merasa sedang mem-bully orang lain karena menurutnya bila mereka berada di posisi korban maka mereka juga tidak akan marah. Sedangkan hal yang berbeda dirasakan oleh pihak yang merasa menjadi korban. Verbal bullying banyak bermula dari bercanda yang berlebihan. Bahkan ada tipe orang tertentu yang merasa senang saat menciptakan lelucon dari kekurangan orang lain.

Namun yang perlu diketahui bahwa pelaku bullying juga tidak dapat sepenuhnya disalahkan. Banyak faktor yang menjadi penyebab dan pemicu seseorang menjadi tipe pem-bully, bisa jadi karena pola asuh, hubungan dalam keluarga, kurang kasih sayang, kurang bisa memahami oang lain, dan sebagainya. Jika kamu merasa memiliki potensi untuk disebut sebagai tukang bully, kamu perlu menyadari beberapa hal berikut ini agar tidak banyak yang merasa tersakiti.

1. Tidak semua orang bisa di-bully.

5 Keadaan yang perlu diperhatikan oleh tipe orang perundung

Ada teman yang kalian ejek habis-habisan tapi dia tidak ambil pusing bahkan ikut tertawa? Atau ada orang yang baru kalian tertawakan saja sudah tersinggung dan marah? Nah, kalian harus bisa mewaspadai tipe orang-orang yang tidak bisa di-bully seperti ini. Stop mem-bully orang yang tidak bisa di-bully. Namun bukan berarti orang yang bisa di-bully lantas menjadi bully-an kalian tiap hari ya, lama kelamaan dia juga bisa sakit hati.

2. Lebih memperhatikan situasi.

5 Keadaan yang perlu diperhatikan oleh tipe orang perundung

Kalian harus bisa mengira-ngira apakah bercandaan kalian terlalu menyakiti, atau siapa saja yang akan mendengarnya, apakah teman kalian sedang sedih atau benar-benar malu akan kekurangan atau kejadian yang menimpanya. Jangan pernah mem-bully orang lain bila hal itu kalian rasa akan menyakiti hatinya. Jangan buat orang lain yang sudah terpuruk semakin merasa terpuruk. Ibarat pepatah Think before you speak!.

3. Jangan kelewatan.

5 Keadaan yang perlu diperhatikan oleh tipe orang perundung

Ketika mem-bully teman dan dia ikut tertawa, bukan berarti dia bisa menerimanya. Bisa jadi saat di rumah dia memikirkan kalimat itu terus menerus dan menjadi minder akan kekurangannya. Jadi, untuk menghindari kelewatan dalam bercanda, lebih baik kurangi terlalu sering mem-bully teman kalian. Apalagi kalau harus bertemu setiap hari, pasti rasanya ingin sekali mulut ini untuk melontarkan kalimat bully-an.

Nah, kalian harus bisa menahan untuk tidak mem-bully mereka setiap hari, apalagi jika raut wajah mereka sudah berubah. Jangan pula menjadikan urusan pribadi mereka menjadi bahan bully-an, misal saat mereka kencan di tempat yang biasa-biasa saja, lalu kalian katakan bahwa dia tidak bisa membahagiakan pasangan padahal dia dan pasangan justru bahagia-bahagia saja. Itu sudah memasuki ranah pribadi mereka. Cukup mem-bully fisik yang memang tidak bisa diubah agar doi bisa semakin menerimanya, atau kejadian lucu buat kita namun sial bagi dia, atau juga foto-foto alay-nya, cukup bercanda pada area seperti itu saja dan jangan terlalu dalam.

4. Ucapkan kata maaf segera.

5 Keadaan yang perlu diperhatikan oleh tipe orang perundung

Mengucapkan kata maaf mungkin tidak akan menyembuhkan sakit hati akibat kata yang telah terlontar, tapi setidaknya dia tahu bahwa kalian tidak sengaja mengucapkannya. Pujilah dia juga tentang hal positif lain yang dimiliki. Misal kalian tanpa sengaja mengejeknya bertambah gendut, pujilah bahwa dia sekarang sudah diterima bekerja dan lebih mapan dibanding kalian. Lakukan hal ini agar dia tidak merasa insecure dengan kekurangannya dan mengingatkannya bahwa kalian sendiri yang mengejeknya juga memiliki kekurangan. Fair,bukan?

5. Bela korban bila di-bully orang lain.

5 Keadaan yang perlu diperhatikan oleh tipe orang perundung

Ketika bully-an kepadanya sudah diketahui semua orang dan orang lain ikut mem-bully-nya, jadilah pembela untuk orang tersebut. Orang lain terkadang ikut-ikutan untuk mem-bully teman kita namun dengan cara yang kasar dan serius. Kalian harus lindungi korban kalian agar tidak di-bully oleh orang lain yang berniat untuk menjatuhkannya. Tinggikan dan puji korbanmu, kalau perlu bully kembali orang yang mem-bully korban. Pada intinya, jangan biarkan orang lain mem-bully untuk menjatuhkan.

Bila kalian telah berhasil mengendalikan sifat pem-bully kalian, dijamin teman kalian beberapa tahun lagi justru akan rindu kalian bully, rindu tertawa bersama akan kekurangan masing-masing dan kekonyolan sikap yang dulu kalian jadikan bahan bully-an. Terkadang pertemanan tanpa bumbu pembullyan itu kurang mengasyikkan, tapi jangan sampai kelewatan ya guys, syukur-syukur bila bully-an kalian justru bisa menjadi motivasi bagi teman kalian, dan sebagai latihan mental untuk dapat menerima diri apa adanya.