Ada kalanya hidup tak berjalan sesuai dengan apa yang kita mau. Sebaik-baiknya kamu menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang pegawai, masih ada saja faktor-faktor di luar jangkauan yang bisa membahayakan posisimu di kantor. Sementara dengan rutinitas, kamu lupa bahwa kejadian tak menyenangkan selalu mengintai dan siap dimanfaatkan oleh rekan kerja yang tak simpatik atau malahan justru karena kesalahan dari diri sendiri. Akui saja, kamu juga pasti pernah merasakan hal-hal di bawah ini, kan?

1. Merasa tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.

Rasa memiliki terhadap project atau perusahaan tempat kamu bernaung membuatmu tak keberatan mengambil tanggung jawab lebih dari job description yang seharusnya. Sayangnya, terkadang kamu tak menyadari bahwa beban kerja yang kamu pikul sudah melampaui kemampuan, sehingga niat baik tadi malah berujung kekacauan. Ketidakpekaan atasan juga terkadang berkontribusi pada kekacauan ini, yaitu dengan melimpahkan tanggung jawab ekstra kepada satu orang tanpa memperkirakan kesanggupan yang bersangkutan. Akibatnya kamu terkubur dengan kewajiban yang sebenarnya tak bisa dikerjakan sendirian.

2. Meragukan kemampuan diri sendiri karena tekanan pekerjaan.

Pada dasarnya kritik itu baik untuk membantu menilai apakah hasil pekerjaan yang kamu lakukan sudah baik, karena biar bagaimana pun kamu tetap membutuhkan pandangan dari orang di luar tim yang bisa menilai dengan lebih objektif. Namun bukan berarti jadi berlebihan, karena kritik yang berulang kali dialamatkan kepada seseorang malah akan membuat orang tersebut kehilangan rasa percaya dirinya. Ketika rasa percaya diri menghilang maka akan timbul rasa ragudan mempertanyakan diri sendiri apakah sebenarnya kamu bisa melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak.

3. Gagal merebut kesempatan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan gaji.

Ketika kamu menjadi sangat terbiasa dengan lingkungan di sekitarmu, besar kemungkinan kamu terbuai dan lupa bahwa menjaga diri serta pergaulan di lingkungan profesional tetap perlu dilakukan. Kamu mungkin lupa bahwa penilaian performa kerja tak hanya didasari dari hasil kerja, namun juga dari perilaku. Penilaian yang kurang baik mengenai keseharianmu bisa saja menggugurkan kesempatanmu dalam mendapatkan promosi yang sudah ditunggu-tunggu.

4. Tak disukai oleh atasan.

Bermacam tipe atasan bisa kamu temui di dunia kerja. Mereka yang pandai memimpin tim dan fair dalam bekerja, atau mereka yang membuat bawahannya merasa tertekan. Di bawah kepemimpinan atasan yang cukup fair, kamu akandinilai berdasarkan performa kerja, namun sayangnya faktor like and dislike lebih mendominasi penilaian dari atasan yang tak bisa membatasi urusan kerja dengan keinginan pribadi.

5. Dipecat dari pekerjaan.

Ini bisa dibilang puncak dari segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran hampir setiap karyawan yang bermasalah. Tak heran memang karena ada sebab ada akibat bukan? Tapi beda urusannya bila karyawan yang awalnya baik-baik saja menjadi 'bermasalah' karena politik kantor dan faktor-apapun yang tak disangka-sangka.

Dari semua kekhawatiran akan kelangsungan karirmu, ada dua hal yang sekiranya bisa kamu upayakan untuk mengamankan posisi, yaitu bekerja sebaik-baiknya dengan mengerahkan seluruh kemampuan, dan membangun hubungan baik dengan orang-orang yang ada di posisi strategis.