Berpikir out of the box adalah mencari cara-cara baru bagaimana meningkatkan produktivitas diri. Bukan hanya meningkatkan 5% atau 10% saja, tetapi bagaimana melipatgandakannya.

Berpikir out of the box berarti kamu harus berani melakukan sesuatu yang berbeda. Dengan demikian kamu akan menciptakan sesuatu yang berbeda dibandingkan orang lain dan memiliki nilai yang lebih. Apa pun bidang yang kamu sukai, dengan berpikir seperti ini akan membuatmu lebih maju dibanding orang lain. Karena seseorang yang berpikir out of the box mampu untuk mengimplementasikan sesuatu yang biasa tersebut menjadi luar biasa.

Lalu, siapa yang pertama kali memperkenalkan cara berpikir out of the box ini?

Cara berpikir out of the box pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan Inggris bernama Henry Ernest Dudeney lewat sebuah teka-teki yang ia ciptakan. Selain Henry, Edward de Bono juga mengartikan cara berpikir di luar kotak sebagai cara berpikir lateral. Ia berkata, Seseorang tidak dapat menggali lubang di tempat yang berbeda dengan menggali lebih dalam lubang yang sama. Ini memiliki arti bahwa seseorang tidak akan menemukan hal yang baru, hal yang tidak pernah ditemui dan dialami sebelumnya jika masih berada pada cara pemikiran yang sama. Seseorang harus berani mengambil keputusan untuk keluar dari kotak tersebut, zona nyaman yang dimiliki, maka barulah hal-hal baru, inovasi, pengalaman, dan keberhasilan baru yang tidak terbayangkan bisa menghampiri diri seseorang.

Hal ini juga berlaku bagi seorang yang berprofesi sebagai auditor zaman now. Mengingat derasnya arus teknologi informasi yang sangat cepat berubah dan berinovasi secara menyeluruh, maka untuk menyambut tantangan ini diperlukan sumber daya auditor yang memiliki cara berpikir unik zaman now, yakni mulai berpikir out of the box.

Cara berpikir out of the box.

Satu hal yang paling sering dipertanyakan banyak orang adalah bagaimana caranya untuk bisa berpikir di luar kotak. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang untuk mampu berpikir di luar kotak dan akhirnya menemukan suatu hal yang baru dan berbeda dari apa yang pernah dialami dan diterima orang kebanyakan.

1. Keluar dari zona nyaman.

Setiap orang cenderung menikmati dan terbuai akan zona nyaman yang sudah dimilikinya pada saat ini, namun itu akan menjadipenghalang dari sebuah inovasi. Karena pada saat seseorang menikmati posisinya di dalam kotak yang ia anggap sudah sangat nyaman, ia tidak akan pernah bisa melihat adanya peluang di luar sana untuk menemukan suatu terobosan baru atau sebuah peningkatan atas level hidupnya. Maka itu jika seseorang ingin bisa melihat dan berpikir di luar kebiasaan dan kerangka masalah yang ada, beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman.

2. Tinggalkan keraguan.

Sering kali keraguan berhasil membuat seseorang kembali berpikir di dalam kotak karena adanya keraguan apakah hal-hal yang ada di luar kotak itu benar akan membawa peningkatan dalam kehidupan, apakah hal-hal di luar kotak bisa memberikan suatu inovasi baru dalam pekerjaan. Keragu-raguan itu harus ditinggalkan, sebab perlu diketahui bahwa tidak ada satu pun hal di dunia ini yang tidak memiliki risiko.Jika seseorang ingin mengalami peningkatan dan terobosan dalam hidup, maka selain mulai keluar dari zona nyaman tersebut, yakinlah untuk memanjat kotak tersebut, dan segeralah keluar dari dalamnya, maka hal-hal baru yang tidak pernah terbayangkan akan ditemui.

3. Dengarkan orang lain, terbuka, dan menerima.

Orang-orang yang berpikir di dalam kotak adalah orang-orang yang tidak pernah mau menerima ide-ide yang bermunculan di sekitarnya. Mereka selalu memandang ide-ide tersebut tidak akan bekerja. Oleh karena itu, seorang yang mau untuk berpikir di luar kotak harus memiliki kerendahan hati untuk membuka dirinya, menerima pendapat dan ide-ide dari orang lain, kemudian mengolahnya dengan cara-cara di luar kerangka berpikir yang pada umumnya.

4. Keterbukaan untuk melakukan hal yang berbeda dan melakukan suatu hal dengan cara yang berbeda.

Albert Einstein mengatakan, Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda akan tetapi menggunakan cara-cara yang sama."

Jadi, jika ditanya mengapa berpikir out of the box itu penting, jawabannya adalah karena kita semua saat ini sedang berada dalam era konsep. Ya, segala kemudahan teknologi dan internet menandakan era globalisasi dan kamu dituntut untuk memanfaatkan keuntungan tersebut asalkan memiliki kreativitas.

Lalu, bagaimana implikasinya terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia profesi auditor di Indonesia? Ingatlah, bahwa masalah-masalah baru tidak akan bisa dipecahkan dengan cara-cara yang lama. Itulah tantangan pengembangan SDM profesi auditor di Indonesia.

Oleh: Kencana Bayuaji, SE, CH, C.Ht, C.Mh (Auditor Pemerintah di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau serta Pemerhati Ekonomi di Batam Kepri)