Pada umumnya salah satu kelemahan dalam skripsi yang disusun oleh mahasiswa terletak pada bagian tinjauan literatur. Bagian ini secara umum berisi teori atau konsep yang digunakan peneliti sebagai pisau analisis guna menjawab perumusan masalah penelitian. Namun sayangnya, pada bagian ini secara garis besar terdapat dua kesalahan umum yang sering dilakukan mahasiswa.

Pertama, teori/konsep hanya bersifat listing, artinya teori hanya 'dipajang' saja, tanpa digunakan untuk menganalisa temuan data. Jadi mahasiswa memasukkan semua teori dan konsep yang terkait dengan permasalahan penelitian tanpa mengaplikasikan ke dalam penelitian. Sehingga tampak terlihat seperti daftar teori-teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian. Kedua, peneliti tidak atau amat kurang mendasarkan teori/konsep atas perkembangan mutakhir atau state of the art dalam bidang permasalahan yang diteliti.

Merujuk pada permasalahan tersebut, tulisan ini bermaksud untuk memberikan tips terkait bagaimana memilih dan menentukan tinjauan literatur dalam skripsi. Sebuah tinjauan literatur yang baik menunjukkan logika berpikir dari seorang peneliti. Artinya, ketika tinjauan literatur yang digunakan sesuai dengan perumusan masalah penelitian yang diangkat, maka temuan data yang diperoleh dipastikan akan dianalisis sesuai dengan arah rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Sehingga peneliti tidak kesulitan untuk menunjukkan benang merah penelitiannya mulai dari awal hingga akhir.

Sebaliknya, apabila tinjauan literatur yang digunakan tidak mengacu pada rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka peneliti akan mengalami kesulitan ketika menganalisa data untuk menjawab perumusan masalah. Akibatnya, hasil analisis data tidak akan dapat digunakan untuk menjawab perumusan masalah penelitian sekaligus tujuan penelitian.

Berikut ini terdapat sejumlah tips yang dapat memandu peneliti untuk memilih dan menentukan tinjauan literatur yang tepat dalam penyusunan skripsi.

1. Perhatikan konsep-konsep yang kamu pergunakan pada judul skripsi.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah apa saja konsep yang dipergunakan dalam penelitian melalui judul yang kamu pilih. Konsep-konsep tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai kata kunci (key words) ketika melakukan pencarian penelitian yang sejenis untuk dijadikan rujukan/acuan/ referensi penelitian. Mahasiswa sering kali tidak mengerti manfaat dari penggunaan konsep-konsep yang ditampilkan dalam judul penelitian.

2. Perhatikan kesesuaian konsep-konsep yang ada pada judul penelitianmu dengan perumusan masalah yang diajukan.

Pada bagian ini, pada umumnya mahasiswa kurang bahkan tidak memperhatikan kesesuaian konsep yang mereka gunakan pada rumusan masalah dengan judul. Akibatnya, tidak jarang antara judul penelitian dengan rumusan masalah yang diajukan, konsep yang dipergunakan tidak sama bahkan bertolak belakang.

Hal ini tentu saja akan membuat mahasiswa tersebut kesulitan ketika diminta memilih dan menentukan tinjauan literatur dari penelitiannya. Oleh karena mereka tidak dapat menentukan konsep mana yang dijadikan kata kunci dalam pencarian literatur. Jadi, pastikan ada kesesuaian konsep-konsep yang akan digunakan peneliti, antara judul dengan perumusan masalah yang diajukan.

3. Carilah penelitian dalam bentuk jurnal, makalah, ataupun artikel dengan menggunakan kata kunci sesuai dengan konsep penelitian yang kamu gunakan.

Setelah memastikan kesesuaian konsep yang terdapat pada judul dan perumusan masalah penelitian, peneliti dapat menelusuri literatur dengan menggunakan konsep tersebut sebagai kata kunci pencarian. Bagian ini adalah bagian yang terpenting karena pada saat peneliti menelusuri literatur sejenis, dipastikan banyak sekali hasil yang ditemukan. Mau tidak mau, pada bagian ini peneliti mesti jeli dalam memilih.

Pastikan yang menjadi acuan peneliti adalah rumusan masalah penelitiannya. Rumusan masalah menjadi penentu bagi peneliti untuk memilih literatur yang ada agar dapat dijadikan acuan/referensi bahkan pembanding bagi penelitiannya.

4. Hindarkan berpatokan pada kesamaan metodologi penelitian yang digunakan dalam mencari kajian literatur.

Mahasiswa sering kali melakukan kesalahan dalam pemilihan dan penentuan literatur untuk dijadikan acuan penelitiannya karena berpatokan pada kesamaan metodologi yang digunakan. Hal ini keliru karena tujuan adanya bagian tinjauan literatur adalah untuk mengetahui penggunaan teori/konsep untuk dijadikan sebagai pisau analisis temuan data yang diperoleh. Bila kamu berpatokan pada kesamaan metodologi yang digunakan, maka peneliti tidak memiliki acuan/referensi pengunaan teori/konsep yang sama sesuai dengan konsep yang digunakannya.

5. Usahakan mencari tinjauan literatur terbaru agar dapat diketahui perkembangan mutakhir dari penelitian yang dilakukan.

Hal ini terkait dengan state of the art sebuah permasalahan penelitian yang kamu angkat. Dengan mengetahui perkembangan terakhir penelitian, maka peneliti dapat memastikan apa saja yang sudah diteliti oleh peneliti-peneliti lain. Sehingga peneliti dapat menghindari adanya replikasi bahkan duplikasi penelitian. Bahkan peneliti dapat menemukan kebaruan dan menambah kemutakhiran terkait penelitian sejenis.

6. Peneliti wajib membaca bagian dari abstrak dan kesimpulan dari literatur yang dipilih untuk dijadikan acuan/referensi untuk memperoleh benang merah penelitian tersebut.

Bagian abstrak dan kesimpulan penelitian dari literatur yang dipilih wajib untuk diketahui peneliti. Tujuannya agar peneliti dapat mengetahui benang merah penelitian tersebut. Sehingga peneliti dapat menghindarkan dirinya untuk salah dalam memilih literatur yang mereka jadikan acuan penelitian.

7. Peneliti wajib memperhatikan teori ataupun konsep yang digunakan dalam literatur yang dipilih menjadi acuan atau referensi agar dapat dijadikan pembanding dengan penelitian milik peneliti.

Bagian ini penting untuk diperhatikan peneliti. Ada kalanya, teori dan konsep yang digunakan peneliti dapat mengambil dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Bahkan untuk penelitian dengan metode kuantitatif, konsep yang sudah diturunkan menjadi operasionalisasi dapat dijadikan acuan peneliti lain untuk pengumpulan data penelitian.

Sementara untuk penelitian dengan metode kualitatif, dapat memperkaya penggunaan konsep yang telah digunakan peneliti peneliti lain. Biasanya, dengan memperhatikan bagian ini, peneliti dapat menggunakannya sebagai manfaat akademis/ teoritis penelitiannya.

8. Memasukkan beberapa literatur yang paling sesuai dengan penelitian peneliti ke bagian latar belakang masalah agar dapat mendukung pentingnya penelitian yang dilakukan peneliti.

Tujuan utama memasukkan literatur penelitian sejenis ke dalam latar belakang masalah tidak lain untuk mendukung pentingnya penelitian dilakukan. Urgensi penelitian merupakan poin terbesar penilaian skripsi. Hal ini dikarenakan tidak semua permasalahan yang diangkat dalam penelitian sebenarnya penting untuk dilakukan.

Ada kalanya permasalahan yang menarik untuk diangkat tidak atau kurang penting untuk dilakukan. Sebaliknya, ada pula permasalahan yang penting untuk diangkat dalam penelitian, hanya menjadi kurang menarik karena peneliti tidak dapat menjelaskan letak pentingnya penelitian sebab tidak atau kurang didukung sejumlah penelitian sebelumnya yang telah dilakukan.

9. Membandingkan sejumlah literatur yang telah dipilih peneliti dengan penelitian milik peneliti, terutama pada bagian metodologi, fokus penelitian dan hasil yang diperoleh. Buatlah perbandingan tersebut dalam bentuk tabel untuk mempermudah pembaca memahaminya.

Bentuk tabel untuk menampilkan perbedaan dan persamaan antara literatur penelitian sejenis dengan penelitian milik peneliti umum digunakan selama ini. Hal ini mempermudah bagi peneliti sendiri, pembaca, maupun penguji.

Bagi peneliti, tabel tersebut dapat dijadikan acuan dalam penulisan terutama pada bagian metodologi penelitian. Sementara bagi pembaca, mempermudah mereka untuk mengetahui kebaruan penelitian dibanding penelitian penelitian sejenis yang dilakukan. Sementara bagi penguji, bisa mengetahui alur logika peneliti melalui pilihan literatur yang mereka gunakan dan kesesuaian dengan perumusan masalah serta judul penelitian.

10. Peneliti wajib memperhatikan saran penelitian dari literatur yang dipilihnya agar dapat menjadi bahan pengembangan penelitian yang akan dilakukan peneliti.

Kadang kala sebagai peneliti, mahasiswa merasa kesulitan ketika ditanya perihal kebaruan ataupun pembeda penelitiannya dengan sejumlah penelitian sebelumnya. Hal termudah dan tersingkat yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan bagian saran penelitian literatur sejenis yang dipilih.

Bagian saran biasanya berisi hal apa saja yang belum dilakukan dalam penelitian tersebut, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan penelitian berikutnya oleh peneliti lain. Bisa jadi ide permasalahan ataupun manfaat dari penelitianmu berawal dari saran penelitian orang lain.

Diharapkan setelah mengetahui 10 tips sederhana tersebut di atas, mahasiswa tidak kesulitan lagi mengerjakan bagian tinjuan literatur. Utamanya agar mereka memahami apa sebenarnya tujuan bagian tinjauan literatur dalam sebuah skripsi.