Brilio.net - Sudah tidak diragukan lagi kemampuan para desainer Tanah Air dalam membuat rancangan busana. Karya dari desainer Tanah Air tak hanya diakui oleh masyarakat Indonesia tapi juga sudah masuk ke kancah internasional. Hal itu dilihat dari banyak desainer Tanah Air yang sudah memamerkan koleksi terbaiknya di ajang fashion show dunia.

Salah satunya adalah brand Jawhara Syari yang tidak lama lagi akan mengikuti ajang fashion show bergengsi Amsterdam Modest Fashion Week 2019. Rumah mode ini bakal unjuk karya di di Passengers Terminal Amsterdam pada 14 Desember 2019 mendatang.

Panggung ini merupakan kali keempat bagi Jawhara Syari melenggang di panggung Modest Fashion Week. Sebelumnya, koleksi-koleksi dari Jawhara Syari sudah pernah ditampilkan di 3 negara, yakni Malaysia, Tokyo, hingga Dubai.

Owner dan Desainer Jawhara Syari, Cynthia Mahendra menjelaskan bahwa di Amsterdam Modest Fashion Week nanti pihaknya akan menampilkan 10 koleksi terbaru dengan tema 'Once Upon A Time'. Konsep ala negeri dongeng ini terinspirasi oleh 'landscape' dan arsitektur bangunan di negara-negara Eropa yang sering kali muncul sebagai latar di dalam cerita-cerita dongeng.

"Once Upon A Time ini berbicara tentang imajinasi perempuan buat jadi peincess. Tapi bajunya kita buat enggak ribet, kita buat yang nyaman, daily wear bisa untuk pesta atau acara formal juga bisa," terangnya saat ditemui media di Jakarta.

Motif bunga-bunga yang menjadi 'highlight’ dari koleksi kali ini juga sejalan dengan ciri khas dan gaya dari negara-negara di Eropa, salah satunya di negara kincir angin, Belanda. Untuk warnanya sendiri menggunakan warna-warna pastel dua warna yang sesuai dengan karakter bangunan-bangunan di Eropa.

"Jawhara Syari memang terkenal dengan pattern bunga. Hampir semua koleksi kita selipkan bunga. Untuk koleksi kali ini kiga angkat bunga klasik," tambahnya.

Cynthia menambahkan, untuk koleksinya kali ini ia menggunakan bahan sifon dan silk yang di import langsung dari China dan Korea. Ia mengakui bahwa untuk kali ini ia tidak menggunakan kain khas indonesia.

"Memang koleksi kita kali ini enggak pakai bahan lokal karena harus mengutamakan kualitas di kancah internasional. Tapi tetap kita selipkan payet sebagai identitas Indonesia," jelasnya.