Eksplorasi Kain Negeri 6 desainer di JFFF 2019, etnik khas Indonesia

Eksplorasi Kain Negeri 6 desainer di JFFF 2019, etnik khas Indonesia

Brilio.net - Indonesia memiliki keberagaman budaya yang luar biasa. Mulai dari adat, kuliner, hingga kain tradisonal yang sangat indah. Dulunya, kain tradisonal atau Wastra Nusantara belum banyak yang melirik karena dianggap kuno.

Namun, berkembangnya teknologi sudah banyak sekali desainer Tanah Air yang menyulap Wastra Nusantara menjadi lebih fashionable. Pagelaran fashion week pun membantu mengangkat Wastra Nusantara menjadi lebih terkenal.

Seperti halnya di enam desainer Tanah Air yang pada ajang pagelaran Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2019 menampilkan koleksi busana bernuansa kain etnik yang memukau. Enam desainer tersebut adalah Norma Hauri, Denny Wirawan, Stellarissa, Yongki Budisutisna, Odang, dan Denny Satriadi.

Penasaran dengan eksplorasi desain para desainer ini? Berikut busana etnik yang ditampilkan enam desianer Tanah Air di ajang JFFF 2019.

1. Norma Hauri.

JFFF wastra nusantara  2019 brilio.net

Mengangkat koleksi modest wear, Norma Hauri mengambil tema 'Monarch'. 'Monarch' merupakan katakter gaun putri monarki era modern yang membaur dengan imajinasi desainer. Di koleksi ini, ia mengolah kain tenun Bali dengan sentuhan kekinian yang memberi rasa fantasi menarik.

Di koleksi ini juga ia memadukan kain tenun Bali dengan bahan modern seperti jacquard, gabardin, dan organza. Efek drama dalam koleksi ini sangat terasa dengan kombinasi potongan tailoring modern yang ciamik khas Norma. Hal menarik lainnya dari koleksi 'Monarch' ini ialah detail yang sangat diperhatikan.

2. Denny Wirawan.

JFFF wastra nusantara  2019 brilio.net

Di koleksinya kali ini yang bernama Satriyan, Denny memilih kain batik Gedog Tuban dari Jawa Timur untuk disulap menjadi koleksi modern bergaya internasional. Ia membuat mini dress dengan outer yang penuh motif batik.

3. Stellarissa.

JFFF wastra nusantara  2019 brilio.net

Memiliki kecintaan yang tinggi terhadap kain lurik Yogyakarta, membuat Stellarissa memilih kain tersebut menjadi koleksi terbaru yang akan ditampilkan di ajang JFFF 2019. Alasan Stellarissa memilih kain Lurik karena kain tersebut sangat modern di pikirannya. Hal itu sejalan dengan DNA Stellarissa yang sangat modern.

Koleksi bernama 'Segara' ini, ia tuangkan dalam sebuah gaun cantik. Memiliki motif garis-garis ia gunakan sebagai statement dalam outfit pakaian resort bercita rasa internasional. Memadukan lurik dengan bahan taffeta, Stella berharap koleksinya itu bergaya modern internasional dengan sentuhan wastra nusantara.

4. Yongki Budisutisna.

JFFF wastra nusantara  2019 brilio.net

Di koleksi 'Malika' ini, Yongki coba memaksimalkan indahnya kain Batik Cirebon yang sangat populer dengan warnanya yang cerah dan indah. Dengan identitas itu, Yongki coba mengolah kain tersebut menjadi pakaian bercutting feminin.

5. Danny Satriadi.

JFFF wastra nusantara  2019 brilio.net

Batik Pekalongan yang biasa terlihat kolot dengan warna cokelat pekat dengan motif sangat lawas, ternyata menyimpan cerita lain. Danny menemukan motif lain dari batik tersebut yang warnanya sangat lembut dan indah.

Tema 'Ways of Lives' dia anggap terinspirasi dari capung yang cantik. Motif capung ini menjadi identitas baru Danny di koleksi JFFF 2019 tahun ini. Menariknya lagi, ternyata bahan katun yang dia gunakan sangat ramah lingkungan!

6. Andreas Odang.

JFFF wastra nusantara  2019 brilio.net

Desainer ini mengeksplorasi kain Wastra Nusantara menjadi pakaian cheongsam yang sangat indah. Keindahan kain kain Tenun Garut yang luar biasa ternyata menyatu, melebur dengan cuttingan outfit khas tanah Tiongkok. Permainan warna merah yang sangat strong menjadi statement dari koleksi dengan tema 'retrOrient' ini.

Odang melihat kain tenun Garut ini subtle, modern, dan memiliki motif geometris yang sangat pas jika dikombinasikan dalam siluet cheongsam yang menonjolkan lekukan tubuh. Gaya retro era 1960-an yang coba diangkat dalam koleksi bersiluet trapeze, potongan mini, midi, dan maksi berhasil disuguhkan dengan sangat indah.

(brl/lea)

tags

Advertising
Advertising
STORIES