1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
31 Agustus 2021 10:00

Tak diam lihat isu dunia, 5 sosok muda ini layak jadi heroes masa kini

Indonesia tidak pernah kekurangan anak-anak muda brilian yang senantiasa berkarya demi kemajuan bangsa. Dwiyana Pangesthi
foto: istimewa

Brilio.net - Seiring dengan semakin banyaknya permasalahan dunia seperti masalah kesehatan, kebersihan, lingkungan, keberagaman semakin banyak pula anak muda yang tidak tinggal diam berjuang untuk menciptakan perubahan. Purpose atau tujuan mulia yang tertanam di dalam hati kerap menjadi penggerak mereka untuk bertindak. Anak muda, harapan bangsa. Anak muda bisa mengubah dunia. Bahkan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pernah berucap "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.

Indonesia tidak pernah kekurangan anak-anak muda brilian yang senantiasa berkarya demi kemajuan bangsa. Tak hanya diam lihat isu-isu yang bermunculan, 5 pemuda Tanah Air ini mendobrak dunia di bidangnya masing-masing.

BACA JUGA :
5 Kebiasaan unik saat makan cuma ada di Indonesia, bikin bule heran


Nah, siapa saja mereka? Berikut ini dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (31/8).

1. 15 Tahun turut cari solusi untuk permasalahan sampah di Tanah Air.

foto: istimewa

BACA JUGA :
Berawal dari celetukan, Patricia Gouw resmi jadi admin ShopeePay

Sosok bernama Mohamad Bijaksana Junerosano atau yang akrab disapa Sano ini memiliki gagasan untuk mengatasi permasalahan sampah sejak ia duduk di bangku kuliah. Usai lulus, alumni Teknik Lingkungan ITB lulusan 2006 ini mulai berjuang menuntaskan permasalahan lingkungan lewat Greeneration Indonesia. Salah satu hal yang menjadi fokus utamanya adalah penanggulangan sampah plastik. Yap, pasalnya plastik jadi penyumbang terbesar kerusakan lingkungan.

Lewat Greeneration, Sano menggandeng teman-temannya membuat satu gerakan yang dinamakan kampanye Diet Kantong Plastik. Gerakan ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bijak menggunakan kantong plastik. Usai mempopulerkan kampanye tersebut, mereka terus berjuang agar dapat memiliki program yang berkesinambungan.

Nah dari situ, lahirlah program Pollutant Pay Principle yang merupakan gagasan agar masyarakat membayar apabila menggunakan kantong plastik. 15 Tahun berkecimpung sebagai aktivis lingkungan, Sono hingga kini terus berkontribusi dalam membenahi sistem persampahan Indonesia.

2. Entrepreneur perkenalkan menu lezat dan sehat berbasis nabati di Indonesia.

foto: istimewa

Kesadaran tinggi untuk bisa hidup sehat menjadi titik awal kesuksesan Helga Angelina. Pada November 2013 lalu, ia mendirikan Burgreens Organic Eatery and Home Delivery, sebuah restoran makanan sehat berbasis makanan nabati dan organik di Jakarta. Bersama suaminya, Max Mandians, Helga mencoba meracik makanan sehat dengan cita rasa yang enak dan menyehatkan.

Idenya awalnya dilatarbelakangi karena ia pernah memiliki penyakit kronis bahkan hingga 20 jenis alergi. Helga akhirnya sembuh setelah mengubah pola hidup sehat. Di bisnisnya ini ia sangat mengedepankan bahan makanan yang sealami mungkin, yakni makanan berbahan nabati.

Hingga kini, ia tak hanya menjual makanan yang ramah untuk kesehatan, tapi juga tetap teguh menjalankan apa yang sudah dimulainya demi bisa terus mengkampanyekan hidup sehat dan berkontribusi untuk perbaikan lingkungan.

3. Wanita pendobrak akses sanitasi Indonesia.

foto: istimewa

Kiprah Stevia Angesty dimulai saat ia melakukan studi lapangan di beberapa daerah di Indonesia. Stevia, begitu ia akrab disapa, melihat kondisi sanitasi serta perilaku buang air besar sembarangan yang mengakibatkan diare berkelanjutan pada balita. Tak hanya itu Stevia menemukan keterbatasan suplai toilet jongkok sebagai model sanitasi yang diinginkan sebagian besar masyarakat.

Dari sinilah ia kemudian mendirikan Feelwell Ceramic (FWC) pada 2016, sebuah perusahaan di bidang sanitasi, khusus produksi kloset. Menariknya perusahaan bermisi sosial ini juga punya misi yakni mewujudkan "toilet untuk semua" karena Stevia percaya bahwa akses toilet adalah hak setiap manusia. FCW bahkan sudah membangun lebih dari satu juta toilet untuk membantu tumbuh kembang anak dan menekan angka stunting.

Dengan toilet yang baik, diyakini tumbuh kembang anak-anak akan baik dan tidak ada lagi yang mengalami stunting. Atas kepeduliannya tersebut, Stevia mendapatkan apresiasi dari Kantor Staf Presiden RI tahun 2019.

4. Turun langsung bersama presiden hadapi isu toleransi di Indonesia.

foto: istimewa

Hidup berpindah-pindah mengikuti sang ayah membuat Ayu Kartika Dewi terbiasa dengan lingkungan beragam. Ia menyadari bahwa keberagaman di Indonesia merupakan kekayaan tersendiri. Pengalaman menjadi guru SD di Maluku Utara saat kerusuhan Ambon-Poso pada 1999 membuat Ayu terjun langsung mengatasi isu toleransi dan keberagaman.

Hal ini akhirnya membawa Ayu membentuk SabangMerauke, Program Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali. Melalui program ini, sudah ribuan pelajar dikirimkan ke berbagai daerah guna merajut nilai keberagaman dan toleransi.

Tak berhenti disitu Ayu juga mendirikan platform Toleransi.id, yang menyasar target audiens cukup banyak. Mulai dari anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa SD,pelajar SMP, SMA, mahasiswa dan umum.

Sejak 2019 lalu, Ayu ditunjuk jadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo, yang fokus mengurusi isu tentang perdamaian dan toleransi di Tanah Air.

5. Berdayakan disabilitas agar bisa mandiri.

foto: istimewa

Nicky Clara menyandang tuna daksa sejak usia satu tahun setelah terlahir dengan kaki kiri yang kurang sempurna. Namun, kekurangan yang ia miliki tak menghalangi Nicky Clara memberdayakan sesama. Perempuan yang akrab disapa Nicky ini aktif dalam berbagai platform untuk membantu para penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan dan pekerjaan.

Sejak 2017 silam, ia jadi salah satu penggerak Thisable Enterprise memberdayakan kaum disabilitas agar bisa mandiri secara ekonomi. Selain itu, Nicky juga memulai beberapa proyek barunya yang masih bertema social enterprise dalam mengembangkan keterlibatan kaum disabilitas membangun perekonomian.

Di antaranya adalah Tenoon Enterprise yang bergerak dalam pemberdayaan kaum marjinal dan difabel sekaligus melestarikan budaya tenun. Ada juga Berdayabareng.com, sebuah platform yang menyalurkan pendidikan, pekerjaan, serta tempat untuk berbagi cerita bagi para difabel.

Nah bagi kamu yang juga ingin terinspirasi oleh sosok di atas dan ingin turut berkontribusi untuk Tanah Air, selama bulan Agustus sampai November 2021, Unilever Indonesia menggelar program #EveryUDoesGood Heroes.

Program ini digelar untuk menemukan sosok-sosok inspirasional yang mampu membuat Indonesia jadi lebih hijau, sehat, sejahtera, adil, dan inklusif. Program ini terbuka bagi seluruh milenial di Indonesia berumur 18-35 tahun dan terdiri atas beberapa tahapan keikutsertaan.

Setiap peserta dapat mendaftar di siniuntuk memilih salah satu dari tiga pilar kebaikan yang paling sesuai dengan purpose kamu. Setiap peserta juga wajib untuk mengirimkan video proposal mengenai ide atau program yang akan dijalankan untuk merealisasikan purpose mereka. Tiga purpose tersebut yakni berdasarkan pilar kebaikan The Unilever Compass yakni membangun planet yang lebih lestari, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Proposal ini akan diseleksi untuk memilih 100 peserta dengan potensi terbaik. Nantinya, akan dipilih 10 heroes yang berhak mendapatkan micro grant untuk merealisasikan purpose nya sebesar Rp30 juta untuk setiap heroes terpilih serta intensive coaching bersama mentor terbaik di bidangnya.

Buat kamu yang ingin memberikan kebaikan bagi masyarakat dan lingkungan kamu, yuk jangan sampai terlewat untuk ikutan program keren ini ya! Untuk info lebih lanjut cek Instagram @unileverIDN atau Klik di sini.

Adv.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags