Keuntungan dan kekurangan menjadi reseller.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
E-commerce menurut pengertian, jenis-jenis dan contohnya
a. Keuntungan.
- Tahu stok barang. Menjadi seorang reseller dapat mengetahui jumlah stok produk, karena produk yang akan dijual sudah ada di tangan kamu.
BACA JUGA :
5 Tips mudah jadi reseller bagi pemula, modal dikit dan tanpa ribet
- Kondisi barang terpantau. Kamu dapat memantau karena barang atau produk dari supplier terlebih dahulu tiba di tanganmu. Jadi nggak akan ada masalah perbedaan kondisi setelah barang diterima oleh konsumen.
- Dapat menjelaskan spesifikasi produk lebih detail. Kamu dapat lebih mudah menjelaskan semua spesifikasinya termasuk kondisi barangnya.
- Menerima pelanggan offline maupun online. Dengan menjadi reseller, kamu dapat menjual barang secara online atau offline, karena barang sudah ada di kamu, bahkan kalau berniat membuka toko sendiri juga bisa.
- Memiliki beberapa pilihan supplier. Hal ini tentu akan memudahkan kamu untuk mengembangkan bisnis, karena nggak bergantung pada satu produsen atau supplier.
- Menjual banyak produk. Jika kamu menjadi reseller, akan dapat menjual berbagai macam produk seperti aksesori, tas, pakaian, dan lainnya.
b. Kekurangan.
- Perlu memiliki gudang untuk menyimpan stok barang, jika produk yang sudah kamu beli ke supplier nggak terjual atau rusak, tentu kerugian itu ditanggung reseller.
- Pekerjaan yang dilakukan reseller kurang lebih sama dengan produsen, kecuali dalam memproduksi barang. Karena itu, kamu perlu melakukan pemasaran, pelayanan konsumen, pengemasan, hingga pengiriman jika konsumen membeli secara online.