1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
11 April 2025 13:10

Perlu diwaspadai, ini 8 penyebab pendarahan otak yang sering tak disadari

Pelajari penyebab pendarahan otak dan cara pencegahannya. Editor
foto: freepik.com

Berita duka datang dari dunia hiburan Tanah Air dengan meninggalnya maestro musik Indonesia, Titiek Puspa pada Kamis (10/4/2025). Penyanyi legendaris berusia 87 tahun ini dikabarkan mengalami pendarahan otak kiri sebelum akhirnya meninggal dunia. Kasus ini kembali mengingatkan kita tentang bahaya penyebab pendarahan otak yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Titiek Puspa sempat menjalani operasi karena pecah pembuluh darah setelah pingsan usai menghadiri sebuah acara, yang menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini dan pentingnya penanganan medis segera.

Pendarahan otak, atau yang dikenal juga sebagai perdarahan intraserebral, adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan darah masuk ke jaringan otak dan membentuk massa yang memberi tekanan pada sel-sel otak. Memahami berbagai penyebab pendarahan otak sangat penting untuk pencegahan dan deteksi dini. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, kondisi ini dapat berakibat fatal, sebagaimana terlihat dalam kasus yang menimpa Titiek Puspa.

BACA JUGA :
Mat Solar meninggal karena stroke, kenali 7 Kebiasaan simpel yang bisa memicu stroke tanpa disadari


Berikut adalah 8 penyebab utama pendarahan otak yang perlu kita waspadai:

  1. Cedera Kepala: Cedera kepala adalah penyebab paling umum pendarahan otak, terutama pada individu di bawah 50 tahun. Trauma kepala bisa terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, terjatuh, atau saat berolahraga. Pada lansia, bahkan cedera ringan dapat menyebabkan pendarahan otak.
  2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Hipertensi yang tidak terkontrol dapat melemahkan dinding pembuluh darah di otak, membuatnya rentan pecah.
  3. Aneurisma: Aneurisma adalah pembengkakan pada pembuluh darah yang dapat pecah sewaktu-waktu, menyebabkan pendarahan di otak.
  4. Malformasi Arteriovenosa (AVM): Kondisi ini adalah kelainan bawaan yang menyebabkan jalinan abnormal antara arteri dan vena, meningkatkan risiko pendarahan.
  5. Angiopati Amiloid: Kelainan ini terjadi ketika protein amiloid terakumulasi di dinding pembuluh darah, membuatnya rapuh dan rentan terhadap pendarahan.
  6. Gangguan Darah: Hemofilia dan kondisi darah lainnya dapat meningkatkan risiko pendarahan otak.
  7. Penyakit Hati: Penyakit hati dapat mengganggu produksi faktor pembekuan darah, meningkatkan risiko pendarahan.
  8. Tumor Otak: Tumor, baik ganas maupun jinak, dapat menyebabkan pendarahan dengan memberikan tekanan pada jaringan dan pembuluh darah di sekitarnya.

Pendarahan otak adalah kondisi medis serius yang memerlukan penanganan darurat. Dengan mengenali penyebab dan gejala awal, kita dapat lebih waspada dan mengambil tindakan preventif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pendarahan otak.

BACA JUGA :
Pahami penyebab hipotermia, kondisi berbahaya yang mengintai pendaki gunung

Source: liputan6.com / Rizky Mandasari
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags