1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
2 Agustus 2019 10:01

Ini 5 alasan kenapa kamu harus ke MocoSik Festival 2019

MocoSik merupakan festival tahunan yang dirancang untuk mempertemukan dua kultur yang berbeda, yakni buku dan musik dalam satu panggung. Farika Maula

Brilio.net - Setelah sukses menggelar Prambanan Jazz 2019 beberapa waktu lalu, kali ini Rajawali Indonesia Communication siap memanjakan masyarakat dengan acara bergengsi lainnya, yakni MocoSik Festival. Seperti diketahui, MocoSik merupakan festival tahunan yang dirancang untuk mempertemukan dua kultur yang berbeda, yakni buku dan musik dalam satu panggung.

Nah, kira-kira gimana ya jika buku dan musik dijadikan dalam satu panggung? Kedua kultur yang masuk dalam ranah literasi budaya itu diringkas dalam satu ikatan akronim. Dalam bahasa Jawa, maca atau moco artinya baca, sementara sik berarti musik. Pada tahun ini MocoSik Festival 2019 mengusung tagline besar Buku, Musik dan Kamu. Sama seperti tahun sebelumnya, perayaan pameran buku ini akan digelar selama tiga hari pada 23, 24, 25 Agustus 2019 di Jogja Expo Center.

BACA JUGA :
5 Momen tak terlupakan WTF 2019, Unlimited Music jadi sorotan


MocoSik itu membaca buku dalam acara musik yang asik. Kami merangkul dua dunia dengan pelakunya masing-masing, ujar Founder MocoSik Festival Anas Syahrul Alimi saat konferensi pers, Kamis (1/8).

foto: Brilio.net/Farika Maula

BACA JUGA :
5 Fakta Festival Lembah Ijen, gelar sendratari Gandrung tiap bulan

Ratusan penerbit dan pegiat buku diundang dalam bazar buku dan percakapan literasi di panggung 'buku'. Sementara itu, di panggung 'musik', kami hadirkan musisi-musisi papan atas, baik grup maupun solo, lanjutnya.

Selaku Founder MocoSik Festival, Anas mengklaim bahwa acara ini merupakan festival pertama Indonesia yang mempertemukan buku dan musik dalam satu panggung besar. Anas menambahkan, MocoSik Festival memberikan panggung yang sama besar untuk buku dan musik. Ia berharap, para penggerak budaya pop seperti musik dapat bertemu dan sama-sama menyadari bahwa literasi penting untuk membangun peradaban.

MocoSik Festival 2019 ini terdiri atas empat acara utama. Keempatnya, yakni pertunjukan musik, bazar buku, talkshow buku dan literasi, serta pameran arsip dan seni rupa buku. Nah, pastinya kamu penasaran bukan, dengan keseruan-keseruan yang akan diselenggarakan di pameran buku ini? Berikut informasi menarik yang bisa jadi alasan kamu untuk berkunjung, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (2/8).

1.Pameran buku sekaligus konser musik.

foto: Instagram/@MocoSikfestival

MocoSik adalah festival pertama di Indonesia yang mempertemukan buku dan musik dalam satu panggung besar. Tentu saja, literasi budaya yang coba disasar adalah mendekatkan buku kepada para penonton konser dan mengakrabkan insan literasi kepada musik, terutama musik Indonesia terkini.

Sejumlah musisi papan atas pun didapuk tuntuk meramaikan ajang bergengsi tersebut. Selain menampilkan Tulus, Yura Yunita dan Pusakata, bakal tampil juga musisi legendaris seperti Ebiet G. Ade. Ada pula Dialog Dini Hari, Sudjiwo Tedjo, Tashoora, Langit Sore, Ecoutez hingga konser puisi cinta yang dikonduktori oleh sastrawan dan sutradara, Agus Noor.

2. Talkshow interaktif.

foto: Instagram/@MocoSikfestival

Selain musisi dan juga konser musik, ada juga sejumlah nama yang akan mengisi sepuluh sesi obrolan maupun lokakarya musik, film, dan seni rupa yang tentunya masih memiliki korelasi dengan buku dan literasi. Mereka adalah Yoris Sebastian, Zen RS, Joko Pinurbo, Eko Prasetyo, Edi Mulyono, Aguk Irawan, Windy Ariestanty, Iqbal Aji Daryono, Kalis Mardiasih dan masih banyak lagi. Wah, menarik bukan?

3. Ada pameran seni rupa.

foto: Instagram/@MocoSikfestival

Sebagaimana pergelaran di tahun kedua, pada penyelenggaraan tahun ketiga ini MocoSik juga menghadirkan pameran seni. Tema ruang pameran seni MocoSik tahun ini adalah Lini Masa Sastra Indonesia. Bakkar Wibowo selaku co-founder MocoSik menerangkan bahwa pameran buku ini akan menggandeng komunitas buku klasik, Record Store.

Kita menggelar selama tiga hari buku-buku lawasan sastra atau humaniora dan artefak-artefak dunia musik masa lalu. Kita menggandeng komunitas yang selama ini bermain di buku-buku klasik dan juga Record Store yang berbasis di Yogyakarta, tutur Bakkar.

Hadirnya buku-buku yang bernilai sejarah tinggi dan sejumlah majalah menurut Bakkar, setidaknya menyodorkan kepada generasi milenial bahwa masa lalu itu asyik dan enggak bikin spaneng.

4. Hotsale buku besar-besaran.

foto: Brilio.net/Farika Maula

Pameran MocoSik kali ini menampilkan hampir satu juta eksemplar buku di Hall Besar Jogka Expo Center dengan diikuti 120 peserta dari kelompok penertiban se-Indonesia. Secara tema, boleh dibilang buku yang dipamerkan di MocoSik Festival 2019 ini cukup beragam. Mulai dari buku anak-anak hingga humaniora dan politik. Bahkan, ada juga penerbit buku-buku impor juga turut meramaikan. Untuk kamu yang mau berburu buku murah, jangan khawatir! Dalam pameran ini nantinya akan ada area khusus untuk buku yang dijual dengan harga Rp 10.000 saja loh.

5. Harga tiket yang terjangkau.

foto: Brilio.net/Farika Maula

Salah satu ciri khas dari MocoSik adalah ketika buku dijadikan bukti tanda masuk. Para pengunjung diwajibkan membeli buku dengan nominal tertentu sebagai syarat masuk dalam panggung besar konser musik. Harga tiket presale-nya adalah Rp 75.000 untuk satu hari. Tiket masuk MocoSik ini akan mulai dijual secara online mulai Sabtu pada 3 Agustus 2019, pukul 11.59 WIB melalui www.tiketapasaja.com dan penerbit-penerbit yang ikut dalam MocoSik Festival.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags