1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
23 Juli 2019 14:22

Kisah di balik 6 tempat ibadah berdampingan di perumahan yang viral

Pembangunan tempat ibadah itu merupakan kesepakatan warga Yusuf Harfi
foto: Twitter/@LeeSandriana

Brilio.net - Baru-baru ini, sebuah kompleks perumahan yang berlokasi di daerah Wiyung, Surabaya Barat menarik perhatian warganet di media sosial. Hal tersebut lantaran kompleks perumahan bernama Royal Residence itu memiliki tempat ibadah enam agama yang dibangun berdampingan.

Sebuah video singkat yang diunggah di Twitter oleh akun @LeeSandriana, Kamis (18/7) lalu memperlihatkan enam bangunan tempat ibadah berdiri berdampingan dengan bentuk masing-masing. Postingan tersebut tersebar secara viral hingga di-retweet hinga 17 ribu lebih dan disukai lebih dari 30 ribu kali hingga kini.

BACA JUGA :
Begini aksi kampanye damai warga Bandung menghargai perbedaan, keren


BACA JUGA :
Krisdayanti tunjukkan indahnya toleransi beragama saat Lebaran

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Selasa (23/7), Ketua Forum Komunikasi Antar Rumah Ibadah, Indra Prasetyo menuturkan saat tinggal di kompleks perumahan Royal Residence, Wiyung, Surabaya Barat, sekitar 2010 lalu belum ada tempat ibadah. Warga pun harus keluar kompleks apabila hendak beribadah. Kemudian pada 2014, Indra menuturkan, masyarakat mengajukan kepada manajemen untuk membangun rumah ibadah.

"Selanjutnya beriring waktu beli kavling untuk dibangun rumah ibadah. Manajemen memberi lahan. Kami warga berkumpul kemudian sepakat untuk membangun enam rumah ibadah dari masing-masing agama, kebetulan ," ujar Indra dikutip dari liputan6.com

Lebih lanjut ia menuturkan, keenam tempat ibadah tersebut, yakni masjid, wihara, pura, kelenteng, gereja bagi umat Kristen Protestan dan Katolik. Warga sepakat kesemua tempat ibadah dibangun berjajar dan berjarak hanya tiga meter. Waktu pembangunan rumah ibadah itu pun berbeda-beda.

"Ada yang mulai dibangun 2016, 2017, dan 2018, jadi tidak sama. Harapannya 2019 semua sudah (beres-red)," kata dia.

Dari segi biaya pembangunan, masing-masing tempat ibadah memiliki biaya masing-masing. Panitia pembangunan mencari dana dari sumbangan, baik dari warga, komunitas, maupun pemerintah.

Tak hanya itu, warga kompleks juga sepakat untuk mendirikan Forum Komunikasi Antar Umat Ibadah (FKRI) sebagai sarana silaturahmi antar warga.

"Forum ini sebagai silaturami. Jadi misalkan kalau ada acara Maulid bisa disampaikan ke forum, nanti disampaikan ke masyarakat atau umat agama lain, sehingga tidak saling terganggu. Demikian juga nanti kalau ada yang natalan. Jadi saling dikomunikasikan. Kami sepakat forum ini pengurusnya warga asli sini biar sama-sama tahu kepentingan karena ingin aman dan nyaman bagi masyarakat kompleks perumahan," ujar dia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags