1. Home
  2. »
  3. Wow!
12 September 2025 08:30

Awalnya kumuh dan penuh coretan, tembok bangunan posyandu ini jadi estetik usai dilukis wanita ini

Pembuatan mural Posyandu ini dilakukan seorang ibu rumah tangga dan memakan waktu tiga minggu pada Agustus 2020. Syeny Wulandari
Instagram

Brilio.net - Seorang ibu rumah tangga bernama Diana Dee Mohy (50), menemukan cara kreatif untuk menghabiskan masa luangnya. Tahun 2020, dia memutuskan buat nyulap Posyandu yang kusam jadi lebih hidup dengan mural bernuansa alam.

Dinding yang dulunya jadi korban corat-coret vandal sekarang berubah total. Ada gambar pohon rindang, bunga warna-warni, lampu taman, air mancur, sampai jendela 3D yang bikin suasana jadi adem banget.

BACA JUGA :
Lantaran hasil tak sesuai ekspektasi, mural tembok ini dirombak ulang hasilnya bikin fresh dan estetik


foto: Instagram/@dianadeemohy

Ide mural ini awalnya datang dari usulan salah satu pengurus Posyandu. Nggak butuh waktu lama, Diana langsung ambil kuas, dan setelah tiga minggu, bangunan Posyandu pun jadi spot kece dan bermanfaat buat warga sekitar.

BACA JUGA :
Bacanya bikin terkekeh, 13 tulisan nyeleneh di tembok ini kocaknya nggak habis pikir

“Daripada dindingnya dicoret-coret anak-anak, lebih bagus dimural. Saya yang bukan muralis, dan baru belajar mural, melihat itu sebagai peluang besar untuk latihan melukis di dinding,” ungkap Diana dikutip brilio.net dari Instagram @dianadeemohy, Kamis (11/9).

foto: Instagram/@dianadeemohy

Selama proses pembuatan mural ini, Diana fokus pada objek utamanya yaitu bunga dan pemandangan, yang selaras dengan letak Posyandu di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Komplek Taman Pagelaran, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.

Diana mengungkapkan bahwa ia ingin mendukung suasana Posyandu yang berada di RTH dengan menambah semarak dengan lukisan bunga yang warna-warni.

“Jadi untuk mendukung suasana, dan menambah semarak saya melukis bunga yang warna-warni dengan pohon bougenville merah sebagai poin interestnya. Jendela berwarna biru seperti yang ada di Italia. Supaya orang yang melihat merasa seperti berlibur di taman bunga,” ujar Diana.

foto: Instagram/@dianadeemohy

Hasil lukisan mural ini sukses menarik perhatian warga sekitar dan sempat viral di media sosial. Banyak yang merasa terinspirasi dan berharap bisa melakukan hal yang sama untuk mempercantik lingkungan sekitar.

Pembuatan mural Posyandu ini memakan waktu selama tiga minggu pada bulan Agustus 2020. Setiap pagi, Diana mengerjakan mural selama kurang lebih 2 hingga 6 jam. Proses pembuatan mural ini tentunya juga menemui banyak tantangan, seperti cuaca yang sangat panas namun terkadang juga hujan.

foto: Instagram/@dianadeemohy

Diana menjelaskan bahwa ada tantangan yang dialaminya selama proses pembuatan mural, salah satunya cuaca yang sangat panas dan terkadang hujan.

“Ada juga pipa pembuangan yang dijadikan lukisan kolam pancur berundak ternyata bocor, sehingga mural tertunda karena proses perbaikan pipa.” Namun, Diana tidak menyerah dan tetap bekerja keras hingga mural selesai dibuat.

Kerennya, semua proses pembuatan mural Posyandu dilakukan oleh Diana seorang diri. Pihak pengelola Posyandu pun membantu menyediakan cat yang digunakan untuk melukis mural. Adapun cat yang digunakan adalah cat jenis aquaproof dan propan ultraproof yang tahan cuaca dan waterproof.

foto: Instagram/@dianadeemohy

“Pemilihan cat jenis ini adalah untuk menjaga kualitas mural supaya lebih awet dan tahan lama,” tutur Diana.

Karya Diana ini mendapat sambutan hangat dari para tetangga yang sangat antusias terhadap penampakan hasilnya yang sangat estetik. Hal ini karena pada saat itu, warga diminta untuk tetap beraktivitas di rumah sementara karena pandemi masih melanda.

Mural Posyandu ini sekarang menjadi daya tarik tersendiri bagi para warga sekitar. maupun mereka yang melewati kawasan tersebut Tidak hanya itu, mural ini juga menjadi bukti bahwa seni mural di Indonesia semakin berkembang dan semakin diapresiasi oleh masyarakat.

foto: Instagram/@dianadeemohy

“Ini bisa menjadi hiburan tersendiri bagi warga komplek dengan menjadikan mural sebagai spot foto saat berolahraga pagi atau sore di Ruang Terbuka Hijau. Bahkan ada yang sengaja datang hanya untuk foto-foto,” ujar Diana.

Mural ini juga mendapat apresiasi dari komunitas seniman. Pada November 2020, mural tersebut diikutsertakan dalam Pameran Virtual Komunitas Perupa Kota Tua, bertema 'LAWAN!!!' yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional.

Namun, kini, tembok mural itu sudah tampak berdebu. Diana berharap dapat segera menggantinya kembali. “Rencana setelah idul fitri ingin retouch kembali mural supaya lebih fresh,” ungkapnya.

foto: Instagram/@dianadeemohy

Dalam beberapa unggahan di Instagram pribadinya, Diana kerap terlihat menaiki tangga besi dan memegang kuas untuk melakukan muralnya. Meskipun Diana telah melukis lebih dari lima mural, baik di tembok rumahnya atau bangunan-bangunan terbengkalai di daerah tempat tinggalnya di Bogor, ia mengatakan bahwa melukis mural hanya sekadar hobi. “Sementara mural hanya kegiatan sampingan saja bukan sebagai profesi,” ujarnya.

FAQ Seputar Mural Posyandu

1. Siapa Diana Dee Mohy?
Diana Dee Mohy adalah ibu rumah tangga berusia 48 tahun yang membuat mural Posyandu di tahun 2020 saat pandemi.

2. Kenapa mural Posyandu ini dibuat?
Awalnya karena dinding Posyandu sering dicoret-coret vandalisme. Untuk mempercantik dan bikin nyaman warga, muncullah ide mural.

3. Berapa lama proses pembuatan mural Posyandu ini?
Prosesnya memakan waktu sekitar tiga minggu di bulan Agustus 2020.

4. Tema mural yang dibuat seperti apa?
Tema mural bernuansa alam, dengan gambar pohon, bunga, air mancur, lampu taman, hingga jendela 3D.

5. Apa dampak mural ini bagi warga sekitar?
Selain bikin Posyandu lebih estetik, mural ini juga jadi ikon baru di lingkungan, bikin warga betah dan bangga dengan fasilitas kesehatan mereka.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags