Ciri-ciri sikap primordialisme
foto: Unsplash/bennett tobias
BACA JUGA :
Negosiasi adalah proses tawar menawar, ketahui penjelasan lengkapnya
Berikut ciri-ciri sikap primordialisme yaitu:
1. Primordialisme diwujudkan dengan bentuk identitas kelompok
2. Sikap primordialisme juga mudah memicu permusuhan atau konflik
3. Memiliki sikap mempertahankan keutuhan kelompok yang kuat
4. Memiliki kesetiaan terhadap bangsa, negara, dan etnisnya
5. Memiliki pandangan dan cita-cita yang sama dengan orang lain di dalam kelompok yang sama
6. Memiliki kecenderungan memicu masalah diskriminasi dengan kelompok lain
Faktor penyebab munculnya sikap primordialisme
BACA JUGA :
Etnosentrisme adalah: Ini pengertian, penyebab, dan dampaknya
foto: Unsplash/Piotr Usewicz
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya sikap primordialisme di dalam lingkup masyarakat. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial.
2. Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar.
3. Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan seperti nilai keagamaan dan pandangan.
Dampak dari sikap primordialisme
foto: Unsplash/Pavan Gupta
Primordialisme sebagai pola pikir memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari sikap primordialisme yaitu dapat memperkuat loyalitas seseorang terhadap suku bangsanya. Selain itu, primordialisme juga berperan untuk meningkatkan moral, nasionalisme, patriotisme seseorang, serta dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dalam menghadapi berbagai bentuk perubahan sosial.
Sedangkan dampak negatif dari sikap primordialisme adalah dapat memicu perpecahan yang merugikan individu atau kelompok etnis lain. Sikap ini dapat menghambat proses harmonisasi masyarakat dan proses globalisasi dalam konteks kehidupan internasional.
Sumber: Syafitri dan Warsono. 2021. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan Volume 9 Nomor 3: Primordialisme Dalam Praktek Demokrasi di Organisasi Kemahasiswaan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.