Brilio.net - Perjuangan tim relawan dalam mengevakuasi jasad pendaki asal Brasil, Juliana Marins, menyita perhatian banyak orang. Proses evakuasi ini menjadi salah satu misi paling ekstrem karena lokasi jatuhnya korban berada di lereng curam Gunung Rinjani.
Relawan yang turun langsung harus menghadapi medan berbatu dan tebing yang nyaris vertikal. Mereka bahkan bermalam di pinggir jurang untuk menjaga jenazah Juliana hingga tim pengangkat datang.
BACA JUGA :
Tragedi turis Brasil di Gunung Rinjani, Menpar minta pengawasan wisata berisiko tinggi diperketat
Tebing tempat mereka bermalam sangat curam dan kondisi bebatuan di sekitarnya pun tidak stabil. Meski begitu, mereka tetap bertahan menunggu tim evakuasi untuk mengangkat jasad Juliana dari atas tebing.
“Setelah memastikan kondisi korban telah meninggal kami gabungan team relawan menjaga korban dan bermalam di tebing vertical yang curam dan kondisi bebatuan yang labil berjarak 3 meter dari korban, sambil menunggu team yang lain untuk mengangkat korban dari atas," tulis akun Tyo Survival, dikutip brilio.net pada Kamis (26/6).
Saat ini jenazah Juliana Marins telah berhasil dievakuasi pada Rabu siang dan dibawa ke Bali untuk proses autopsi. Momen heroik tim relawan Indonesia ini pun banyak menuai pujian dari warganet internasional, terutama Brasil.
BACA JUGA :
Pemerintah disalahkan netizen Brasil, ini 7 fakta evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani
"Pahlawan kami tidak memakai jubah, dia membawa ransel besar dan merokok," kata @brunzre.
"Rasa hormat saya yang paling dalam untuk kalian semua. Terima kasih banyak atas segalanya. Orang-orang seperti kalian menguatkan keyakinan kami pada kemanusiaan," kata @cecilia.dassi.
"Pahlawan, terima kasih atas upaya yang telah kalian lakukan, seluruh BRAZIL berterima kasih," kata @carolynepaes_.
Berikut brilio.net himpun potret tim relawan tidur di tebing curam Rinjani demi evakuasi Juliana Marins dari Instagram @tyo_survival pada Kamis (26/6).
1. Tim relawan menemukan posisi Juliana Marins setelah melakukan pencarian selama beberapa hari. Mereka pun langsung melakukan proses evakuasi.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival
2. Meski upaya penyelamatan langsung dilakukan hari itu juga, medan curam membuat mereka tak bisa segera menjangkau korban.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival
3. Proses evakuasi memakan waktu berhari-hari. Para relawan sampai rela untuk membangun flying camp di tebing curam selama beberapa hari.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival
4. Usai ditemukan, tim relawan langsung memutuskan untuk bermalam di lokasi untuk menjaga jenazah dari potensi bahaya lain. Mereka tidur di jarak hanya 3 meter dari posisi korban dalam kondisi tebing yang sangat labil.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival
5. Lokasi tempat tim menginap benar-benar ekstrem, berada di jalur vertikal dengan batuan lepas yang berisiko longsor. Mereka hanya berbekal peralatan pengaman agar tubuh tak terjatuh saat tertidur.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival
6. Salah satu relawan membagikan momen tersebut dan menyebut bahwa mereka harus tetap berada di lokasi demi menunggu tim pengangkat. Begini penampakan lereng tempat mereka tidur.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival
7. Momen dramatis itu memperlihatkan solidaritas dan komitmen tinggi dari para relawan. Dedikasi mereka menuai pujian dari warganet Brasil.
Tim relawan evakuasi Juliana Marins tidur di tebing curam
© 2025 Instagram/@tyo_survival