Brilio.net - Usia Ignatius Slamet Riyadi baru saja menginjak usia 19 tahun ketika ditunjuk menjadi Komandan Batalyon dengan pangkat Mayor. Penunjukannya itu bukan semata karena keberanian, tetapi juga karena pengetahuna Slamet Riyadi yang terbilang luas. Tiga tahun setelahnya, ia malah mengukir aksi heroik di usia yang sangat muda.
Slamet Riyadi berhasil merebut Kota Solo dari kekuasaan militer Belanda. Penandatanganan 'Solo Kembali' dilakukan pada tanggal 12 November 1949 yakni serah terima resmi Kota Solo dari militer Belanda kepada Slamet yang masih berusia 22 tahun berpangkat Letnan Kolonel. Nah penasaran seperti apa momen serah terima Solo ke Indonesia itu? Yuk simak 10 momen serah terima Solo ke Indonesia di tahun 1949 yang brilio.net kutip dari laman blog Indonesia Zaman Doeloe, Jumat (10/11).
BACA JUGA :
Potret masa kecil 3 anak Presiden Jokowi, beda banget dengan sekarang
1. Kolonel Ohl sebagai perwakilan Belanda tengah berpidato dalam acara serah terima di Stadion Solo.
BACA JUGA :
10 Foto narapidana ini malah seperti pemotretan model, gayanya keren
2. Kota Solo, Pacitan dan sebagian wilayah pantai selatan diserahkan kepada Republik Indonesia.
3. Slamet Riyadi sebagai perwakilan Indonesia memberikan pidato pula di acara tersebut.
4. Sebagai Komandan Pasukan tentara di sebagian wilayah Jawa Tengah, ia mampu merebut Solo, Pacitan dan wilayah lainnya.
5. Mayor Jenderal F. Mollinger menyalami Slamet Riyadi.
6. Kolonel J.H.M.U.L.E. Ohl menyalami Slamet Riyadi.
7. Kolonel Ohl dan Slamet Riyadi saat di acara serah terima di Stadion Solo pada 12 November 1949.
8. Kolonel Ohl, Mayor Jenderal F. Mollinger, dan Slamet Riyadi, dengan tiga pengamat internasional di latar belakang.
9. Detik-detik menuju serah terima kepada Republik Indonesia.
10. Penandatanganan serah terima Solo, Pacitan dan wilayah sebagian pantai selatan dari Belanda ke Indonesia.