Brilio.net - Viralnya nama Ryu Kintaro belakangan ini memang menyita perhatian jagat media sosial di Indonesia. Sosok bocah berumur 9 tahun ini mendadak ramai dibicarakan setelah sebuah video yang menampilkan dirinya bicara soal “enaknya hidup sebagai perintis bisnis meski penuh ketidakpastian” viral dan menuai kontroversi. Banyak netizen langsung mengomentari, dari yang kagum hingga yang mengkritisi lewat berbagai sudut pandang.
Viralnya Ryu Kintaro bermula ketika ia mengunggah video di mana ia dengan percaya diri menyampaikan pengalaman dan pembelajarannya sebagai “bocil perintis bisnis”. Video itu ramai di berbagai platform, salah satunya Instagram dan TikTok, serta sempat jadi perbincangan hangat di media online. Tidak hanya disorot lantaran isi videonya, Ryu juga kerap menampilkan gaya hidup mewah—misal, pernah berjualan makanan dan susu di pinggir jalan dengan mobil Lexus seharga miliaran rupiah.
BACA JUGA :
Kisah pemuda yatim piatu yang rela digaji berapa aja demi hidup, kini dapat rejeki nomplok usai viral
Namun di balik sensasi tersebut, tidak sedikit netizen yang menyoroti latar belakang keluarganya. Ryu ternyata merupakan anak dari Christopher Sebastian, pengusaha sukses sekaligus founder dan CEO Makko Group, kerajaan bisnis yang bergerak di bidang otomotif dan kuliner. Ayahnya dikenal sebagai distributor besar kaca film mobil dan punya sederet bisnis sukses lainnya. Banyak yang berpendapat, privilese dan fasilitas dari keluarganya inilah yang menjadikan cerita “perintis bisnis” Ryu berbeda dari perjuangan kebanyakan orang.
Profil dan latar belakang Ryu Kintaro
- Nama lengkap: Ryu Kintaro
- Usia: 9 tahun (lahir April 2015)
BACA JUGA :
Siapa Thomas Alva Edisound Horeg? Ini fakta, asal usul, dan fenomena sound “horeg”
- Pekerjaan: Pebisnis cilik, kreator konten, YouTuber, motivator muda
- Orang tua: Christopher Sebastian (pengusaha, CEO Makko Group)
- Akun media sosial: Instagram @ryu_kintaro, TikTok @ryu_kintaro, YouTube Ryu Kintaro
Siapa Ryu Kintaro bocil perintis bisnis
Instagram/@ryu_kintaro
Dunia konten sudah digeluti Ryu sejak ia berusia 5 tahun. Kanal YouTube miliknya kini memiliki lebih dari 1 juta subscriber, dan ia dikabarkan pernah mengantongi penghasilan hingga Rp1 miliar dari bisnis dan endorse. Dari pemasukan itulah, Ryu mulai merintis sejumlah usaha kecil, dari ayam crispy gerobakan, susu segar (Howard Hills), hingga bisnis jamu kekinian dengan label Tjap Nyonya Kaya yang diklaim ramah anak dan tidak pahit. Beberapa bisnis memang ada yang tutup, namun kini ia fokus pada usaha jamu, serta menjadi runner-up South East Asia Young Entrepreneur X Factor 2025.
Prestasi dan sorotan media
Ryu Kintaro mendapat apresiasi dan sekaligus kritik. Ia dianggap inspiratif oleh sebagian orang karena berani berbicara, membagikan tips bisnis untuk kalangan muda, dan membuktikan diri dengan berbagai pencapaian. Namun, tidak sedikit juga yang mempertanyakan relevansi dan sensitivitas pesannya terkait “merintis bisnis” di tengah kehidupan serba kecukupan.
Pertanyaan seputar Ryu Kintaro “Bocil Perintis Bisnis”
1. Siapa sebenarnya orang tua Ryu Kintaro?
Ayahnya adalah Christopher Sebastian, pengusaha sukses dan CEO Makko Group yang memiliki banyak lini bisnis di bidang otomotif dan kuliner.
2. Apa saja bisnis yang pernah dirintis Ryu Kintaro?
Pernah menjalankan usaha ayam crispy gerobakan, menjual susu segar dengan mobil mewah, dan kini mengelola bisnis jamu kekinian "Tjap Nyonya Kaya".
3. Dari mana modal dan inspirasi bisnis Ryu Kintaro berasal?
Modal usaha awal berasal dari hadiah ulang tahun serta hasil endorse dan AdSense YouTube. Inspirasi bisnis banyak didukung dari lingkungan keluarga pebisnis.
4. Apa saja prestasi yang pernah diraih oleh Ryu Kintaro?
Menjadi runner-up South East Asia Young Entrepreneur X Factor 2025, sukses mendapatkan Gold Play Button YouTube, dan mengumpulkan omzet hingga Rp1 miliar di usia muda.
5. Mengapa video Ryu Kintaro viral dan menuai pro-kontra?
Video viral Ryu membahas serunya menjadi perintis bisnis. Banyak yang meragukan relevansinya karena Ryu memiliki privilese besar dari keluarga kaya sehingga pengalaman bisnisnya dianggap berbeda dari anak kebanyakan.