1. Home
  2. ยป
  3. Sosok
6 Januari 2017 22:05

Rafia Qaseem Baig, wanita cantik yang pilih jadi penjinak bom

Dirinya juga memiliki gelar master di bidang Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Ekonomi. Rizky Mandasari

Brilio.net - Seorang wanita cantik berusia 29 tahun telah menjadi wanita Pakistan pertama yang memilih profesi menjadi penjinak bom. Wanita yang berasal dari Khyber Pakhtunkhwa ini bernama Rafia Qaseem Baig.

Dilansir dari Jantakareporter, Jumat (6/1), Rafia Qaseem Baig sebelumnya bergabung di kepolisian Pakistan tujuh tahun yang lalu hingga akhirnya memutuskan menjadi penjinak bom. Bukan pekerjaan yang mudah tentunya. Di tengah konflik dengan negara tetangga dan organisasi teroris yang rajin menebar ancaman, teror menggunakan bom menjadi sesuatu yang sering terjadi di Pakistan.

BACA JUGA :
15 Calon dokter muda ini cantiknya bikin cowok rela pura-pura sakit


foto 1: jantakareporter.com

Selama pelatihan, Rafia akan belajar jenis-jenis bom, mengidentifikasi serta menjinakkan bom-bom itu. Kini, Rafia tengah menyelesaikan pelatihan dasar penanganan bom selama 15 hari bersama 31 anggota polisi pria lainnya di Nowsheras School of Explosive Handling. Dia akan bertugas di Bomb Disposal Unit (BDU) Kepolisian Pakistan.

Rafia memang terlahir di keluarga yang berpendidikan. Ia sanggup menyelesaikan dua gelar magister. Bergelar magister di bidang Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Ekonomi, namun Rafia lebih memilih bekerja sebagai penjinak bom.

BACA JUGA :
Penari balet kulit hitam ini aksinya sita perhatian dunia, kenapa ya?

Sebenarnya yang melatarbelakangi wanita ini untuk menjadi penjinak bom adalah masa lalu kelam 7 tahun yang lalu. Nyawanya hampir saja melayang kala itu karena ada ledakan tak jauh dari tempatnya berada. Pada saat itu, ia masih berprofesi sebagai relawan di Komite Internasional Penyelamatan sembari kuliah.

foto 2: globalnews.ca

Bahkan setelah pengangkatan dirinya sebagai polisi, ia pun mendapatkan pelatihan militer di tiga zona merah kala itu, yaitu Adezai, Michni, dan Salman Khel di Peshawar. Rafia kala itu menjadi satu-satunya polisi wanita yang masuk gabungan tim investigasi untuk misi penyelamatan dokter Intikhab Alam dari Lady Reading Hospital yang telah diculik selama 48 jam.

"Polisi bukan sekadar profesi. Ini adalah semangat dan inspirasi bagi mereka yang punya semangat membela negara,' ungkap Rafia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags