1. Home
  2. ยป
  3. Serius
3 Agustus 2021 08:30

Varian Delta mendominasi di Indonesia, masyarakat diminta patuh prokes

Pemerintah juga berkomitmen meningkatkan volume testing dari sekitar 300 ribu menjadi 500 ribu testing per hari.
+
foto: shutterstock.com

Brilio.net - Berbagai upaya tak henti dilakukan pemerintah untuk memerangi Covid-19. Salah satunya, pemerintah terus memantau perkembangan varian virus Covid-19 demi melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran. Varian Delta menjadi perhatian banyak negara karena tingginya tingkat potensi penularan.

Sejak dimulainya pelaksanaan PPKM Darurat yang dilanjutkan PPKM level 3 dan 4, jumlah pemeriksaan laboratorium terus meningkat untuk mencapai standard rate testing WHO. Jejaring laboratorium genomic sequencing (metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus) di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA :
Vaksin tahap ke-31, Indonesia kembali terima 1,5 juta dosis Sinopharm

Sejak awal 2021 hingga 28 Juli, Indonesia melaporkan 3.651 hasil sequencing atau pengurutan, ke dalam database global. Tercatat di dalamnya, ada 3 dari 4 varian virus Corona yang harus diwaspadai, yaitu varian Alfa, Beta, dan Delta.

"Varian Delta mendominasi 86% spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, dan berasal dari 24 provinsi, sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," ungkap dr Siti Nadia Tarmizi M Epid, Juru Bicara Covid-19 Kemenkes, dalam Live Siaran Pers PPKM Rabu (28/7) lalu.

Dalam kesempatan itu, dokter Nadia menekankan, hal ini patut menjadi perhatian bersama, lantaran potensi penularan varian ini sangat tinggi.

BACA JUGA :
Rincian bantuan sosial selama PPKM, ini cara cek mendapatkannya

Untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di pemukiman padat penduduk. Mekanisme tracing atau pelacakan menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien.

Pemerintah juga berkomitmen meningkatkan volume testing dari sekitar 300 ribu menjadi 500 ribu testing per hari. Selain itu, vaksinasi akan semakin dipercepat demi menaikkan imunitas tubuh.

Vaksinasi mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian pasien terjangkit Covid-19. Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan kedatangan pasokan stok vaksin sambil berusaha memberi edukasi serta menambah kapasitas jangkauan vaksinasi.

Namun demikian, perlu kerja sama semua pihak untuk menghambat tingkat transmisi. Pemerintah berharap partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam membantu menghambat bahkan memutus transmisi virus.

Penerapan 3M, ditambah mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan tetap perlu dilakukan. Di sisi lain, bagi mereka yang terpapar atau menjadi kontak erat, juga perlu melakukan tindakan-tindakan tertentu.

Sebagai tindak pencegahan penyebaran, anggota masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharap langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan. Kemudian, harus segera dilakukan upaya pemutusan transmisi, yaitu isolasi serta penelusuran kontak erat. Setelah kontak erat ditemukan, atau dengan suka rela melapor, maka proses selanjutnya adalah karantina dan tes swab.

Dokter Nadia menambahkan, tindakan itu adalah upaya awal memutus rantai penularan di tingkat individu. Oleh karena itu, kerja sama dari pihak keluarga dan kontak erat pasien sangat diharapkan, agar petugas mendapatkan informasi aktual.

Hingga saat ini tercatat tren penambahan kasus masih tinggi, rata-rata 40 ribuan kasus perhari. Selain itu, bisa dibilang tidak ada wilayah yang betul-betul steril dari Covid-19.

Terlebih, potensi penularan varian Delta sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian. Pemerintah sangat mewaspadai hal ini dan berharap kolaborasi segenap pihak mulai dari tingkat individu untuk mengatasinya.

Pemerintah juga terus menguatkan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment), agar deteksi dini dapat dilakukan pada masyarakat dan kontak eratnya. Dengan begitu, masyarakat bisa segera mendapat arahan dan perawatan.

"Selain terus memantau peta mutasi varian virus baru di Indonesia, kami terus menekankan pentingnya protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.

Johnny menambahkan, edukasi dan sosialisasi terkait Covid-19 juga terus dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Menurutnya, dalam hal ini, setiap masyarakat adalah kanal amplifikasi berita baik dan informasi yang benar, sehingga kerja sama sangat diperlukan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags