Baru-baru ini, dunia hiburan Indonesia dikejutkan dengan berita duka dari aktor sekaligus mantan calon legislatif (caleg) Partai Hanura, Sandy Permana. Sandy ditemukan tewas dengan luka tusuk yang mengerikan, menandakan bahwa kematiannya diduga bukanlah sebuah kecelakaan.
Saksi mata melaporkan bahwa sebelum kejadian tragis ini, Sandy terlibat baku hantam dengan seorang pria yang tidak dikenal. Polisi kini sedang memburu pelaku tersebut.
BACA JUGA :
Sandy Permana, aktor serial Mak Lampir ditemukan tewas bersimbah darah di Bekasi, ini kronologinya
"Berdasarkan fakta yang ditemukan, ada saksi yang melihat seorang laki-laki berkelahi dengan korban, " sebut Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Identitas pria tersebut masih dalam penyelidikan, dan pihak kepolisian berusaha mendalami keterangan dari saksi-saksi yang ada. "Ini yang sedang didalami. Nanti kami pastikan lagi," tambah Ade Ary.
Sejauh ini, empat saksi telah dimintai keterangan, termasuk seorang ibu yang melihat Sandy berkelahi dan istri dari pria yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Selain itu, seorang sekuriti dan tetangga korban juga memberikan informasi terkait keributan yang terjadi.
BACA JUGA :
Sandy Permana diduga dibunuh, pengakuan Pak RT soal detik-detik aktor serial Mak Lampir sebelum tewas
Polisi menemukan sejumlah luka di tubuh Sandy yang diduga akibat senjata tajam. Hasil pemeriksaan luar menunjukkan adanya luka di bagian kepala, leher, dan perut. "Terdapat perlukaan di bagian kepala kiri, goresan di pipi, dan luka robek di perut kiri," jelas Ade Ary.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, menjelaskan bahwa Sandy pertama kali ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya pada Minggu (12/1). Meskipun segera dibawa ke rumah sakit, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
"Kami telah melakukan penyelidikan dan menemukan beberapa luka tusuk di tubuh korban, termasuk di dada dan leher belakang," ungkap Onkoseno.
Terkait kejadian ini, pelaku pembunuhan telah teridentifikasi dan saat ini sedang dalam perburuan. "Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian," tutup Onkoseno.